Konten dari Pengguna

Gen Z dan Ingar Bingar Pesta Demokrasi 2024

Toby Zoe
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga
24 Mei 2023 16:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Toby Zoe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi dan Simulasi Pemilu. Foto: bawaslu
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi dan Simulasi Pemilu. Foto: bawaslu
ADVERTISEMENT
Pusat perhatian pada pesta demokrasi 2024 kali ini tidak hanya tertuju pada siapa calon pemimpin berikutnya, serta apa ide-ide perubahan yang ditawarkan. Namun juga terkait keterlibatan generasi Z—generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997-2012—pada pesta demokrasi kali ini menjadi perhatian tersendiri dikarenakan “suara” mereka berperan penting dalam menentukan nasib Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 kemarin, didapati bahwa jumlah populasi generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen dari total populasi dan disusul oleh generasi milenial yang berjumlah 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
Dominannya generasi Z dan milenial pada pesta demokrasi kali ini membuat jajaran elite politik harus memutar otak dalam memutuskan strategi politik apa yang tepat agar dapat menarik hati gen Z untuk memberi suaranya.

Gen Z dan Media Sosial

Ilustrasi menggunakan sosial media. Foto: Shutter Stock
Mendekati tahun politik, media sosial akan menjadi medan peperangan. Media sosial menjadi senjata oleh politisi dalam meraih dan melanggengkan kekuasaan.
Membaca kembali dua pemilu sebelumnya pada tahun 2014 dan 2019, media sosial menjadi instrumen penting bagi tim sukses Jokowi dalam membangun citra pemimpin yang sesuai dengan generasi zaman now, hal ini pun sukses mengantarkan Jokowi sebagai presiden selama 2 periode.
ADVERTISEMENT
Strategi safari politik di media sosial pun dinilai efektif dan menjadi hal lumrah saat ini dalam membangun citra pemimpin humanis yang dekat dengan rakyat.
Gen Z dan media sosial tidak dapat dipisahkan karena mereka adalah generasi yang lahir dan dibesarkan di era disrupsi. Riset yang dilakukan oleh IDN Research dan Populix menunjukkan bahwa mayoritas gen Z mengakses media sosial lebih dari tiga jam sehari.
Waktu mengakses media sosial yang tidak sebentar menimbulkan satu pertanyaan menarik. Bagaimana peran media sosial dalam mempengaruhi pilihan politik gen Z?
Kemenangan Bongbong Marcos dalam pilpres Filipina tahun 2022 lalu dapat menjadi salah satu studi kasus betapa efektifnya media sosial dalam mempengaruhi pilihan politik gen Z.
ADVERTISEMENT
Tim sukses Bongbong Marcos berhasil dalam membangun citra Marcos yang merupakan anak dari seorang diktaktor menjadi seorang pemimpin harapan bangsa Filipina melalui konten-konten menarik di media sosial khususnya TikTok.
Gen Z sebagai pemilih pemula dan lumbung suara pada Pemilu 2024 kali ini harus memiliki sensitivitas di ruang digital. Sensitivitas pada ruang digital bertujuan untuk menyeleksi secara betul para calon pemimpin yang akan dipilih dalam kontestasi Pemilu 2024. Selain itu juga politik pragmatis menjadi salah satu hal yang kerap terjadi dengan menggunakan media sosial.
Media sosial hendaknya digunakan sebijak mungkin dan menjadi ruang kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Gen Z harus memiliki sensitivitas dengan membedah visi, misi dan program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin melalui kritik dan pengawasan, ketimbang terjebak dalam permainan menghina “identitas” calon pemimpin.
ADVERTISEMENT
Melalui sensitivitas dengan daya berpikir kritis dan logis, gen Z dapat terhindar dalam pusaran hoaks dan narasi keterbelahan yang selalu menghantui pemilu.

Gen Z Sebagai Agen Perubahan

Ilustrasi remaja bermain sosial media. Foto: Rawpixel.com/Shutterstock
Gen Z hendaknya menujukkan idealisme dengan keberanian dalam melakukan kritik terhadap mereka calon penguasa Indonesia yang akan bertarung dalam kontestasi 2024.
Pemuda merupakan penggerak dalam sejarah bangsa Indonesia dan pemilu 2024 merupakan momen penting yang akan mempengaruhi arah gerak Indonesia khususnya dalam menyambut bonus demografi 2045.
Permasalahan gen Z saat ini erat kaitannya dengan dekandensi moral sehingga perlu adanya evaluasi bagi generasi ini. Karakter Pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa perlu ditanamkan kepada gen Z agar pesta demokrasi dapat berlangsung dengan tertib dan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik.
ADVERTISEMENT
Melalui karakter Pancasila diharapkan agar dimensi idealisme dapat menjadi semangat bagi gen Z untuk memperbarui wajah bangsa dalam pesta demokrasi 2024.
Sikap antusias, kritis dan kepekaan akan situasi politik harus ditanamkan melalui edukasi dalam berbagai macam wadah seperti sekolah, media sosial, media massa dan rumah pintar pemilu yang merupakan program edukasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Edukasi menjadi salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan oleh gen Z agar tidak menjadi pemilih yang serampangan. Gen Z hendaknya dididik dengan literasi politik yang ke-Indonesiaan diberbagai tingkat pendidikan dan wadah.
Calon pemimpin pun memiliki kewajiban dalam mencerdaskan bangsa, kita harapkan bahwa mereka tidak hanya mengejar kepentingan elektoral namun juga ikut dalam mencerdaskan dengan memberi contoh sebagai negarawan yang baik melalui tutur lisan dan tindakan kepada generasi penerus bangsa.
ADVERTISEMENT
Meminjam dialektika yang dikemukakan oleh Hegel, pemikiran-pemikiran mengenai ide kebangsaan yang ditawarkan oleh calon pemimpin harus menimbulkan keguncangan pikiran yang mengganggu kemapanan pikiran dengan membawa ide-ide baru.
Kritik yang dilontarkan oleh gen Z pun harus demikian, menjadi anti-tesis bagi para calon pemimpin untuk melahirkan gagasan baru dan tidak terjebak dalam kemapanan berpikir.
Gen Z menjadi bagian penting dalam Pemilu 2024, di dalamnya terdapat berbagai banyak kepentingan untuk berkuasa. Idealisme yang tercemin dalam sensitivitas perlu didukung oleh karakter Pancasila.
Literasi politik yang ke-Indonesia-an pun harus selalu ditanamkan pada generasi Z karena merekalah miniatur bangsa Indonesia di masa depan. Pemuda adalah penggerak peradaban bangsa dan harapan untuk gen Z supaya mereka dapat menjadi agen perubahan untuk mengubah wajah bangsa melalui pemilu 2024.
ADVERTISEMENT