Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Bisa Dilakukan Para Milenial di Perusahaan Teknologi?
29 Oktober 2018 23:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Tokopedia Bercerita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tanggal 28 Oktober ini menandakan tepat 90 tahun Sumpah Pemuda dikumandangkan sebagai salah satu motor penggerak masyarakat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Salah satu hal terpenting yang tidak boleh luput dari ingatan adalah penggerak Sumpah Pemuda itu sendiri, yaitu para pemuda calon-calon pemimpin bangsa.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial, yang lahir di antara tahun 1980 dan 2000-an, banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan di dunia karena tingkat antusiasme dan semangat kompetitif mereka yang tinggi, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi hingga bisa bersaing secara global.
Mayoritas Nakama di Tokopedia juga merupakan anak-anak muda. Mereka terus berinovasi dalam mengembangkan beragam produknya untuk mempermudah kehidupan masyarakat. Terbukti dari berbagai penghargaan yang telah diraih, salah satunya Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital Economy Award 2016, di mana setiap divisi telah berinovasi dengan caranya masing-masing.
Talenta-talenta milenial berikut ini telah berkontribusi dalam menciptakan dampak besar di Tokopedia:
DevCamp Competition dan Fitri Naviati, Recruitment and Employer Branding Senior Lead

Tokopedia Developer Camp (DevCamp) 2018 adalah kompetisi pemrograman komputer yang dirancang khusus untuk 39 mahasiswa akhir tahun atau pascasarjana terpilih dari latar belakang Teknologi Informasi. Kompetisi ini adalah kompetisi teknologi Tokopedia pertama di mana selama kompetisi peserta dilatih secara langsung oleh VP Engineering Tokopedia, Herman Widjaja.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka di balik DevCamp Competition ada seorang wanita hebat yang justru bukan berasal dari Tim Tech, Fitri Naviati. Ide tersebut berawal ketika ia dan tim sedang memutar otak untuk mendapatkan Tim Tech dan Engineer yang berkualitas. Fitri Naviati atau yang akrab disapa Fivi, memiliki ide untuk mengasah sendiri kualitas dari calon Nakama-nya.
“Untuk hiring, nggak ada masalah karena CV yang masuk ke kita ada 70.000 per bulan. Masalahnya adalah kualitas dari para kandidat. Akhirnya kita kepikiran untuk bikin semacam business case khusus untuk teknologi. Kita menggabungkan konsep intensive learning, hackathon, beberapa kelas untuk teknologi, bisnis, produk, dan TOEIC training. Harapannya, ilmu dan kemampuan mereka sudah terasah saat menjalani internship nantinya,” jelas Fivi.
ADVERTISEMENT
Berbekal tekad yang kuat untuk meyakinkan Tim Tech, Tim Internet Marketing, serta Melissa dan Patrick yang merupakan COO dan CFO Tokopedia, Fivi dan tim berhasil mempersiapkan DevCamp pertama Tokopedia hanya dalam waktu dua bulan. Proses panjang tersebut terdiri dari serangkaian tes dari bulan Agustus akhir hingga September, mulai dari CV screening, tes pshycometrics, tes online, wawancara HR, wawancara user, hingga terpilihlah 39 calon Nakama yang berkualitas di bidang teknologi.
DevCamp pertama Tokopedia mampu menyaring ribuan ide dan inovasi anak-anak muda dari berbagai universitas ternama di Indonesia. Inovasi yang sangat menjanjikan dari ketiga pemenang Tokopedia DevCamp menjadi pintu gerbang bagi mereka untuk menjalani internship di Tokopedia, dengan dimentori langsung oleh Herman Widjaja. Inovasi yang terpilih sebagai pemenang dalam kompetisi pertama ini adalah Talkpedia, Samudra, dan Katar.
ADVERTISEMENT
“Salah satu hal terbaik dari bekerja di Tokopedia adalah kita diperbolehkan untuk exploring banyak hal dan membuat dampak yang besar. Jangan takut salah. Kadang orang jadi nggak berani mengutarakan aspirasi karena takut idenya dibilang jelek. Siapa yang tau kalau 1 dari 100 ide lo itu bisa menjadi ide terbaik, yang bahkan memiliki dampak yang sangat besar bagi orang-orang di sekeliling lo,” ungkap Fivi.
Seller Story dan Danang Ramadhan, Video Director

Jika kamu adalah pengikut setia perjalanan Tokopedia - atau mungkin Nakama yang juga menjadi saksi dari awal Tokopedia berdiri, tentu kamu akan melihat perbedaan yang cukup menonjol dari video Seller Story Tokopedia. Seller Story merupakan kisah-kisah inspiratif yang dipetik dari para seller sekaligus mitra Tokopedia. Cerita-cerita tersebut mengetuk sisi emosional penonton sehingga membuat mereka ikut tergerak untuk mencapai kesuksesan yang sama dengan para seller.
ADVERTISEMENT
Danang Ramadhan, yang pada waktu itu menjadi Motion Graphic Designer, menjadi penggagas awal dari konsep baru Seller Story Tokopedia. Danang merasa bahwa konsep yang pada awalnya berkutat pada komunikasi satu arah dan dikemas dengan wawancara seller kurang “bercerita” dan memberi inspirasi untuk para penonton. Dari situlah ia mencoba memberanikan diri mengajukan ide untuk merombak konsep video dan membuktikan bahwa para Nakama bisa memproduksi video Seller Story dengan lebih baik.
“Gue dan tim melihat bahwa konsep lama video Seller Story kurang menarik dan kurang sesuai dengan title “Seller Story” itu sendiri. Dari situlah kita terpikir untuk membuat lebih dari itu, enggak cuma interview di depan kamera. Konsepnya ingin memperlihatkan keseharian seller, mulai dari bagaimana dia berjualan online, jatuh-bangunnya hingga saat ini, dan pelajaran yang bisa dipetik dari kisah hidupnya,” ujar Danang.
ADVERTISEMENT
Ide cerita revamp Seller Story mendapat respons positif dari William Tanuwijaya, CEO Tokopedia. Setelah mendapat approval dari manajemen perusahaan, barulah Danang beserta tim mulai menggarap video Seller Story dengan konsep barunya. Proses produksi satu video bisa memakan waktu dua minggu, mulai dari mencari seller, riset, in-depth interview, shooting, hingga editing.
Seller Story dengan konsep baru mendapat respons yang sangat positif dari para penonton; jumlah penonton meningkat hingga dua kali lipat dari sebelumnya serta dibanjiri komentar terkait sisi emosional yang “mengena” ke dalam hati para penonton. Sebagai bonus dari ide dan kreativitasnya, Danang dipercaya menjadi Video Director sekaligus menjadi Tim Video pertama di Tokopedia.
“Yang gue suka di Tokopedia adalah pimpinannya nggak memberi batasan bagi para karyawannya untuk bisa memberikan masukan atau kritik terhadap segala hal. Saran gue jangan takut untuk bermimpi sih, karena mimpi itu adalah pintu gerbang untuk lo dalam mencapai tujuan dan kesuksesan hidup.”
ADVERTISEMENT
Behind the Great Product dan Ahmad Ghifari, Senior UX Designer

Ahmad Ghifari, atau yang akrab disapa Beri, dipercayakan oleh pimpinannya untuk meneruskan tongkat estafet salah satu proyek besar di Tokopedia, Behind the Great Product (BGP).
BGP merupakan sharing session untuk para product community yang diadakan di kantor Tokopedia. Event ini merupakan event Tokopedia yang terbilang memiliki impact besar karena memberikan banyak pembelajaran antar-product community.
Selain menyelenggarakan BGP yang bertemakan “Social Commerce” pada Agustus 2018 lalu, Beri juga memegang proyek Tokopedia yang bekerja sama dengan UXID.
“Gue terpikir untuk mengangkat tema “Social Commerce” karena Tokopedia baru saja launching fitur Shake-Shake dan Group Chat di bulan Agustus kemarin, di mana kita bisa berinteraksi dengan acara-acara di TV melalui aplikasi Tokopedia. Saat ini, marketplace, khususnya Tokopedia, bukan menjadi sekadar tempat jual-beli, tapi juga sekaligus menjadi referensi bagi orang-orang yang ingin mencari berbagai macam kebutuhan. Hal tersebut juga diakomodir dengan kehadiran influencer yang memberikan update dan inspirasi untuk user Tokopedia, serupa dengan sosial media.”
ADVERTISEMENT
Saat mempersiapkan penyelenggaraan BGP yang pertama, Beri hanya membutuhkan waktu kurang dari satu bulan. Pada saat itu, Beri dan tim mendatangkan UX Designer LINE dari Korea. Acara BGP yang kedua merupakan hasil kolaborasi dengan UXID yang membahas tentang “Delightful Product”, di mana mereka mengundang tamu dari Somia untuk sharing seputar service design untuk memperkenalkan produk-produk menarik kepada para pengguna.
BGP memakai konsep open studio, yang memiliki dampak yang sangat besar sebagai pintu gerbang untuk menarik peserta, khususnya para UX/ UI Designer. Terhitung di setiap acaranya, BGP berhasil menarik hingga 250-300 peserta dari beragam product community di Indonesia.
“Jangan anggap kantor itu benar-benar hanya 'tempat kerja'. Kita sebagai seseorang yang memiliki skill di bidang masing-masing harus mempertanggungjawabkan ilmu yang kita miliki. Kontribusi yang kalian berikan jangan terbatas hanya untuk perusahaan, melainkan juga untuk komunitas di sekitar.”
ADVERTISEMENT
Tokopedia Keliling dan Siti Fauziah, Senior Communication Lead

Terkadang, untuk memperkenalkan platform online di era digital justru membutuhkan cara-cara konvensional. Tokopedia Roadshow, misalnya, yang merupakan kegiatan offline lewat seminar dan pembukaan booth, yang membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi serta mengedukasi seller untuk membuka toko di Tokopedia.
Siti Fauziah atau Puji, yang saat itu merupakan Event Lead Tokopedia, mempelajari hasil survei dari calon seller yang diundang ke Tokopedia Roadshow. Salah satu alasan utama mengapa para seller tidak menghadiri acara adalah karena mereka tidak bisa meninggalkan toko masing-masing.
Dari situlah Puji berpikir untuk mentransformasi Tokopedia Roadshow menjadi Tokopedia Keliling dan memperkenalkan Tokopedia dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan berkeliling kota dari satu tempat ke tempat lainnya.
ADVERTISEMENT
“Aku terinspirasi dari Amazon India. Mereka punya yang namanya Chai Cart, gerobak keliling yang membagikan teh sekaligus memperkenalkan Amazon kepada masyarakat setempat. Kita coba adaptasi menjadi Tokopedia Keliling yang tidak hanya menargetkan seller, namun juga potential buyer Tokopedia.”
Pada awalnya, cukup sulit untuk merealisasikan proyek baru ini. Mereka memerlukan semacam mobil atau truk yang akan memakan biaya sangat besar. Akhirnya, Puji dan tim terpikir untuk memakai sepeda motor box agar lebih efisien dalam waktu dan tempat, serta dapat memperluas jangkauan pasar.
Kesulitan lainnya adalah tidak sedikit preman sekitar yang berpikiran bahwa Tokopedia Keliling bisa berdampak ditutupnya toko para seller, namun Puji dan tim berhasil meyakinkan mereka bahwa hal ini justru membantu memperluas jangkauan pasar mereka.
ADVERTISEMENT
Hasil dari Tokopedia Keliling ternyata melebihi target yang mereka bayangkan. Banyak seller dan buyer yang berhasil diedukasi untuk memakai aplikasi Tokopedia. Dalam hal ini, mereka tidak hanya membantu orang-orang yang tidak memiliki fasilitas yang memadai, namun juga berhasil menjangkau orang-orang yang memiliki pikiran bahwa sulit untuk membuka akun Tokopedia.
“Menurutku, peran anak muda sangat penting. Anak muda berani untuk speak up, lebih kreatif, memiliki semangat yang tak pernah habis, dan benar-benar mencurahkan daya dan upaya mereka untuk make it happen. Pesanku hanya satu: beranikan diri untuk salah. Semua hal membutuhkan proses, jadi mulai aja dulu.”
---
Peran anak muda ternyata lebih besar dari yang kita bayangkan. Sebagai agent of change, kita memiliki peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Mengutip Soekarno, Presiden pertama Indonesia, ”Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Berani untuk membuat dampak besar?