Konten dari Pengguna

Hack of Thrones, Ajang Unjuk Kemampuan Para Pegiat IT

Tokopedia Bercerita
Cerita di balik layar orang-orang di Tokopedia
28 Februari 2019 13:37 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tokopedia Bercerita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
90 pegiat teknologi berkompetisi dalam waktu 24 jam
Alamanda Shantika dan Herman Widjaja sebagai juri Hack of Thrones berbicara dengan HAK, pemenang Hack of Thrones 2019, Minggu (10/2) di Tokopedia Tower, Kuningan, Jakarta.
zoom-in-whitePerbesar
Alamanda Shantika dan Herman Widjaja sebagai juri Hack of Thrones berbicara dengan HAK, pemenang Hack of Thrones 2019, Minggu (10/2) di Tokopedia Tower, Kuningan, Jakarta.
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana caranya membuat suatu aplikasi hanya dalam waktu 24 jam? Faktanya bisa kok! Kegiatan tersebut bahkan familiar di telinga para pegiat teknologi dan memiliki nama sendiri: Hackathon.
ADVERTISEMENT
Hackathon adalah kompetisi yang populer baik di kalangan ahli maupun pegiat teknologi. Hackathon biasanya berupa kompetisi pengembangan aplikasi yang dilakukan selama 24 jam secara berkelompok. Selain memungkinkan peserta untuk belajar dan mengasah kemampuan, Hackathon juga menjadi ajang pembuktian diri bagi para pegiat teknologi.
Baru-baru ini, Tokopedia bersama Binar Academy mengadakan kompetisi Hackathon. Dengan tujuan mencari bakat-bakat baru dalam bidang IT, kompetisi hackathon yang dinamakan Hack of Thrones tersebut diikuti oleh 90 pegiat teknologi dari berbagai provinsi di Indonesia.
Diikuti oleh 350 Pendaftar dengan 140 Ide Aplikasi
Dalam kurun waktu satu bulan dimulai sejak 20 Desember 2018 hingga 26 Januari 2019, tingginya peminat kompetisi Hack of Thrones ini terlihat dari jumlah pendaftar yang melampaui 350 orang dengan lebih dari 140 ide aplikasi. Pendaftar dan ide-ide yang masuk ke panitia datang dari berbagai provinsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari total pendaftar, hanya 90 orang yang masuk ke babak final pada 9 Februari sampai 10 Februari 2019. Mereka kemudian dibagi menjadi 30 kelompok yang berbeda dan dinilai oleh 4 orang juri yakni Rahul Taparia (VP of Fintech Tokopedia), Herman Widjaja (VP of Engineering Tokopedia), Jessica Jap (Head of Merchant Partnership Tokopedia) dan Alamanda Shantika (Founder Binar Academy).
Ketiga tim dinilai berdasarkan tiga kriteria yakni dari segi teknologi, bisnis, dan produk. Para juri memperhatikan dan menilai setiap tahap yang dilakukan oleh seluruh tim selama 24 jam proses pembuatan aplikasi. Juri kemudian kemudian memilih 6 tim dengan nilai tertinggi untuk mempresentasikan hasil karya mereka.
HAK Keluar Sebagai Pemenang
Setelah bertanding selama 24 jam, Tim HAK keluar sebagai pemenang Hack of Thrones. HAK yang beranggotakan Khalil Ambiya, Ahmad, dan Hakiem Noersedya ini berhasil menjadi pemenang berkat aplikasi mereka, KYCepat.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini mengusung teknologi blockchain Know Your Customer (KYC) untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami pengguna Fintech. Selain orisinalitas ide, HAK berhasil memberikan solusi yang inovatif. Mereka juga mampu menghadirkan aplikasi dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dengan database yang terbangun dengan sangat baik sehingga pantas menjadi pemenang.
Sementara itu, juara kedua diraih oleh tim Orientaru dengan aplikasi Kocek yang berfokus pada pembayaran cashless. Juara ketiga diraih oleh tim Apt-Get Winner dengan aplikasi yang menawarkan solusi di bidang offline-to-online.
Alamanda Shantika mengaku bangga melihat bakat-bakat muda dalam bidang teknologi ini, “Semoga peserta Hack of Thrones dapat terus berkreasi di bidang teknologi, mengasah kemampuannya, dan menjadi pemimpin inovator digital di Indonesia.”
ADVERTISEMENT
Mendapat Kesempatan Bekerja di Tokopedia
Sebagai juara pertama, HAK mendapatkan hadiah sebesar Rp 25 juta. Sementara itu, juara kedua dan ketiga yakni Orientary dan Apt-Get Winner masing-masing mendapat hadiah Rp 15 juta dan Rp 5 juta.
Selanjutnya, ketiga anggota tim HAK, tim Orientaru, dan tim Apt-Get Winner akan mendapatkan pelatihan bahasa pemrograman Golang atau Swift secara eksklusif serta kesempatan untuk langsung memasuki tahap akhir proses seleksi menjadi Nakama (istilah untuk menyebut pegawai Tokopedia).
“Kami percaya dengan kehadiran putra-putri terbaik Indonesia, kami bisa lebih dekat dengan pencapaian misi bersama kami dalam mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia,” kata Herman.
Para pemenang sudah memperlihatkan kebolehan mereka dalam merancang aplikasi, bagaimana denganmu? Sampai jumpa di kompetisi Hackathon Tokopedia lainnya!
ADVERTISEMENT