Konten dari Pengguna

Mengenal Sosok Herman Widjaja, Vice President of Engineering Tokopedia

Tokopedia Bercerita
Cerita di balik layar orang-orang di Tokopedia
24 Oktober 2018 18:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tokopedia Bercerita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vice President of Engineering Tokopedia ini pulang ke Indonesia setelah bekerja sebagai Senior Engineering Manager Google AR/VR, Amazon, dan Engineering Manager di Microsoft.
Bekerja di perusahaan teknologi terkemuka di Amerika Serikat menjadi impian dari para ahli teknologi di dunia. Ketika banyak orang berlomba untuk bisa sampai pada titik tersebut, Herman Widjaja, Vice President of Engineering Tokopedia, justru pulang ke Indonesia. Ia bergabung dengan Tokopedia untuk mengembangkan inovasi fintech dan produk digital di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Banyak orang kaget dengan keputusan saya untuk kembali ke Jakarta. Mereka pikir saya downgrade dengan bekerja pada perusahaan lokal,” ucap Herman sambil tersenyum, “Padahal tidak demikian. Saat ini, justru antusiasme perkembangan teknologi sedang berkembang di Indonesia.”
Menurut Herman, marketplace memiliki ruang berkembang yang sangat besar di Indonesia dimana hal tersebut terlihat dari kompetisi pasar yang terus meningkat. Pertumbuhan e-commerce tidak terlepas dari tren ekonomi makro yang sangat kuat: demografi penduduk usia muda yang besar, tumbuhnya masyarakat ekonomi menengah, serta meningkatnya penetrasi internet di Indonesia.
“Bukankah kita bangga jika menjadi bagian dari pergerakan e-commerce di Indonesia? Tokopedia berada di posisi terdepan untuk menciptakan perubahan di Indonesia. Saya percaya pada misi Tokopedia, yakni pemerataan ekonomi melalui teknologi.”
ADVERTISEMENT
Sosok Penyayang Keluarga
Selain bersyukur karena diberikan kesempatan berkontribusi bagi negeri, Herman juga bersyukur karena bisa menghabiskan waktu bersama keluarga besarnya. Ia juga senang karena dapat kembali menikmati makanan khas Indonesia yang selama ini ia rindukan. “Kita harus bangga karena punya banyak makanan enak!” ucap Herman.
Meskipun sibuk dengan urusan pekerjaan, Herman tetap mengutamakan keluarga. Ia selalu menyempatkan waktu untuk mengirimkan pesan singkat atau menelepon istri dan kedua anaknya. Bahkan, ia memilih untuk mempersingkat waktu yang dihabiskannya di jalan dengan pergi ke kantor menggunakan kereta dan ojek agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga.
“Kita harus mampu membuat prioritas dalam hidup. Saat bekerja, ya bekerjalah dengan baik. Ketika di rumah, habiskan waktu bersama istri dan anak, tinggalkan handphone, lupakan sejenak semua hal yang berhubungan dengan kantor,” jelas Herman.
ADVERTISEMENT
Tak Pernah Berhenti Belajar
Setelah lulus SMA di Jakarta, Herman menantang dirinya dengan berkuliah pada jurusan Computer Science and Engineering di Monash University, Australia. Selepas itu, Herman kembali menantang dirinya untuk bekerja di Amerika Serikat. Keputusannya untuk bergabung dengan Tokopedia pun masih senada; Ia ingin menantang diri untuk mengembangkan talenta teknologi di Indonesia agar dapat menyamai standar dunia.
Pengalaman bekerja di berbagai perusahaan teknologi terkemuka di dunia memberikan Herman satu pelajaran berharga. “Pelajaran paling penting adalah tetap rendah hati dan terus belajar. Dulu, saya sempat merasa sudah mengerti semua hal dan menutup telinga dari saran orang lain. Tapi kemudian saya bertemu seorang mentor yang membukakan mata saya, bahwa apa yang saya lakukan keliru,” kenang Herman.
ADVERTISEMENT
“Andaikata mendapat kesempatan untuk menulis kisah hidup saya ke dalam sebuah buku, maka judulnya adalah ‘Never Perfect’,” kata Herman seraya tertawa.
Pemimpin yang inspirasional
Kunci dari produktivitas adalah adanya anggota tim yang memiliki motivasi tinggi. Herman berusaha memperkuat tim yang dipimpinnya dengan membangun lingkungan kerja yang suportif. Salah satunya dengan mendengarkan pendapat anggota tim sebelum membuat keputusan.
Bagi Herman, hal terpenting adalah agar anggota timnya menikmati waktu mereka di kantor. Herman bahkan berencana menyediakan permainan puzzle yang bisa dimainkan anggota timnya. “Terkadang, coding bisa membuat stres. Kalau ada puzzle, semua anggota tim bisa rehat dan bermain sejenak untuk menyegarkan pikiran mereka,” ucap Herman.