Mengapa 'Efek DIY' Membunuh Bisnis Anda?

Tomi Syavitra
Tomi Syavira, Konsultan Pengembangan Bisnis, Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas di Jakarta, CEO Syavitra
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tomi Syavitra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
com-Ilustrasi Menghitung Pendapatan Usaha Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Menghitung Pendapatan Usaha Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
“Kelihatannya bagus, bukan?” Merakit, mengerjakan perakitan peralatan interior rumah Anda secara mandiri akan membutuhkan waktu berjam-jam. Walaupun hasil kerjaan saya tidak sebaik tukang, atau interior design, misalkan ada panel yang salah, ada bagian yang tergores, saya tidak peduli, yang penting itu hasil kerjaan saya sendiri, itu yang terpenting.
ADVERTISEMENT
Cara berpikir ini bisa dinamakan sebagai Efek DIY. Konsepnya sederhana: Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda keluarkan untuk sebuah kreasi, semakin Anda terikat padanya. Efek DIY baik untuk hobi membangun konstruksi furnitur dan hobi pribadi lainnya, akan tetapi sebagai calon pebisnis, efek ini akan menenggelamkan mimpi Anda bahkan sebelum Anda memulainya.
Masalah dengan terlalu terikat pada pekerjaan pekerjaan detail pada bisnis Anda, Anda larut memikirkan semua hal bisa bekerja dengan baik. Bisnis adalah tentang inovasi dan kreasi, tetapi juga tentang memisahkan apa yang ingin Anda kerjakan dengan apa yang benar-benar bisa berhasil untuk dikerjakan (what you want to work from what actually works).
Jika Anda terlalu memikirkan ide ide bisnis Anda akan berhasil atau tidak atau memikirkan bagaimana cara Anda memasarkannya, itu akan membuat Anda selalu menahan diri untuk mewujudkan bisnis Anda.
ADVERTISEMENT
Lalu apa yang harus dilakukan?
Jadilah Produktif, Bukan Sempurna
Almarhum K. Anders Ericsson menyatakan aturan 10.000 jam berlatih adalah tolak ukur untuk keberhasilan pemain biola baru bisa menguasai biola tersebut. Jadi tolak ukur pemain biola terbaik adalah banyak berlatih.
Kita semua ingin menghasilkan produk yang hebat, tetapi hanya memikirkan penawaran atau prototipe yang sempurna itu tidak cukup. Kita harus mengujinya. Kita akhirnya memilih untuk tidak me launching sebelum kita benar – benar siap. Akan tetapi pendiri Linkedin Reid Hoffman : "Jika Anda tidak malu dengan versi pertama produk Anda, Anda sudah terlambat meluncurkannya” (If you're not embarrassed by the first version of your product, you've launched too late).
Seperti Alip Ba Ta, Gitaris Fingerstyle yang Dipuji Avenged Sevenfold. Kepiawaian Alip dalam bermain gitar ala fingerstyle sudah terkenal sampai ke mancanegara. Brian May, gitaris band legendaris Queen, pernah mengunggah video Alip Ba Ta yang meng-cover lagu Bohemian Rhapsody di akun Facebook miliknya. Selain itu, video Alief memainkan lagu Love of My Life juga pernah diunggah pada akun resmi Facebook Queen.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tujuan awal Alief buat akun itu hanya untuk menyalurkan hobinya bermain gitar.
Keuntungan dari YouTube mengikutinya tanpa ia harus berambisi mengejarnya.
"Saat saya bikin YouTube, kemudian posting lagu pertama saya Sepanjang Jalan Kenangan, dari situ subscribers saya makin nanjak," lanjutnya.
Dalam sebulan, subscribers Alief mencapai seribu subscribers.
Ia terkejut dengan antusias warga net yang melihat akun youtubenya itu.
"Saya kaget segitu antusiasnya mereka. Padahal saya enggak pernah minta untuk disubscribes atau di-like. Sekadar iseng aja, ngalir aja," ungkapnya.
Banyaknya antusias warga net yang melihat dan memberikan respons positif, Alief jadi kian semangat untuk terus berkarya di akunnya.
Produk yang dikeluarkan secara konsisten akan membantu Anda mendapatkan umpan balik (feedback) yang Anda butuhkan untuk membuat langkah selanjutnya. Apa yang berhasil dari produk ini, apa yang perlu diperbaiki? Jika Anda menunggu kesempurnaan baru anda me launching produk Anda, Anda tidak akan pernah tahu pasti apa yang akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Temukan Umpan Balik yang mendukung Anda
Banyak calon pebisnis — dan khususnya pengusaha — suka fokus pada gagasan tentang produk yang harus sempurna baru . Ada kesalahpahaman bahwa untuk membangun sesuatu yang hebat, Anda harus mengunci diri dan melakukan semuanya sendiri tanpa gangguan. Mimpi ini beracun dan dapat mencegah Anda mendapatkan umpan balik berharga yang Anda butuhkan untuk maju terus.
Alih-alih takut akan umpan balik, carilah. Setiap lubang yang muncul dalam proposisi nilai bisnis Anda, membuat Anda jauh lebih kuat dalam waktu jangka panjang.
Ambil contoh dari WhatsApp, setiap mengeluarkan versi terbaru, selalu mulai dengan versi Beta, untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen nya, seperti yang dirilis oleh whatsapp pada september 2021 ini Whatsapp dengan Fitur Multi-Device.
ADVERTISEMENT
Whatsapp Beta multiperangkat adalah program keikutsertaan yang memberi Anda akses lebih awal untuk mencoba WhatsApp versi baru untuk Web, Desktop, dan Portal. Jika bergabung dengan beta multiperangkat, Anda dapat menggunakan perangkat pendamping yang ditautkan tanpa perlu menghubungkan telepon ke Internet. Pesan pribadi, media, dan panggilan Anda terenkripsi secara end-to-end.
So bagaimana dengan Anda, siapkan menuangkan ide, khayalan, mimpi Anda menjadi kenyataan, dengan mulai saja dulu, seperti iklannya Tokopedia #MulaiAjaDulu