Co-Branding di Bandara, Kenapa Tidak?

Tommy Bernadus
blogger and story teller
Konten dari Pengguna
21 September 2019 0:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tommy Bernadus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar istilah Co Branding? Atau mungkin kurang paham soal Co Branding? Masalah Co Branding ini, sempat menjadi perbincangan. Co Branding ini sempat menjadi viral karena ini di Bandara Utama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Iya, sempat ramai di media sosial, soal Co Branding Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno Hatta, di Cengkareng, Banten.
Okei, sebelum kita ke Bandara Soekarno Hatta, kita kulik-kulik sebentar soal Co Branding ini.
Mengacu pada Investopedia, Co-branding is a marketing strategy that utilizes multiple brand names on a good or service as part of a strategic alliance. Jadi Co-Branding ini merupakan strategi pemasaran dari brand yang lebihj dari satu.
Lebih lanjut lagi, Co Branding ini inivestopedia menjelaskan bahwa Co Branding itu : Also known as a brand partnership, co-branding (or "cobranding") encompasses several different types of branding collaborations typically involving the brands of at least two companies.
ADVERTISEMENT
Jadi, Co Branding juga adalah kerjasama dari dua brand atau merek.
Nah contoh Co Branding itu seperti apa?
Pernah membeli komputer? Misalnya Computer Merek A, dan ada juga di komputer tersebut ditulis “Powered by Processor B”. Nah ini adalah bagian dari Co Branding. Contoh lain, misalnya di balapan F1 atau MotoGP. Misalnya Scuderia Ferrari atau Yamaha Monster Energy.
Itu adalah contoh Co Branding yang sudah berjalan. Di Indonesia bagaimana? Ada contohnya Stasiun MRT. Ada Istora Mandiri, ada Lebak Bulus Grab dan Blok M BCa. Jadi ini sebenarnya bukan hal baru.
Bahkan, MRT meraup puluhan milyar dengan Co Branding ini.
Kalaupun nanti ada Co Branding di Terminal Penumpang Bandara Soetta, itu bukanlah hal yang aneh. Banyak contoh kesukesan Co Branding. Kerjasama perusahaan penyedia jasa layanan tiket dan perjalanan dengan Bandara Soetta untuk Co Branding ya wajar-wajar saja sih.
ADVERTISEMENT
Selama menguntungkan dan ada penghasilan, kenapa tidak? CO Branding ini bukan berarti Bandara dijual. Atau ada pengambil alihan Bandara. Ini murni marketing saja. Dan kita tidak perlu alergi amat dengan CO Branding ini.