Asal-usul Nama Sesar Palu-Koro, Pemicu Gempa dan Tsunami Sulawesi 2018

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
Konten dari Pengguna
7 April 2020 8:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelurusan lembah memotong Kota Palu serta membentuk teluk Palu menunjukan keterdapatan patahan atau Sesar Palu-Koro di Sulawesi (Gambar dari google maps)
zoom-in-whitePerbesar
Kelurusan lembah memotong Kota Palu serta membentuk teluk Palu menunjukan keterdapatan patahan atau Sesar Palu-Koro di Sulawesi (Gambar dari google maps)
ADVERTISEMENT
Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,7 Magnitudo diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.
ADVERTISEMENT
Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.
Patahan Palu-Koro yang terlihat dari citra satelit (Valkaniotis et al. 2018)
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar Palu-Koro.
“Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro yang berarah Barat Laut–Tenggara,” ujar Kasbani kepada kumparan, Jumat (28/9).
Interpretasi Kelurusan di sepanjang lembah Palu – Koro (garis warna merah muda), dari Teluk Palu hingga Teluk Bone berdasarkan analisis data citra SRTM. (Supartoyo, 2014)
Nama Sesar Palu-Koro diusulkan pertama kali oleh Sarasin & Sarasin (1901) yang kemudian diulangi oleh Rutten (1927). Sistem sesar ini menoreh mulai ujung selat Makassar melalui kota Palu hingga menerus ke teluk Bone. Dalam beberapa penelitian sistem sesar Matano dan sesar Lawanopo berhubungan dengan sesar Palu-Koro (Simandjuntak dkk., 1993a, Rsmana, dkk., 1993; Sukamto, 1975a; a Rusmana dkk., 1993).
Peta Geologi Sekitar Sesar Palu-Koro, Sulawesi (Sumber: https://geologi.co.id/2018/10/05/patahan-palu-koro-membentuk-pecahan-baru/)
Jenis pergerakan sesar Palu-Koro telah banyak diteliti oleh beberapa ahli diantaranya Bammelen (1970) dan Katili (1978) setuju bahwa bagian utara sesar didominasi gerakan vertikal, sedangkan bagian selatannya oleh gerakan horizontal mengiri, juga membentuk beberapa tinggian dan rendahan diantaranya rendahan-rendahan yang terbentuk oleh sesar Palu-Koro yang dapat dikenali sebagai Danau Matano, Danau Poso, dan lembah Palu.
ADVERTISEMENT
Referensi: