Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Fakta Batu Bara di Bumi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
3 April 2020 16:27 WIB
Diperbarui 14 April 2020 15:09 WIB
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) adalah negara dependen yang berbentuk kerajaan. Kedaulatan dan kekuasaan pemerintahan negara diatur dan dilaksanakan menurut perjanjian/kontrak politik yang dibuat oleh negara induk Kerajaan Belanda bersama-sama negara dependen Kesultanan Ngayogyakarta.
Kontrak politik terakhir antara negara induk dengan kesultanan adalah Perjanjian Politik 1940 (Staatsblad 1941, No. 47). Sebagai konsekuensi dari bentuk negara kesatuan yang dipilih oleh Republik Indonesia sebagai negara induk, maka pada tahun 1950 status negara dependen Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (bersama-sama dengan Kadipaten Pakualaman) diturunkan menjadi daerah istimewa setingkat provinsi dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat endapan sedimen hasil dari sisa organik masa lampau yang kemudian terbatukan kemudian dikenal sebagai batu bara. Batuan sedimen batu bara ini terdapat pada Formasi Nanggulan, pada penyusun stratigrafi Kulon Progo.
Formasi Nanggulan yang terdiri atas batu pasir, shale dengan sisipan batu bara. Umurnya Eosen Tengah – Eosen Akhir, tebal ±400 meter. Bagian atasnya merupakan Anggota Seputih dengan litologi napal pelagis, mengandung fosil foram, yaitu Gt.opima, Gt.cerroazualensis, dan Gt.mexicana yang menunjukkan umur Eosen Akhir–Oligosen Akhir, diendapkan di lingkungan pengendapan sublitoral-laut terbuka, tebal ± 100 m (Pringgoprawiro dan Riyanto, 1987).
Penyusun batuan dari Formasi Nanggulan menurut Wartono Raharjo dkk (1977) terdiri dari batu pasir dengan sisipan lignit, napal pasiran, Batulempung dengan konkresi limonit, sisipan napal dan batu gamping, batu pasir dan tuff serta kaya akan fosil foraminifera dan Moluska. Diperkirakan ketebalan formasi ini adalah 30 meter. Formasi ini mengandung potensi hidrokarbon berupa lignit (batu bara).
ADVERTISEMENT