Fakta Mengenai Manifestasi Panas Bumi di Kalimantan

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
Konten dari Pengguna
31 Maret 2020 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolam lumpur panas bukti adanya potensi panas bumi (Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/read/13306201/indonesia-wayang-windu-bagian-dari-potensi-panas-bumi-dunia)
zoom-in-whitePerbesar
Kolam lumpur panas bukti adanya potensi panas bumi (Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/read/13306201/indonesia-wayang-windu-bagian-dari-potensi-panas-bumi-dunia)
ADVERTISEMENT
Pulau Kalimantan dikenal sebagai pulau yang kaya akan sumberdaya alam baik energi fosil maupun mineral. Energi fosil yang dimaksud meliputi Batubara, Minyak dan Gas Bumi yang sudah lama di manfaatkan untuk kepentingan energi nasional. Kondisi alam pulau Kalimantan cukup berbeda dari pulau-pulau lain di Indonesia di mana tidak dilalui oleh Cincin Api Pasifik (Ring of Fire Pasific). Dengan kondisi tersebut, Pulau Kalimantan tidak memiliki Gunung Api aktif seperti yang ada di pulau Jawa, Sumatera, serta beberapa pulau besar lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bersama hal tersebut sehingga di Kalimantan sangat langka ditemukan adanya potensi Panas Bumi (Geothermal) seperti mata air panas, fumarola, solfatar, serta beberapa manifestasi geothermal. Tetapi faktanya, dibeberapa tempat di pulau Kalimantan terdapat beberapa manifestasi adanya panas bumi di pulau yang saat ini tidak memiliki gunung api aktif tersebut.
Cincin api fasifik (Ring of Fire) yang juga melewati negara Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Cincin_Api_Pasifik)
Menurut Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia terdapat 312 lokasi manifestasi panas bumi yang tersebar baik di berbagai pulau besar maupun kecil, termasuk Pulau utama Kalimantan. Dengan hal tersebut,semakin menunjukkan kekayaan alam Bumi Kalimantan yang sudah dikenal sebagai ladang energi, ditambah adanya potensi sumber energi terbarukan (renewable energy, sustainable energy) yang ramah lingkungan yang sering dikenal sebagai panas bumi (geothermal energy).
ADVERTISEMENT
Salah satu titik adanya gejala potensi panas bumi di Kalimantan diantaranya: Sape (Kalimantan Barat), Batubini, Tanuhi (Kalimantan Selatan), Sebakis (Kalimantan Timur). Daerah panas bumi Sape berada di dusun Peruntan, Desa Sape, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Manifestasi panas bumi di permukaan terdiri dari dua mata air panas, yaitu Sipatn Lotup 1 dan 2. Temperatur air panas terukur antara 55,6-57 derajat Celcius (C) pada suhu udara sekitar 28,1 derajat C. Sedangkan tingkat keasamannya normal yang ditunjukkan oleh pH 6,97-7,2. Debit air panas mencapai 4 liter/detik (l/det). Air panas di sini muncul di sekitar batuan sedimen. Sedangkan, tektonik yang berkembang berupa sesar dengan arah barat daya–timur laut.
Kolam air panas pada objek wisata Tanuhi, Kalimantan Selatan (Sumber: Randy Ahmad/Google maps/2018)
Daerah panas bumi Batubini berada di Desa Batu Bini, Kecamatan Padang Betung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Pemunculan manifestasi di permukaan terdiri dari 2 mata air panas, yaitu Batubini dan Lokbahan, dengan temperatur air panas terukur 39,4-41,5o C pada suhu udara sekitar terukur 27,4o C. Air panas ini memiliki tingkat keasaman netral (pH 7), daya hantar listrik (DHL) sebesar 472-485 mikromhos per sentimeter (μS/cm) dan debit relatif kecil, yaitu sebesar 0,1 lt/detik. Air panas Batubini muncul pada celah-celah disekitar batugamping yang dikontrol sesar berarah barat daya–timur laut. Sedangkan air panas Lokbahan muncul pada breksi vulkanik dengan arah kontrol sesar yang sama.
ADVERTISEMENT
Di Sebakis terdapat satu pemunculan mata air panas, air panas Sebakis namanya. Air panas ini terletak di dekat desa Srinanti, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Temperaturnya sangat panas, mencapai 50,1° C dengan temperatur udara sekitar sebesar 28,8° C. Ciri lainnya adalah adanya sedikit tercium bau H2S, tingkat keasaman normal (pH sebesar 7,11) dan daya hantar listrik (DHL) sebesar 819 μS/cm. Air panas muncul pada batuan sedimen berupa batu pasir dan konglomerat.
Peta sebaran lokasi mata air panas di Pulau Kalimantan. Sumber: Badan Geologi, 2012
Dari beberapa contoh titik daerah yang memiliki gejala panas bumi di Kalimantan menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan temperatur bawah permukaan didapatkan bahwa daerah panas bumi di Pulau Kalimantan seluruhnya berada pada medium–low entalphy. Pembentukan sistem panas bumi yang ada di Kalimantan kemungkinan berhubungan dengan sistem tektonik subduksi tua yang menghasilkan produk batuan plutonik sebagai penyimpan sisa panas dan juga pada cekungan sedimen sebagai tempat berkembangnya reservoir dan batuan penutup. Mata air panas sebagai manifestasi panas bumi yang tersebar umumnya memiliki temperatur menengah dengan tipe air bikarbonat dan sulfat yang berada pada zona immature water. Dari kajian yang ada serta bukti manifestasi, Pulau Kalimantan menunjukkan bahwa panas bumi hadir walau pun di daerah yang tidak memiliki fenomena gunung api aktif.
ADVERTISEMENT
Sumber referensi:
Mochamad Nur Hadi dan Andri Eko Ari Wibowo: Penyelidik Bumi Muda di Pusat Sumber Daya Geologi (http://geomagz.geologi.esdm.go.id/panas-bumi-nirgunungapi-di-kalimantan/)