news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kota Buntok-Barito Selatan, Kota Pesisir Dengan Ancaman Banjirnya

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2019 18:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Citra Udara Kota Buntok, Barito Selatan, Kalimantan tengah dengan sungai Barito (Image by Goole Earth)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Citra Udara Kota Buntok, Barito Selatan, Kalimantan tengah dengan sungai Barito (Image by Goole Earth)
ADVERTISEMENT
Kota Buntok merupakan sebuah kota kecil yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini merupakan ibukota Kabupaten Barito Selatan sekaligus ibukota Kecamatan Dusun Selatan. Kota berada di pesisir aliran sungai barito yang merupakan salah satu sungai terbesar dan panjang di Indonesia. Sungai Barito berhulu di Pegunungan Muller di Kalimantan Tengah, sedangkan hilir sungai ber muara di Laut Jawa di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Secara geologi, Stadia erosi sungai Barito adalah tua dengan banyak terdapat danau tapal kuda disekitarnya, meander, dataran banjir dengan bentuk lembah sungai “U” erosi dominan lateral (menyamping) dengan dalam sungai disekitar Buntok ± 3-5 meter sehingga jika debit air semakin besar maka air sungai akan meluap ke dataran banjir.
Kota Buntok secara geomorfologi berada di bentuk lahan dataran banjir. Secara praktis bisa kita sebut kota ini sangat rentan mengalami banjir jika air sungai Barito meluap. Buntok sendiri memiliki relief lahan yang datar, selain itu bentukan lahan daerah ini sangat di kontrol oleh proses fluviatil (sungai) sehingga sekitar kota ini banyak terdapat daerah ber air seperti sungai kecil, danau dan rawa.
ADVERTISEMENT
Dalam riwayatnya, daerah aliran sungai (DAS) Barito telah beberapa kali mengalami banjir besar seperti pada tahun 2005 yang menimbulkan dampak besar seperti melumpuhkan aktivitas pemerintahan maupun perekonomian. Semenjak kejadian tersebut, beberapa kantor pemerintahan kabupaten Barito Selatan mengalami pemindahan ke daerah Desa Sababilah yang berjarak kurang lebih 11 km dari pusat kota saat ini (eksisting).
Sababilah memiliki topografi bergelombang lemah, berupa bukit-bukit rendah yang ketinggiannya lebih tinggi dari daerah dataran banjir kota Buntok. Hal ini menjadi upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila banjir melanda dan sebagai arah pengembangan perkotaan di kawasan yang lebih aman dari bencana banjir.