Lava Bantal Berbah: Bukti Pulau Jawa Masih Berupa Gunung Api Bawah Laut

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
Konten dari Pengguna
29 April 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Letak Lava Bantal Berbah

Objek wisata Lava Bantal di Watuadeg, Berbah, Sleman, Daerah IStimewa Yogyakarta. (Foto: Google maps/Mr. And)
zoom-in-whitePerbesar
Objek wisata Lava Bantal di Watuadeg, Berbah, Sleman, Daerah IStimewa Yogyakarta. (Foto: Google maps/Mr. And)
ADVERTISEMENT
Lava bantal Berbah terletak lebih kurang 10 kilometer sebelah timur dari kota Yogyakarta terdapat Kali Opak yang berada disebelah barat Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepat di bawah jembatan sebelah timur Dusun Sumber Kidul, Desa Kalitirto terdapat singkapan batuan beku hasil pembekuan magma dengan struktur bantal. Batuan beku tersebut merupakan magma berupa lava yang membeku akibat pendinginan karena adanya perubahan suhu yang drastis pada lingkungan air sehingga membentuk struktur bantal.
Lava dengan struktur bantal yang berada di bawah laut di Hawaii, Amerika Serikat (Foto: OAR/National Undersea Research Program (NURP di Wikipedia)
Menurut Bronto (2008), Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi, apakah di dasar laut atau di daratan, adalah sebuah gunung api. Berdasarkan pemahaman tersebut dapat di interpretasikan bahwa Lava Bantal Berbah dulunya adalah sebuah gunung api padaa lingkungan peraian. Berdasarkan analisis data radiometri dengan metode Kalium-Argon, Ngkoimani (2005) dalam Bronto (2008) melaporkan bahwa umur lava basal Watuadeg adalah 56 ± 3,8 juta tahun. Selanjutnya, data paleomagnetik hasil studi peneliti tersebut menunjukkan bahwa bulir-bulir lava terindikasikan masih sangat dekat dengan sumbernya.
ADVERTISEMENT

Kondisi Lava Bantal Berbah Secara Umum

Aliran lava basal berstruktur bantal (kanan) dan batupasir tuf Formasi Semilir (kiri), kemudian di tengahnya di aliri Kali Opak. Gambar diambil dari atas jembatan, lensa menghadap ke arah selatan (Foto: Google Maps/Heru Prasetyo)
Berdasarkan kondisi singkapan di lapangan, Aliran lava basal berstruktur bantal Berbah di Kali Opak ini mempunyai lebar singkapan antara 10 - 15 m dan panjangnya sekitar 50 m. Secara fisis, tubuh lava seperti aliran getah atau berbentuk bantal guling dengan panjang aliran berkisar 3 – 10 m dan diameter 0,5 – 1 m.

Bagaimana Interpretasi Proses Pembentukan Berdasarkan Kondisi Batuan ?

Berdasarkan data geokimia lava bantal Berbah termasuk ke dalam seri Kalk-alkali. Magma seri kalk-alkali ini sangat umum terbentuk sebagai akibat penunjaman kerak samudra di bawah kerak benua atau pada zona subduksi. Adanya potongan melintang tegak lurus aliran memperlihatkan bentuk penampang melingkar atau seperti elips, yang di dalamnya terdapat struktur konsentris dan rekahan radier. Hal kedua struktur itu diperkirakan terbentuk karena proses pendinginan sangat cepat di bagian permukaan aliran lava dan melambat ke bagian dalam. Proses pendinginan sangat cepat menyebabkan mineral tidak sempat membentuk kristal atau amorf yang proporsi terbanyaknya di permukaan, tetapi menurun ke bagian dalam.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Perbandingan Kandungan Geokimia Watuadeg dengan Karangsambung, Jawa Tengah ?

Berdasarkan data geokimia, batuan beku basal Berbah termasuk seri kalk-alkali, yang mempunyai kandungan kalium lebih tinggi dibandingkan dengan magma seri toleit, seperti halnya di dalam ofiolit Karangsambung dan basal Samudra Hindia.

Seperti Apa lingkungan Tektonik Lava Bantal Berbah?

Aliran lava bantal Berbah masih relatif tampak utuh, tidak ada tanda serta bukti telah mengalami deformasi tektonik sangat kuat, serta tidak berasosiasi dengan sedimen laut dalam, yang disebut mélange (batuan bancuh atau batuan campur aduk). Dengan demikian, secara kondisi tektonik lava basal berstruktur bantal di daerah Berbah ini diyakini bukan ofiolit (batuan lantai samudera), yang berasal dari dasar Samudra Hindia, tetapi merupakan produk penunjaman kerak Samudra Hindia di bawah kerak Benua Eurasia, yang sekarang menjadi Pulau Jawa. Karena bukan berasal dari gunung api tengah Samudra Hindia (Mid Oceanic Ridge Basalts/MORB) dan tidak ada struktur sesar besar yang menggeser batuan itu dari tempat semula, maka diperkirakan lava bantal Berbah terletak tidak jauh dari sumbernya (Bronto, 2008).
ADVERTISEMENT

Pada Kedalaman Berapa Lava Bantal Berbah Terbentuk ?

Arah Aliran lava basal berstruktur bantal sebelah barat di tepi Kali Opak. Anak panah menunjukkan arah aliran; palugeologi di ujung aliran sebagai skala. (Foto: Bronto, 2008)
Berdasar diameter dari aliran lava hanya berkisar 0,5 - 1,0 m, padahal merupakan magma basal bertemperatur tinggi (1000 – 1200 derajat C), membeku sangat cepat di dasar laut dalam (> 2000 m) yang sangat dingin (temperatur < 1 derajat C), maka wajarlah kalau lava itu tidak mengalir jauh dari sumbernya. Berdasarkan pengamatan di gunung api tengah Samudra Atlantik, pembentukan aliran lava basal berstruktur bantal terjadi pada kedalaman 2600 – 2700 m di bawah permukaan laut (Decker dan Decker, 1981 Dalam Surono, 2008).

Berapa umur Batuan pada Lava Bantal ?

ADVERTISEMENT
Menurut Bronto (2008) berdasarkan Analisis radiometri dengan metode K-Ar memberikan umur 56,3 ± 3,8 juta tahun (Paleosen Akhir).
ADVERTISEMENT

Sehingga Seperti Apa Dugaan Asal Usulnya ?

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Lava Bantal Berbah merupakan dulunya sebuah gunung api bawah laut, yang mana magma tesebut membatu secara cepat pada proses pendinginan magma yang langsung kontak dengan air pada laut dalam. Umur Lava Bantal Berbah sekitaar 56 Juta tahun lalu atau dalam skala waktu geologi pada Kala Paleosen Akhir. Hal tersebut menjadi bukit bahwa pada daerah tersebut dulunya merupkan sebuah lingkungan gunung api bawah laut yang saat ini sudah berada di daratan atau menjadi bagian dari Pulau Jawa.
Candi Prambanan salah satu kekayaan struktur bangunan warisan Dunia yang ada di Jawa, Indonesia (Foto: Deny Sabri from Pixabay)
User Story ini mengambil tulisan dari Publikasi:
Bronto, S., Mulyaningsih, S., Hartono, G., dan Astuti, B., 2008. Gunung Api purba Watuadeg: Sumber erupsi dan posisi stratigrafi. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 3 No. 3 September 2008: 117-128.
ADVERTISEMENT