Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rencana Pembangunan Istana Negara IKN Mulai 2021, Berikut Kondisi Geologi IKN
1 April 2021 8:50 WIB
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Baru Indonesia, menggantikan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pemerintah telah melakukan kajian-kajian awal mengenai kondisi IKN baru termasuk aspek geologi.
ADVERTISEMENT
Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara disebut-sebut sebagai kawasan utama IKN. Kemudian, Pemerintah memastikan bahwa groundbreaking pembangunan IKN dilaksanakan mulai 2021 ini dengan menunggu disahkan nya Undang-undang IKN.
Berdasarkan data dari Badan Geologi serta menghimpun beberapa hasil kajian Geologi IKN, berikut rangkuman kondisi geologi Ibukota Negara Indonesia yang direncanakan selesai dibangun pada 2024 nanti:
Lokasi rencana IKN berada di atas Cekungan Kutai yang mengendapkan material sedimen pada Zaman Tersier. Secara regional, setidaknya terdapat 3 Formasi batuan penyusun IKN dan Endapan Campuran (aluvial).
Formasi batuan tersebut diantaranya Formasi Pamaluan (Tomp) yang berumur Oligosen Akhir (30-25 Juta Tahun Lalu) terdiri dari serpih–batulanau. Selanjutnya terdapat Formasi Pulau Balang (Tmpb) yang tersusun atas batulempung dan serpih dengan perselingan ataupun sisipan batugamping dan batupasir dengan umur Miosen Awal (25-16 Juta Tahun Yang lalu)
ADVERTISEMENT
Formasi Batuan selanjutnya adalah Formasi Balikpapan (Tmbp), Formasi ini terdiri dari batupasir, perselingan dengan batulempung, batulanau dengan umur Miosen Tengah (16-10 Juta Tahun Yang Lalu). Sedangkan, pada daerah pesisir tersusun oleh Kelompok Mahakam yang merupakan endapan muda berkisar antara Plistosen-Holosen (saat ini).
Selanjutnya aspek geologi lingkungan yang berkaitan dengan keadaan hidrologi maupun kebencanaan, Daerah IKN memiliki kondisi dimana untuk aspek Hidrologi kawasan IKN termasuk dalam debagian Cekungan Air Tanah (CAT) Loahaur dan sebagian termasuk kedalam CAT Samarinda.
Aspek selanjutnya berupa potensi kebencanaan dimana lokasi IKN termasuk daerah dengan kerawanan gempa bumi yang rendah, serta termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah yang rendah.
ADVERTISEMENT