Konten dari Pengguna

Sesar Naik Halmahera Pemicu Gempa Bumi Tektonik M 6,1 di Maluku Utara

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
6 Mei 2020 23:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gempa bumi (Foto:  Tumisu from Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi (Foto: Tumisu from Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pada hari Senin, 06 April 2020 pukul 01.37.13 WIB wilayah Maluku Utara diguncang gempa tektonik. Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1.52 LU dan 126.43 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 67 km.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan siaran pers dari bmkg.co.id, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan pada lempeng laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Kondisi tektonik dari Kepulauan Maluku dan Sekitarnya (Foto: menhutip pada postingan Listianiesterhutomo.blogspot.com)
Kemudian itu hasil analisis dari MAGMA Indonesia, gempa bumi terjadi pada hari Senin, 6 April 2020 pukul 01:37:10 WIB. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 1,52°LU dan 126,46°BT dengan magnitudo 6,1 pada kedalaman 10 km, berjarak 122 km barat laut Jailolo, Maluku Utara.
Informasi dari The United States Geological Survey (USGS) mencatat gempabumi terjadi di 1,401°LU dan 126,443°BT dengan magnitudo M 5,9 pada kedalaman 53,6 km. GFZ mencatat gempabumi terjadi pada koordinat 1,44°LU dan 126,39°BT dengan magnitudo Mw 5,9 pada kedalaman 50 km.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan kondisi wilayah sekitar, pusat gempa bumi berada di laut. Lokasi berada di tengah-tengah Sulawesi Utara dan P. Halmahera yang didominasi batuan gunungapi Kuarter yang bersifat lepas dan lapuk.
Batuan lapuk dan bersifat lepas umumnya akan memperkuat efek guncangan gempa sehingga guncangan gempa akan lebih terasa. Mekanisme yang terjadi dari gempa berdasarkan lokasi dan kedalaman dari pusat gempa bumi, diperkirakan gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas subduksi di Punggungan Mayu atau sekitar sesar naik Halmahera.
Hasil analsis gempa bumi dari BMKG (Foto: bmkg.go.id)
Kemudian BMKG menjelaskan bahwa Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Bitung, Siau, Manado III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kota Ternate II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.