Konten dari Pengguna

USGS Rilis Kondisi Geologi Seluruh Permukaan Bulan untuk Pertama Kalinya

Topan Ramadhan
Traveller, Writter and Researcher in Geosciences IAGI-FGMI-MAGI Instagram @topanrmdhans
27 April 2020 1:20 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Topan Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kondisi permukaan Bulan (Foto: WikiImages from Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kondisi permukaan Bulan (Foto: WikiImages from Pixabay)
ADVERTISEMENT
United States Geological Survey (U.S.G.S/USGS atau dalam Bahasa Indonesia:Survey Geologi Amerika Serikat) merilis peta geologi seluruh permukaan bulan. Peta geologi bulan ini merupakan peta paling komprehensif yang dirilis oleh USGS. Peta tersebut berjudul "Unified Geologic Map of the Moon" adalah sebuah hasil dari penggabungan data selama puluhan tahun. Dari peta tersebut, kita dapat menemukan informasi mengenai kondisi Bulan, seperti batuan di permukaan, proses alamiah yang terjadi hingga sumber daya ekonomis yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
ADVERTISEMENT
Peta Geologi Lembar Yogyakarta yang menunjukan kondisi batuan serta informasi geologi lainnya daerah Yogyakarta dan Sekitarnya. Tampak kondisi geologi Gunung Merapi pada pojok kanan atas gambar (Foto: Modifikasi dari Peta Geologi Lembar Yogyakarta-Pusat Survey Geologi (1977)

Apa itu Peta Geologi?

Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala. Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi, stuktur, tektonika, fisiografi, dan sumberdaya mineral serta energi. Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya. (Dikutip: SNI Penyusunan Peta Geologi, 1998)

Siapa yang Terlibat Dalam Proyek Ini ?

Seluruh permukaan bulan telah sepenuhnya dipetakan dan diklasifikasikan oleh para ilmuwan dari USGS Astrogeology Science Center, bekerja sama dengan NASA dan Lunar Planetary Institute.*

Apa Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ini?

Peta bulan, yang kemudian disebut sebagai "Unified Geological Map of the Moon," akan berfungsi sebagai blue print definitif kondisi geologi permukaan bulan untuk misi manusia di masa depan dan akan sangat berharga bagi komunitas ilmiah internasional, pendidik, dan masyarakat luas.*
ADVERTISEMENT
Proyeksi ortografis "Unified Geological Map of the Moon" yang menunjukkan kondisi geologi sisi Bulan yang nampak dari Bumi (kiri) dan sisi yang membelakangi dari Bumi (kanan) dengan bayangan topografi dari Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA). (Foto: NASA/GSFC/USGS)

Berapa Skala Peta Bulan yang dirilis USGS?

Peta digital tersedia online sekarang dan menunjukkan geologi bulan dengan detail luar biasa ini memiliki skala 1: 5.000.000.*
Peta Geologi Bulan (Fortezzo, C.M., Spudis, P. D. and Harrel, S. L. (2020). Release of the Digital Unified Global Geologic Map of the Moon At 1:5,000,000- Scale. Paper presented at the 51st Lunar and Planetary Science Conference, Lunar and Planetary Institute, Houston, TX. https://www.hou.usra.edu/meetings/lpsc2020/pdf/2760.pdf)

Seperti Apa Proses Pembuatan Peta Geologi Ini ?

ADVERTISEMENT
Untuk membuat peta digital terbaru, para ilmuwan menggunakan informasi dari enam peta regional era Apollo bersama dengan informasi terbaru dari misi satelit terbaru ke bulan. Peta historis yang ada digambar ulang untuk menyelaraskannya dengan set data modern, sehingga tetap menjaga pengamatan dan interpretasi sebelumnya. Seiring dengan penggabungan data baru dan lama, para peneliti USGS juga mengembangkan deskripsi terpadu mengenai kondisi stratigrafi, atau lapisan batuan, bulan. Ini menyelesaikan masalah dari peta sebelumnya di mana nama, deskripsi, dan usia batuan terkadang masih tidak konsisten.*
ADVERTISEMENT

Teknologi Apa Saja yang Terlibat ?

Data ketinggian untuk wilayah khatulistiwa bulan berasal dari pengamatan stereo yang dikumpulkan oleh Terrain Camera pada misi SELENE (Selenological and Engineering Explorer) misi dari JAXA, the Japan Aerospace Exploration Agency. Topografi untuk kutub utara dan selatan dilengkapi dengan data NASA Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA).*
Mengutip dalam berita yang dirilis oleh USGS. Seorang ahli mengatakan bahwa "Peta ini adalah puncak dari proyek berdurasi puluhan tahun," kata Corey Fortezzo, ahli geologi dan penulis utama USGS. "Ini memberikan informasi penting untuk studi ilmiah baru dengan menghubungkan eksplorasi situs tertentu di bulan dengan seluruh permukaan bulan." tambahnya.
*: Dikutip di USGS.GOV
ADVERTISEMENT