Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
YPTD Hantarkan Penulis Miliki Buku, JNE Mengirimkannya ke Pelosok Negeri
3 April 2023 16:18 WIB
Tulisan dari Topik Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi seorang penulis, memiliki buku adalah cita cita. Bahkan ada adigium yang terkenal, memiliki buku bagi penulis adalah mentasbihan mahkota. Meski memiliki ribuan artikel yang terserak, belum sah di sebut penulis jika tidak punya buku. Menerbitkan buku? Why not, kenapa tidak. Saatnya bagi penulis untuk mempunyai mahkota berupa buku.
ADVERTISEMENT
Masa purna bakti sebagai perwira polisi tak membuat Thamrin Dahlan , M.Si berpangku tangan sebagai pensiunan. Pria kelahiran Tempino, Jambi pada 7 Juli 1952, penulis memanggil beliau dengan sapaan Papanda TD, patut cium tangan sebagai tanda hormat, di usianya yang tak muda lagi,Papanda TD telah menulis 70 buku.
Melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0013926.AH.01.12 Tahun 29 Juli 2019. YPTD mempunyai niat mulia yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas literasi Indonesia.
Hingga saat ini Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan telah menerbitkan 365 buku, dengan jumlah penulis sebanyak 300 orang. Sejak tahun 2020, puluhan genre buku dihasilkan dan membawa api semangat literasi yang tentu saja memberi pengaruh terhadap minat baca di tanah air.
ADVERTISEMENT
Buku buku yang diterbitkan YPTD menyebar ke seluruh pelosok tanah air, mengingat penulis buku berasal dari daerah di tanah air dan beragam latar belakang pendidikan
Mempunyai buku bukan menjadi monopoli para penulis terkenal, bahkan jika menerbitkan buku di YPTD tak perlu pusing dengan Lisensi Perpustakaan Nasional Barcode International Standart Book Number. Saat ini YPTD merupakan Anggota Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI) dengan Nomor: 604/Anggota Luar Biasa/DKI/2021 Tanggal 1 Oktober 2021.
YTPD Hadir Dengan Pembayaran Seikhlasnya
Menerbitkan buku laksana mengumpulkan tulisan terserak. Salah satu tagline yang menggugah adalah YPTD tetap komitment menerbitkan buku ber ISBN melalui sistem pembayaran seikhlasnya. Hal ini membuka jalan bagi para penulis, meski belum punya nama ataupun tidak terkenal, namun terbantu dengan YPTD untuk menerbitkan sebuah buku.
ADVERTISEMENT
Badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengurusi bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, UNESCO memberikan standar bahwa minimal 3 buku baru per orang per tahun.
Indonesia memiliki rasio nasional 0,09 untuk jumlah bahan bacaan dari total penduduk, yang berarti satu buku di tunggu oleh 90 orang pertahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan indeks kegemaran membaca tingkat terendah.
Setelah di kompori oleh Papanda TD, akhirnya penulis pun pecah telor punya buku, saat menggenggam buku karya sendiri, rasanya gimana gitu, akhirnya ada juga buku karya penulis. Untuk urusan cover dan editor, pihak YPTD akan menawarkan bantuan secara cuma cuma, ada puluhan penulis yang merasa terbantu dengan YPTD karena bisa terbitkan buku.
ADVERTISEMENT
Connecting Happines, Semua Terhubung Karena JNE
Daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin, adigium ini serasa pas bagi hadirnya YPTD yang menggeliat untuk menyalakan api spirit literasi dengan menerbitkan buku buku dari para penulis yang berdomisili di daerah daerah tanah air. Salah satu kunci keberhasilan distribusi buku adalah mengirimkannya melalui JNE.
Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan memiliki ribuan pulau, namun bukan halangan untuk JNE mengirimkan barang tepat waktu. Seperti yang diutarakan Thamrin Dahlan sebagai founder YPTD kepada penulis.
“Pengiriman paket melalui JNE sangatlah menyenangkan karena dapat terpantau melalui aplikasi MY JNE.”
Karena buku terbitan YPTD ditulis oleh puluhan orang yang berada wilayah Indonesia, langsung atau tidak langsung, sebenarnya JNE telah membantu budaya baca di tanah air. Dari ujung Papua hingga Sumatera, dari pulau paling Selatan hingga Utara Indonesia.
ADVERTISEMENT
JNE menjangkau dengan layanan seperti Yakin Esok Sampai(YES) hingga Ongkos Kirim Ekonomis(OKE) dan juga layanan lainnya dari JNE Express, JNE Logistic maupun JNE Freight.
JNE di Sisi Pelaku UMKM Menghadapi Segala Tantangan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah jika dihitung hitung telah tiga kali melewati masa krisis ekonomi, pada tahun 1998, nilai rupiah terjun bebas dari Rp 2.500 menjadi Rp 16.500 per dolar Amerika Serikat. Bank bank terlikuidasi dan perusahan besar bertumbangan. Di tahun 2008, Indonesia kena imbas krisis keuangan global gegara subprime mortage yang dimulai dari Amerika Serikat.
Dua krisis ekonomi nasional itu ternyata tak mampu melumpuhkan keberadaan UMKM, denyut nadi ekonomi masih tetap bertahan. Bukti sahihnya adalah data Badan Pusat Statistik(BPS), jumlah tenaga kerja UMKM pada tahun 1998 mencapai angka 64,31 juta, ada penurunan 1,96 % dibanding tahun 1997 yang mencapai 65,6 juta. Namun setahun setelah krisis, angkatan tenaga kerja UMKM terkerek menjadi 67,16 juta atau naik 4,4 %.
ADVERTISEMENT
Serapan tenaga kerja berada di angka 90,49 juta dan mengalami kenaikan 3,9% dibanding tahun sebelumnya ketika krisis ekonomi 2008. Lagi lagi UMKM memang menunjukan tajinya untuk bertahan. Namun di tahun 2020 dan juga 2021, UMKM di uji kembali dengan hadirnya pandemi Covid-19.
Dampak negatif pandemi dirasakan oleh 82,9 % UMKM, selama masa pandemi hanya 5,9 % mengalami pertumbuhan positif seperti yang dirilis Katadata Insight Center. Tiga krisis ekonomi yang dirasakan UMKM dibersamai juga oleh JNE. Sama sama melewati masa sulit, ibarat UMKM dan JNE sisi mata uang yang tak bisa terpisahkan.
JNE Bangkit Bersama
Tak pelak lagi memang kecepatan arus informasi adalah kunci dan JNE bagian yang tak terpisahkan diera digital ini. Memiliki titik layanan mencapai 6000 lokasi dan diperkuat karyawan sebesar 50.000 memberikan harapan bahwa JNE mampu membantu perekonomian Indonesia. UMKM mendapat tempat istimewa di keluarga besar JNE.
ADVERTISEMENT
Jumlah UMKM 64,2 juta dan memiliki kontribusi 61,07 persen atau senilai Rp 8.573, 89 Triliun berdasarkan data Kementerian KUKM pada tahun 2020. Sebuah angka yang terbilang besar meski level UMKM kerap dipandang sebelah mata, namun yang pasti memang UMKM tetap bertahan meski mengalami berkali kali krisis ekonomi.
Bersyukur JNE tetap menunjukan kepedulian terhadap usaha kecil menengah ini, apalagi saat ini telah terbukti di era digital, mengembangkan usaha jauh lebih mudah dan dengan jangkauan lebih luas karena penetrasi internet sehingga pangsa pasar terbuka lebih, tinggal memanfatkan momentum untuk berkembang.
Marketplace, financial technologi dan juga ragam produk digital dapat dimanfaatkan oleh UMKM, saatnya memang segala kebutuhan gaya hidup dapat tercukupi dengan sekali klik dan keuntungannya adalah waktu yang digunakan realtif singkat, selamat datang di era digital. UMKM dan JNE akan terus bersinergi membawa perubahan ekonomi nasional lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
32 Tahun Untuk Indonesia Maju
Merentang waktu hingga tiga dasawarsa di kancah distribusi logistik, mewarnai perkembangan ekonomi Indonesia dengan rantai pasok hulu hingga hilir. Saat ini PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir terus memberikan persembahan inovatif yang awalnya memulai kegiatan penanganan kegiatan kepabeanan/impor kiriman barang/dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
Mengusung Visi Menjadi Perusahaan Logistik Terdepan di Negeri Sendiri yang Berdaya Saing Global. Dari tahun 1998 hingga 2021 telah meraih 124 penghargaan, membuktikan bahwa JNE bukanlah korporasi kaleng kaleng. Tetap fokus membidik misi Untuk Memberi Pengalaman Terbaik Kepada Pelanggan Secara Konsisten.
Merangkum nilai nilai perusahaan berupa Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab serta Visioner. JNE akan terus memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten, hal inilah yang menjadi api semangat untuk tetap memelihara eksistensi, apalagi JNE dikenal sebagai perusahaan yang menaruh respek terhadap konsumen.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur JNE,M Mohammad Feriadi di event Pesta Wirausaha Nasional 2023 yang berlangsung di Youth Center Sport Jabar,Arcamanik, Bandung pada tanggal 21-23 Januari 2023. Memberi wejangan istimewa,” Berbagi, Memberi, dan Menyantuni merupakan pondasi yang kokoh untuk dapat diterapkan dalam individu maupun sebuah perusahaan, prinsip tersebutlah yang diterapkan JNE hingga mampu menjadi perusahaan ekspedisi besar seperti sekarang ini”.
#JNE32Tahun #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023
#ConnectionHappines