Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Hari Santri : Kisah Misteri dan Sejarah di Baliknya
27 November 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ahmad Taufik Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Santri Nasional adalah hari yang sangat spesial bagi seorang santri di seluruh negeri ini dan hari ini pun diperingati oleh seluruh santri di Indonesia bahkan hari ini pun juga turut diperingati oleh rakyat indonesia yang mana jatuh pada tanggal 22 Oktober dan diperingati disetiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Pencetus Hari Santri Nasional tersebut pertama kali disampaikan oleh KH Thoriq Darwis , seorang kiai dari Pondok Pesantren Babussalam juga dari usulan ratusan santri santrinya , yang mana pondok tersebut berlokasi di Banjarrejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Usulan tersebut diterima oleh Presiden Joko Widodo dan berjanji kepada seluruh para santri akan berusaha memperjuangkan usulan Hari Santri Nasional tersebut. Hal ini karena Presiden Joko Widodo pada saat itu masih belum berstatus menjadi Presiden.
Hari Santri Nasional ini ditetapkan pada tanggal tersebut berdasarkan dari Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomer 22 Tahun 2015 tentang hari santri oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo demi memenuhi janjinya kepada para santri untuk memperjuangkan Hari Santri Nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada penetapan tanggal Hari Santri Nasional tersebut terjadi perdebatan dan kotraversi di sejumlah kalangan. Kalangan Pak jokowi ingin menetapkan hari Santri Nasional Pada tanggal 1 Muharram.
Namun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) tidak menyetujui dan mengusulkan tanggal lain yakni 22 oktober karena memiliki latar belakang sejarahnya .
Latar belakangnya adalah pada tanggal 22 oktober tersebut terjadi peristiwa istimewa yaitu tercetusnya fatwa resolusi jihad yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy'ari. Berdasarkan hal tersebut maka dipilihlah tanggal 22 Oktober sebagai tanggal Hari Santri Nasional.