Ramadhanku di Tahun 2022

Mudji Warti
Pemilik dan guru Sekolah Paud Az-Zahra.
Konten dari Pengguna
24 April 2022 8:46 WIB
comment
615
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mudji Warti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber Foto:Mosquegrapher/Unsplash
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang membawa banyak kenangan dan cerita yang tak terlupakan. Akan selalu ada hal-hal baru, namun juga ada beberapa yang hilang atau pergi. Sedih dan haru karena kehilangan salah satu anggota keluarga, bercampur bahagia masih diberi kesempatan bertemu bulan suci Ramadhan lagi.
ADVERTISEMENT
Biasanya momen yang paling berkesan dan istimewa saat bulan Ramadan adalah ketika bisa merayakannya bersama keluarga. Menikmati makan sahur dan hidangan berbuka bersama anak-anak dan suami.
Saat Ramadhan saya bangun pukul 3 pagi dan menyiapkan sahur untuk anggota keluarga. Biasanya saya akan menyajikan masakan sederhana seperti ayam goreng dan telur dadar, karena anak saya tidak suka makan sahur dengan kuah atau santan.
Kesibukan saya di pagi hari adalah tadarusan dan di siang hari memasak untuk hidangan berbuka puasa. Ada banyak ibadah yang saya lakukan selama Ramadhan mulai dari sholat wajib, puasa, sholat malam, berdzikir, i'tikaf, bersedekah dan masih banyak lagi. Apalagi sekarang sudah memasuki 10 malam terakhir, i'tikaf untuk mengejar Lailatul Qadar juga saya lakukan di rumah.
ADVERTISEMENT
Berburu takjil seperti kolak pisang, es kelapa muda dan biji salak saya lakukan setelah semua pekerjaan rumah selesai menjelang adzan Maghrib. Setelah berbuka, saya sholat Maghrib di rumah kemudian dilanjutkan dengan sholat Isya dan tarawih di masjid. Sholat tarawih di masjid dekat rumah biasanya 11 rakaat.
Ramadhan tahun ini adalah bulan suci yang penuh ujian, namun saya tetap menjalaninya dengan suka cita. Ini adalah Ramadhan pertama yang saya jalani dalam situasi tanpa suami dan mendiang ibu. Ramadhan tahun ini menjadi tidak lengkap karena masakan ibu yang biasa dihidangkan seperti rendang dan gulai ayam sudah tidak bisa dicicipi lagi. Beberapa cerita telah berubah menjadi kenangan.
Di bulan suci ini saya berusaha meningkatkan ibadah sunnah saya, belajar tafsir dan bacaan tajwid serta mendengarkan ceramah dan kajian agama Islam di YouTube. Sekecil apapun amal kebaikan yang saya lakukan di bulan suci ini, semoga puasa Ramadhan saya membawa berkah dan kebahagiaan.
ADVERTISEMENT