Konten dari Pengguna

Chairul Tanjung dan Cawapres Jokowi

Toto Sugiarto
Direktur Eksekutif Riset Indonesia | Analis pada Exposit Strategic
11 Juni 2018 8:13 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Toto Sugiarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Joko Widodo & Chairul Tanjung (Foto: Biro Pers Setpres dan Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo & Chairul Tanjung (Foto: Biro Pers Setpres dan Flickr)
ADVERTISEMENT
Nama Chairul Tanjung, tiba-tiba bersanding dengan Jokowi. Pada Senin (4/6), sejumlah relawan mendeklarasikan dukungan terhadap Chairul Tanjung untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, apakah figur Chairul Tanjung bisa dilihat sebagai cawapres ideal bagi Jokowi? Apakah sosok terpandang dan sukses di bisnis media ini layak diajukan menjadi pendamping Jokowi di pemilihan presiden 2019?
Jawabannya tergantung pada hasil analisis terhadap elektablitas dan integritas Chairul Tanjung itu sendiri. Selain itu, penilaian juga tergantung pada kriteria ideal cawapres Jokowi serta restu Megawati. Analisis kita bisa awali dari kriteria cawapres ideal bagi sang petahana.
Kriteria ideal tersebut antara lain:
Pertama, karena Jokowi berasal dari suku Jawa, cawapres ideal di sisi kriteria ini adalah sosok yang berasal dari luar Jawa. Chairul Tanjung memenuhi kriteria ini.
Kedua, karena Jokowi adalah seorang sipil, ia bisa berpasangan dengan sosok sipil atau dengan sosok militer. Di kriteria ini, Chairul Tanjung bukan sosok yang kontra-produktif.
ADVERTISEMENT
Ketiga, karena Jokowi dicitrakan sebagai sosok dari kalangan nasionalis, sosok ideal cawapres bagi Jokowi adalah sosok yang berasal dari kalangan santri. Chairul Tanjung kurang ideal untuk kriteria ini.
Keempat, siapa tokoh yang akan mendampingi Jokowi, tidak terlepas dari restu Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Di sini, Chairul Tanjung bukan sosok yang berlawanan dengan Megawati. Meskipun demikian, belum tentu Megawati memberi restu kepadanya untuk menjadi pasangan Jokowi di pilpres 2019 nanti.
Penilaian selanjutnya, terkait dengan integritas dan elektabilitas Chairul Tanjung itu sendiri. Pertama, terkait integritas, Chairul Tanjung merupakan sosok yang relatif tidak terkait dengan berbagai kasus hukum dan moralitas. Chairul tanjung tidak pernah terdengar bermasalah dengan hukum dan etika. Ia tidak pernah memiliki kasus hukum, baik di KPK, ataupun di kepolisian dan kejaksaan.
ADVERTISEMENT
Ia juga bukan tokoh yang cacat moral di mata masyarakat. Terkait dengan bisnis media yang digelutinya, ia bukan pebisnis hitam-bermasalah. Dengan demikian, secara integritas, Chairul Tanjung relatif bersih. Ia termasuk tokoh yang tidak bermasalah secara integritas.
Akhirnya, dari sisi elektabilitas, Chairul Tanjung memiliki kelemahan. Ia bukan tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.
Dalam berbagai hasil survei, nama Chairul Tanjung tidak tercatat sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi. Di sisi ini, ia tidak sekelas dengan tokoh-tokoh Jokowi, Prabowo, Jusuf Kalla, Anies Baswedan, AHY, Gatot Nurmantyo, dan tokoh-tokoh di papan atas hasil survei berbagai lembaga survei.
Dengan demikian, untuk pertanyaan apakah Chairul Tanjung layak menjadi cawapres Jokowi, kita bisa menilainya layak. Namun untuk pertanyaan apakah Chairul Tanjung cawapres ideal untuk Jokowi, tampaknya saat ini Chairul Tanjung belum bisa dikategorikan sebagai cawapres ideal. Berbagai kelemahan Chairul Tanjung seperti dalam hal elektabilitas dan kedekatan dengan Islam dan kalangan santri perlu, diperbaiki. dan dipertegas.
ADVERTISEMENT