Konten dari Pengguna

Keberanian untuk Bahagia: Langkah Menuju Hidup Penuh Makna

Fitri Oktaviani
Mahasiswa Psikologi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
16 Februari 2025 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitri Oktaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-vector/illustration-theme-with-young-people_7009570.htm#fromView=search&page=1&position=48&uuid=0f89a20d-4a41-4df7-8b80-6fbc72225e6e&query=kebahagiaan
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-vector/illustration-theme-with-young-people_7009570.htm#fromView=search&page=1&position=48&uuid=0f89a20d-4a41-4df7-8b80-6fbc72225e6e&query=kebahagiaan
ADVERTISEMENT
Tujuan manusia hidup di dunia adalah untuk mencapai kebahagiaan. Semua orang berusaha keras untuk meraihnya, namun semakin dikejar, semakin kita bertanya-tanya tentang makna kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebagian orang berjuang dengan sekuat tenaga, sementara yang lain menunggunya dengan sepenuh hati. Konon, setiap orang sudah memiliki jatah kebahagiaan. Lantas, apakah kebahagiaan itu datang menghampiri atau kita yang mencarinya dengan sepenuh hati?
ADVERTISEMENT

Makna kebahagian

Setiap orang menghadapi kesulitan dalam hidupnya. Di masa-masa sulit, kita akan mengeluh betapa tidak bahagianya hidup ini. Segalanya akan terasa sangat melelahkan, hari yang kita jalani pun terasa panjang dan berat. Pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal negatif, yang akhirnya menuntun kita pada perasaan sedih dan tidak puas.
Dalam buku Berani Tidak Disukai karya Ichiro kishimi dan Fumitake koga, sempat membahas tentang kebahagiaan. Katanya kita yang memilih untuk tidak Bahagia. Maksudnya?
Jadi, ketidakbahagian lahir dari pola pikir kita sendiri, secara tidak sadar pikiran kita sendiri yang menuntun kita pada perasaan tidak Bahagia. Jika kita terus-menerus membandingkan hidup dengan orang lain atau hidup dalam pengandaian tanpa tindakan nyata, kita akan terus merasa sedih. Kita yang memilih, ingin tetap membandingkan atau bergerak melakukan perubahan.
ADVERTISEMENT
Dulu, aku berpikir bahwa kebahagian sudah diatur, meskipun tidak melakukan apa-apa kita pasti mempunyai momen bahagia. Pemikiran ini membuatku hanya diam menunggu kebahagiaan datang menghampiri, tanpa berusaha menciptakannya. Harapan itu membuatku sedih karena merasa hidupku tak berarti. Kini, aku sadar bahwa kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, kita yang menciptakannya. Kebahagiaan adalah hasil dari cara kita berpikir dan bertindak. Setiap orang memiliki definisi kebahagiaan yang berbeda, karena cara berpikir kita juga berbeda-beda. Kita yang memilih untuk menciptakan kebahagiaan itu sendiri.
https://www.freepik.com/free-vector/people-waving-concept-illustration_209068326.htm#fromView=search&page=5&position=34&uuid=0f89a20d-4a41-4df7-8b80-6fbc72225e6e&query=kebahagiaan

Gaya hidup menentukan kebahagiaan

Menurut Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga, langkah pertama menuju kebahagiaan adalah dengan mengubah gaya hidup kita. Gaya hidup yang dimaksud bukan sekadar cara kita menjalani hidup sehari-hari, tetapi juga konsep style of life dalam psikologi Adler. Gaya hidup ini mencakup cara kita menghadapi masalah, berhubungan dengan orang lain, dan mengejar tujuan hidup. Gaya hidup terbentuk sejak dini dan dipengaruhi banyak faktor, namun pada dasarnya, gaya hidup adalah cara kita memandang dan memaknai dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk meraih kebahagiaan, yang pertama dibutuhkan adalah keberanian. Keberanian untuk menjadi bahagia, untuk berubah menjadi lebih baik, dan untuk memilih hidup yang kita inginkan. Ingatlah bahwa hidup kita ada di titik ini, di masa kini. Masa lalu sudah berlalu, masa depan belum terjadi, dan yang kita miliki hanya saat ini. Mulailah dari langkah kecil, karena perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan sekarang. Teruslah berjuang dan pilihlah untuk berani menciptakan kebahagiaan.
Sumber:
Kishimi, Koga (2013). Berani Tidak Disukai. Terjemahan oleh Agnes Cynthia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama