Mengenal Sejarah Henna, Kosmetik Herbal Tertua Di Dunia

Trending Muslim ID
Find muslim trending news, viral photos and videos on Trending Muslim Id. Grab our latest news and stay tuned for latest updates :)
Konten dari Pengguna
6 Mei 2017 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trending Muslim ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, henna ternyata telah digunakan sejak ribuan tahun lalu.
(Source: www.pinterest.com)
ADVERTISEMENT
Belum diketahui pasti kapan dan dimana Henna awalnya ditemukan. Yang pasti, Henna telah digunakan sebagai kosmetik sejak 5000 tahun lalu dan masih bertahan hingga sekarang.
Memiliki nama latin Lawsonia Inermis, warga Arab lah yang pertama kali menyebutnya menjadi Hinna atau Mehndi (Mehendi), yang berarti dedaunan yang dapat meninggalkan warna merah pada kulit.
Tanaman Henna dapat tumbuh sepanjang 4 sampai 6 kaki di negara beriklim panas seperti Pakistan, India, Mesir, Afganistan, Iran, Palestina, Afrika, Suriah, Yaman, Uganda, Maroko, Senegal, Tanzania, dan Kenya.
Henna merupakan tumbuhan kosmetik tertua yang terbukti aman digunakan pada aneka jenis kulit, bahkan yang sensitif sekalipun. Henna banyak dimanfaatkan sebagai kondisioner untuk merawat rambut dan juga sebagai sarana melukis tubuh layaknya tato.
ADVERTISEMENT
Di beberapa negara seperti India, negara-negara Arab dan Afrika, Henna menjadi elemen penting pada suatu acara pernikahan dimana tangan dan kaki sang mempelai akan dilukis sedemikian rupa dengan aneka motif yang menjadi ciri khas negara tersebut.
Selain untuk kecantikan, melukis Henna pada tubuh juga bertujuan untuk menangkal kejahatan dan gangguan, serta membawa nasib baik bagi pemakainya. Itulah kenapa Henna biasa digunakan pada calon pengantin dan ibu hamil beberapa hari sebelum menikah dan melahirkan. Bila pada calon pengantin Henna dilukis pada bagian tangan dan kaki, maka pada ibu hamil Henna dilukis pada bagian perut atau dikenal dengan istilah Henna belly.
(Source: www.hennabee.com)
Setiap negara memiliki caranya sendiri dalam meracik Henna. Di banyak negara luar, Henna diracik dengan cara mencampur bubuk Henna dengan messo oil, kayu putih murni dan beberapa campuran esensial lainnya. Sedangkan di Indonesia, daun Henna yang baru dipetik ditumbuk hingga halus sekali dan dicampur dengan nasi serta arang lalu diuleni layaknya adonan kue.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dari cara meracik, cara mengukirnya pun berbeda. Di Indonesia, Henna atau yang biasa dikenal dengan pacar/inai, hanya dilukis sederhana pada bagian telapak tangan serta kuku pengantin. Sedangkan di India dan negara lainnya, Henna dilukis pada bagian telapak tangan, pergelangan tangan dan juga kaki dengan motif sangat cantik dan kadang dengan tingkat kesulitan yang rumit. Inilah yang kemudian membuat banyak bermunculan Henna Artist atau seniman Henna yang memiliki keterampilan membuat motif Henna dengan aneka variasi.
Seiring jaman, Henna bertransformasi tidak hanya dari motif yang beragam, tapi juga warna. Bila dulu hanya tersedia warna merah, kini Henna juga hadir dalam warna hitam, putih, hijau, dan warna lain sesuai permintaan pemakai. Henna putih banyak dipakai oleh pengantin modern karena warnanya sesuai dengan warna gaun yang banyak digunakan pengantin masa kini, yaitu putih. Henna putih juga disukai karena terlihat lebih elegan dan eksklusif.
(Source: www.pinterest.com)
ADVERTISEMENT
Sedangkan Henna hitam dan warna lainnya dipilih oleh mereka yang ingin tampil beda meski ada kekhawatiran bahwa Henna warna warni mengandung bahan kimia yang dapat memicu alergi bagi kulit sensitif.
(Source: www.pinterest.com)
Dan meski tidak seekstrim tato, Henna menjadi solusi halal bagi mereka yang menyukai seni rajah tubuh karena terbuat dari bahan alami dan akan pudar dalam beberapa waktu alias tidak permanen.
So, pilih motif andalanmu dan jangan ragu untuk mempercantik dirimu dengan Henna, kosmetik herbal halal tertua di dunia :).