Konten dari Pengguna

Mengenal Konsep Dasar Produktivitas

Tri Cahyo Wibowo
Instructor, Coach, Writer, Consultant of Productivity. Civil servant at Jakarta Productivity Development Center (Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi DKI Jakarta).
24 Januari 2023 12:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Cahyo Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Produktivitas. Sumber: www.pexels.com/fauxels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Produktivitas. Sumber: www.pexels.com/fauxels
ADVERTISEMENT
Produktivitas menjadi hal yang seringkali diperbincangkan, bahkan menjadi parameter pertumbuhan perekonomian di suatu daerah, baik secara regional maupun nasional. Namun sebenarnya, apakah produktivitas itu?
ADVERTISEMENT
Merujuk pada Basic Concept of Productivity Course yang diterbitkan oleh APO (Asian Productivity Organization), produktivitas bisa memiliki beragam makna jika dipandang oleh pihak-pihak yang berbeda. Sebagaimana pebisnis, manajer produksi, enjinir, pelanggan, investor, dan karyawan akan memiliki makna yang berbeda-beda tentang produktivitas. Dengan kata lain, produktivitas dapat dijelaskan pada berbagai level dan perspektif, apakah secara individual, organisasi, perusahaan, industri, sektoral, nasional, dan internasional.
Pemahaman mengenai produktivitas ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagaimana berikut: perusahaan/organisasi yang memiliki produk berupa barang/jasa, lalu produk itu ada untuk menjawab demand (kebutuhan) masyarakat/pelanggan, dan di sisi lain pelanggan tersebut mampu membayar untuk memperoleh produk yang diinginkan.
Dari penjabaran di atas, maka terdapat 3 (tiga) komponen penting dalam produksi barang/jasa, yaitu: input (masukan), process (proses), dan output (hasil/keluaran).
ADVERTISEMENT
Input adalah sumber daya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan, seperti: Capital (modal), Labor (tenaga kerja), Energy (energi yang dikeluarkan untuk produksi), Materials (material/bahan baku), dan bought-in Services (hal-hal lain yang dibeli untuk memperoleh layanan), kelima hal tersebut dapat disingkat menjadi CLEMS.
Ada pula yang mengartikan input sebagai 5M, yaitu: Man (tenaga kerja), Machine (peralatan), Method (metode), Material (material), dan Money (modal).
Di sisi lain, proses adalah sarana dan cara yang digunakan untuk dapat mencapai produk yang diinginkan, sedangkan output adalah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibayar oleh pelanggan. Input, proses, dan output adalah hal yang berkelindan pada suatu proses produksi.
Gambar 1. Ilustrasi proses produksi baju. Sumber: pribadi
Gambar 1 menunjukkan sebuah proses produksi baju di industri pakaian. Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk dapat memproduksi baju, mulai dari input, proses, dan output.
ADVERTISEMENT

Lalu Apa itu Produktivitas?

Masih merujuk pada Basic Concept of Productivity APO, pengertian produktivitas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) hal. Pertama adalah produktivitas sebagai sebuah konsep sosial. Hal ini menjadi penting dan filosofis karena merupakan dasar dan makna mendalam dari produktivitas.
Secara konsep sosial, produktivitas adalah sebuah pola pikir yang senantiasa menginginkan perbaikan karena diyakini bahwa seseorang dapat melakukan suatu hal lebih baik daripada hari kemarin dan esok hari ia akan mampu melakukan hal yang lebih baik daripada apa yang dilakukannya hari ini.
Pemikiran ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperoleh kualitas kehidupan yang lebih baik dari masa ke masa (Rome Conference European Productivity of Agency, 1958).
ADVERTISEMENT
Konsep kedua dalam pengertian produktivitas adalah secara teknikal, yaitu bahwa produktivitas merupakan perbandingan/rasio antara output dan input. Produktivitas ini dapat dihitung secara parsial maupun menyeluruh.
Gambar 2. Rumus Produktivitas. (Sumber: Basic Productivity Concept-APO)
Secara teknikal produktivitas dapat diukur, yang biasa disebut sebagai pengukuran produktivitas (productivity measurement). Pengukuran produktivitas sendiri terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pengukuran produktivitas makro yang meliputi: nasional, regional, dan sektoral; serta pengukuran produktivitas mikro yang meliputi perusahaan dan individu.
Mengetahui tingkat produktivitas dapat menjadi tolok ukur perkembangan ekonomi di suatu negara/daerah/sektor/perusahaan sehingga dapat menjadi dasar penyusunan strategi-strategi perbaikan ke depannya.
Secara nasional/regional yang menjadi output adalah PDB (Produk Domestik Bruto) atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan inputnya secara parsial antara lain: jumlah tenaga kerja, tingkat upah, dan jumlah jam kerja, sedangkan untuk pengukuran produktivitas sektoral maka PDB/PDRB-nya hanya dilihat pada sektor-sektor tertentu saja dengan input yang masih sama.
ADVERTISEMENT
Untuk tingkat perusahaan, yang menjadi output bisa berupa omzet dengan input parsial yang sama dengan pengukuran produktivitas makro.
Terakhir, pengertian produktivitas dapat dilihat melalui konsep manajemen. Secara manajemen, produktivitas bermakna menggunakan input seefisien mungkin agar tercapai output seefektif mungkin yang memenuhi kriteria, standar, dan ekspektasi pelanggan.
Gambar 3. Makna produktivitas secara konsep manajemen (Sumber: Basic Productivity Concept-APO)
Perlu dipahami bersama bahwa saat ini pelanggan adalah raja, dan untuk bisa bertahan di pasar maka kita harus mampu menjawab kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya.
Apalagi yang ingin dibahas mengenai produktivitas? Tunggu tulisan kami selanjutnya.