Quranic Productivity: Meraih Kunci Sukses (2)

Tri Cahyo Wibowo
Instructor, coach, writer, and consultant of productivity. Civil servant at Jakarta Productivity Development Center (Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi DKI Jakarta).
Konten dari Pengguna
11 Juni 2022 13:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Cahyo Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi shalat. FOTO: pexels.com/Michael Burrows
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi shalat. FOTO: pexels.com/Michael Burrows
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Quranic Productivity mengajak pembaca menggali nilai-nilai produktivitas yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Setelah mengetahui bahwa syahadat merupakan kunci sukses pertama, maka berikutnya sebagai seorang Muslim, perlu diketahui kunci kesuksesan berikutnya, ialah shalat.
ADVERTISEMENT

Umat Terdahulu yang Beriman Mendirikan Shalat

Shalat menjadi pondasi penting yang membedakan apakah seseorang beriman atau tidak. Semua nabi, rasul, dan umat-umat terdahulu yang beriman melaksanakan shalat sebagai salah satu bentuk aktualisasi penghambaannya kepada Allah SWT.
رَّبَّنَآ إِنِّىٓ أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيْرِ ذِى زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ ٱلْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجْعَلْ أَفْـِٔدَةًۭ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهْوِىٓ إِلَيْهِمْ وَٱرْزُقْهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ ٣٧
Terjemahan: Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. [QS. Ibrahim (14): 37].
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim AS dan keturunannya (Nabi Ishaq AS dan Nabi Ismail AS) diperintahkan shalat oleh Allah SWT. Hal ini dilestarikan pada ayat di atas dan pelaksanaan shalat tersebut menjadi tolok ukur bersyukurnya hamba atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.
فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌۭ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍۢ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًۭا وَحَصُورًۭا وَنَبِيًّۭا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ ٣٩
Terjemahan: Kemudian para malaikat memanggilnya, ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, "Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan suatu kalimat (firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi diantara orang-orang saleh." [QS. Ali-Imran (3): 39].
Ayat tersebut menceritakan kisah Nabi Zakaria. Beliau melaksanakan shalat, ia memohon kepada Tuhannya untuk diberikan keturunan yang shalih yang akan melanjutkan misi kenabian. Hanyasanya, kala itu secara pandangan manusia kecil sekali kemungkinan Nabi Zakaria dapat memperoleh keturunan karena ia sudah renta sedangkan istrinya divonis mandul secara medis.
ADVERTISEMENT
Namun, Allah berkehendak lain. Atas izin-Nya Allah sampaikan kabar gembira akan kelahiran Yahya AS, seorang anak yang hidup yang namanya pun diberikan oleh Allah SWT.
وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰ وَأَخِيهِ أَن تَبَوَّءَا لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًۭا وَٱجْعَلُوا۟ بُيُوتَكُمْ قِبْلَةًۭ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٨٧
Terjemahan: Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, "Ambillah beberapa rumah di Mesir untuk (tempat tinggal) kaummu dan jadikanlah rumah-rumahmu itu tempat ibadah dan laksanakanlah salat serta gembirakanlah orang-orang mukmin." [QS. Yunus (10): 87].
Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS serta kaumnya (Bani Israil) pun diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan shalat.
Bahkan, Nabi ‘Isa AS dan para pengikutnya pun Allah perintahkan untuk melaksanakan shalat.
قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّۭا (٣٠) وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَـٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّۭا (٣١)
ADVERTISEMENT
Terjemahan: Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,(30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;(31) [QS. Maryam (19): 30-31].

Umat Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk Shalat

Perintah shalat yang turun kepada umat Islam melalui Rasulullah SAW terjadi kala beliau dipanggil untuk menghadap Allah secara langsung saat peristiwa Isra’.
سُبْحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًۭا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَـٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ ١
Terjemahan: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. [QS. Al-Isra’ (17): 1].
ADVERTISEMENT
Ustadz Adi Hidayat dalam beberapa ceramahnya menyampaikan bahwa saking pentingnya perintah shalat, maka Allah SWT memperjalankan langsung Rasul Muhammad SAW untuk menerima perintah ini dan di ayat tersebut Allah memanggil nabi dengan predikat tertinggi seorang makhluk, yaitu “abdi/hamba”. Manifestasi penghambaan seorang hamba kepada Tuhannya adalah dengan shalat.

Allah Menawarkan Kesuksesan dengan Shalat

Sebagaimana telah jamak diketahui, sebelum shalat dilaksanakan maka sebuah panggilan -yang disebut adzan- dikumandangkan, sebagai pengingat kepada manusia bahwa waktu shalat tertentu telah tiba.
Menariknya, pada lafadz (kalimat) adzan tersebut Allah SWT menawarkan kesuksesan, kebahagiaan, ketenteraman, kenyamanan, dan berbagai kemudahan bagi mereka yang melaksanakan shalat.
Berikut inilah lafadz adzan yang mengajak manusia untuk shalat agar dapat mencapai kesuksesan hakiki.
ADVERTISEMENT
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Terjemahan: Marilah shalat.
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Terjemahan: Marilah menuju kemenangan/kesuksesan.
Di dalam kamus Inggris-Arab Al-Ma'aniy, “falah” bermakna “success”. Allah begitu mencintai hamba-Nya, melebihi cinta seorang ibu kepada anaknya, sehingga Allah menginginkan semua hamba-Nya bisa meraih kesuksesan, kemenangan, dan kebahagiaan sejati.

Apa Itu Sukses?

Sebagaimana telah disampaikan pada beberapa tulisan sebelumnya bahwa manusia diciptakan sebagai pengelola bumi dan kelak akan kembali kepada penciptanya untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya. Maka jika ditanyakan, “Apa itu sukses?”
Jawaban terbaiknya adalah ketika seorang hamba dapat merasakan kebahagiaan, kesenangan, ketenteraman, dan berbagai pencapaian positif baik di dunia maupun di akhirat.
Perlu digarisbawahi, bahagia di dunia dan di akhirat, karena kehidupan kita sesungguhnya bukanlah di dunia ini, namun juga kita pun perlu senantiasa berusaha agar tidak sengsara dan merana di dunia.
ADVERTISEMENT
Tentu saja Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya merasakan kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karenanya, Ia turunkan petunjuk/hudan yang nyata berupa Al-Quran.
Sejatinya, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT akan melahirkan pribadi-pribadi berakhlak mulia yang senantiasa optimis dan produktif menjalankan hari-harinya sebagai sebuah keikhlasan penghambaan pada-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawwab.