YSEALI-PFP: Program Pertukaran Profesional ke Amerika Serikat

Tri Cahyo Wibowo
Instructor, coach, writer, and consultant of productivity. Civil servant at Jakarta Productivity Development Center (Pusat Pengembangan Produktivitas Daerah Provinsi DKI Jakarta).
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Cahyo Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indonesian Fellows of YSEALI-PFP 2023 for the Fall Season. Sumber: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Indonesian Fellows of YSEALI-PFP 2023 for the Fall Season. Sumber: Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi seorang profesional membutuhkan peningkatan pengetahuan dan kompetensi serta perluasan jejaring yang dimiliki. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai hal, baik dengan mengikuti training, workshop, bahkan hingga exchange (pertukaran).
ADVERTISEMENT
Jika mendengarkan kata “exchange” (pertukaran), biasanya yang terbayang di pikiran kita adalah “student exchange” (pertukaran pelajar). Ternyata ada sebuah program pertukaran profesional yang disponsori sepenuhnya oleh the U.S. Department of State’s Bureau of Educational and Cultural Affair.
Program ini berjuluk YSEALI-PFP (Young South East Asia Leaders Initiative Professional Fellowship Program) yang memberikan kesempatan yang luas kepada para pemimpin muda di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste) untuk melakukan kegiatan fellowship selama 5 (lima) hingga 6 (enam) pekan di Amerika Serikat secara profesional, baik di institusi pemerintah, swasta, maupun organisasi non-profit (ysealipfp.org).
Menurut Cambridge Dictionary sendiri fellowship bermakna: a friendly feeling that exists between people who have a shared interest or are doing something as a group. Jadi program ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara negara-negara Asia Tenggara dengan Amerika Serikat sehingga dapat terjalin kerjasama profesional untuk dapat memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara di Asia Tenggara. Di sisi lain, program YSEALI-PFP ini diharapkan menjadi perekat hubungan kultural antara negara-negara di Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Program ini terbagi menjadi 4 (tema) besar, antara lain: Civic Engagement (Keterlibatan Masyarakat), Economic Empowerment (Pemberdayaan Ekonomi), Governance and Society (Pemerintahan dan Masyarakat), and Sustainable Development and the Environment (Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup).
Beberapa tema tersebut didukung oleh partner yang ada di Amerika Serikat, antara lain: American Councils for International Education, American Council for Young Political Leader, International City/County Management Association, dan University of Montana.

Pengalaman Mendaftar pada YSEALI-PFP

Penulis sendiri memiliki pengalaman saat mendaftar pada program YSEALI-PFP ini. Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan. Pertama, kita perlu mengetahui apakah kita eligible (memenuhi syarat) untuk melamar pada program ini atau tidak. Mengenai eligibility dapat dilihat pada link ini.
Kedua, pendaftaran dilakukan sepenuhnya di website yang disediakan oleh American Councils. Pada saat akan melakukan pendaftaran kita harus sudah memahami tema apa yang akan kita pilih dari keempat tema yang ada. Penentuan tema ini tentu saja ditentukan dari kepakaran, tempat bekerja, dan dampak apa yang akan kita bawa sekembalinya ke negara asal kita.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat melakukan pendaftaran, selengkapnya dapat dilihat pada utas berikut.
Beberapa hal yang menurut penulis penting untuk dilakukan saat pendaftaran antara lain: menyiapkan CV yang sesuai dengan expertise kita dan menarik, menyiapkan surat dukungan dari pihak yang memahami keprofesionalan kita, membuat essay seefektif dan sebaik mungkin sesuai dengan latar belakang diri, ekspektasi kita terhadap program ini, dan hal apa yang akan dilakukan setelah kembali ke negara kita masing-masing.
Setelah proses pendaftaran selesai maka calon fellow akan diseleksi berdasarkan 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap administrasi, tahap seleksi essay, dan tahap wawancara. Sedikit tips dari penulis agar siapapun yang berminat mendaftar dalam program ini harus bisa jeli dalam memenuhi persyaratan administrasi, membuat essay yang menggambarkan kepakaran dan dampak yang akan dibawa, serta konsisten dalam menjelaskan hal tersebut saat diwawancara.
ADVERTISEMENT
Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, silakan hubungi penulis melalui LinkedIn.

Pengalaman Fellowship di Amerika Serikat.

Kunjungan ke Daniel College of Business at University of Denver. Sumber: Istimewa.
Penulis dalam mengikuti program ini memiliki pengalaman di beberapa tempat di Amerika Serikat. Pekan pertama dihabiskan di Denver, Colorado. Pekan pertama ini diisi dengan acara orientasi dan kunjungan ke beberapa pihak yang berperan dalam pengembagan ekonomi usaha kecil dan menengah di Denver.
Salah satu yang dikunjungi adalah Daniels College of Business at University of Denver. Di sini kami bertemu dengan salah satu profesor di bidang bisnis, John Sebesta. Beliau menjelaskan pengalamannya dalam mengelola bisnis dan menyampaikan berbagai insight tentang bagaimana mengelola bisnis agar mampu bertahan dan berkembang.
Program penting dalam YSEALI adalah placement (penempatan), di mana fellow akan ditempatkan di sebuah organisasi sesuai dengan bidang kepakarannya dan sesuai dengan apa yang ditulis di essay dan disampaikannya saat wawancara.
ADVERTISEMENT
Penulis ditempatkan di Jon Brumley Texas Venture Lab (JBTVL). JBTVL sendiri merupakan bagian dari McCombs School of Business of University of Texas (UT) at Austin yang mendorong mahasiswa UT dari berbagai latar belakang pendidikan untuk bisa terlibat aktif dalam pengembangan startup hingga akhirnya akan mengubah mereka menjadi entrepreneur yang inovatif.
Sharing session dengan Placement Host dari Texas Global, Jon Brumley Texas Venture Lab, dan PFP Eurasia Fellows. Sumber: Istimewa.
JBTVL pun memiliki program Investment Competition, di mana mereka mengumpulkan ide-ide dari berbagai bisnis yang telah dikembangkan oleh mahasiswa UT dan memberikan hadiah untuk bisnis dengan ide dan manajerial terbaik.

Berpartisipasi dalam Kegiatan Budaya dan MenjadiVolunteer

Salah satu hal yang menarik dari program pertukaran profesional ini adalah bahwa kita akan diajak untuk menyelami aktivitas-aktivitas kultural di sekitar tempat kita tinggal selama di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Penulis bersama rekan-rekan fellows yang lain berkesempatan untuk menonton pertandingan "football" di sana. American football tidak sama dengan sepak bola yang biasa kita tahu. Mereka menyebut sepak bola dengan "soccer", sedangkan football ini lebih mirip dengan rugby.
Pertandingan yang kami saksikan saat itu adalah antara Texas "Longhorns" melawan Wyoming "Cowboys". Uniknya, kedua fans masih bisa menonton secara bersamaan tanpa terjadi kegaduhan. Bayangkan jika di Jakarta atau Bandung ada pertandingan Persib vs Persija dan kedua fans klub tersebut bertemu, pasti "seru"!
Pengalaman menonton pertandingan "football". Sumber: Istimewa.
Hal yang menarik di Amerika Serikat adalah volunteering. Mereka terbiasa melakukan kegiatan sukarela di sela-sela waktu luang mereka. Jika ditanyakan apa alasannya, salah satunya adalah mereka ingin membangun jejaring yang ada di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Menjadi volunteer juga adalah salah satu syarat yang wajib dilakukan oleh YSEALI fellows, yaitu selama 3 jam dalam kurun waktu kegiatan ini sedang berjalan.
Menjadi volunteer di sebuah perkebunan di Austin, Texas. Sumber: Istimewa.
Kami memperoleh kesempatan untuk menjadi sukarelawan di sebuah perkebunan. Di sana kami membantu petani untuk membuat remah-remah jamur. Remah-remah jamur ini nantinya akan digunakan sebagai isolasi bagi tanaman yang akan ditanam agar bisa menjaga suhu tanaman tersebut.

Menyusun Reciprocal Project

Tahap akhir dari YSEALI-PFP ini adalah menyusun reciprocal project, di mana fellow bisa mengundang expert dari Amerika Serikat untuk bersama-sama menyelenggarakan sebuah project yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh fellow di tempat ia bekerja, baik di pemerintahan, bisnis, maupun komunitas.
Hingga tuisan ini diangkat, penulis masih dalam tahap penyusunan proposal untuk melakukan sebuah reciprocal project di Jakarta. Rencananya project ini akan melibatkan pemerintahan, akademi, dan pelaku bisnis di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu seperti apa collaboration project ini? Tunggu tulisan saya berikutnya!