Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kebijaksanaan dan Kesabaran Ibu
8 Juni 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Tri Muhammad Mahesa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika merenungkan perjalanan hidupku, tak ada yang mampu menandingi kehangatan dan kebijaksanaan yang terpancar dari sosok Ibu. Dari saat pertama kali aku menghirup udara di dunia hingga saat ini. Keberadaannya telah menjadi cahaya dalam kegelapan, penghibur dalam kesedihan, dan pembimbing dalam kebingungan.
ADVERTISEMENT
Setiap detak jantungku, terpatri kekuatan dan kelembutan dari tokoh Ibu yang hebat. Ibu adalah seorang yang mulia dan kuat dalam setiap tindakannya.
Suparminingsih, itulah nama Ibuku. Bisa dibilang sebuah nama yang sederhana, tetapi terasa istimewa bagiku. Ibu bukan hanya sebatas melahirkanku ke dunia, tetapi menjadi pribadi yang membimbing, mendukung, dan memberikan cinta tanpa syarat.
Perjalanan hidup Ibu telah melahirkan dan membesarkan empat anak termasuk aku. Mengandung dan melahirkan empat anak bukanlah tugas yang mudah. Namun, Ibuku menjalaninya dengan kekuatan dan keteguhan yang luar biasa.
Dalam setiap proses kelahiran, Ibu melawan rasa sakit demi membawaku bersama saudaraku ke dunia ini dengan selamat. Setelah itu, Ibu juga tak kenal lelah dalam merawat, mengasuh, serta mendidikku dan saudaraku.
ADVERTISEMENT
Ibuku adalah teladan yang nyata tentang kekuatan seorang Ibu. Ia siap mengorbankan segalanya demi kebahagiaan dan masa depan. Ibu juga menjadi pendoa yang setia bagi kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya. Selain itu, Ibu merupakan pribadi yang kuat dalam rumah tangga.
Saat aku masih kecil, aku merasakan perasaan marah yang tidak biasa terhadap Ibuku. Hal itu terjadi ketika aku tidak diberi uang jajan seperti biasanya. Rasa kecewa itu begitu besar, hingga aku memutuskan untuk murung dan menghabiskan sepanjang hari di kamar tidur selagi memendam kesedihan dan amarah.
Ketika berada di dalam kamar tidur, aku mulai menyadari bahwa marahku tidak berdasar. Ibuku selalu memberikan yang terbaik untukku, bahkan jika itu hanya sebatas uang jajan. Ia telah berjuang keras untuk membesarkanku dengan sebaik-baiknya. Sementara itu, aku tidak boleh marah hanya karena hal sepele seperti ini.
ADVERTISEMENT
Di kala aku masih dalam kesedihan dan kemurungan, pintu kamarku tiba-tiba terbuka perlahan. Ibuku berdiri di dekat pintu dengan senyuman hangat di wajahnya. Dengan lembut, ia menyerahkan sebuah piring makanan kepadaku, lalu duduk di sebelahku. Aroma harum dari masakan kesukaanku memenuhi udara, membuat hatiku terasa lebih hangat.
Sambil menatapku dengan penuh kasih sayang. Ibu mulai berbicara, “Jangan sedih lagi ya, dek. Ibu kasihan melihat kamu. Maaf ya, Ibu belum bisa kasih kamu uang jajan.”
Momen tersebut mengajarkanku sebuah pelajaran berharga tentang kebijaksanaan dan kesabaran. Aku belajar bahwa marah bukanlah solusi untuk masalah. Memang, aku harus berusaha memahami situasi dari sudut pandang yang lebih luas.
Ibu telah menunjukkan kepadaku contoh yang baik tentang bagaimana menghadapi konflik dengan kedewasaan dan kelembutan. Dari kejadian itulah yang memperkuat hubunganku dan Ibu.
Sedari aku mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), aku merasa lebih dekat dengan Ibu di rumah karena kasih sayang dan pengertian yang ditunjukkan olehnya. Aku tidak dekat dengan Ayahku karena ia bekerja keras untuk menafkahi keluarga, dan jarang berada di rumah.
ADVERTISEMENT
Aku menyadari bahwa kasih sayang Ibu tak pernah berubah. Meskipun terkadang aku mungkin tidak secara penuh memahaminya. Aku merasa beruntung memiliki Ibu yang begitu peduli dan penyayang.
Ibu adalah orang pertama yang aku cari ketika aku memiliki masalah atau ingin berbagi kebahagiaan. Ia selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan nasihat yang bijaksana, dan menguatkanku di masa-masa sulit.
Saat aku mengalami kegagalan atau kesedihan, Ibu selalu ada di sampingku. Memberikan dukungan yang membuatku merasa tenang dan aman.
Ibu mampu meredakan kecemasanku dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Kehadirannya menjadi penguat bagiku. Memberikanku kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.
Tak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi Ibu menjadi penyemangat dan motivator bagiku untuk mencapai impian dan tujuan hidup. Ia selalu percaya pada potensi dan kemampuan dalam diriku.
Ibu juga memberikan dorongan agar aku terus berusaha dan tidak pernah menyerah. Kata-kata semangat dan dorongan yang ibuku berikan telah menjadi pendorong utama dalam perjalanan hidupku.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi Ibu yang hebat bagiku, Ibuku juga ibu rumah tangga yang cekatan. Dalam setiap harinya, ia mampu menjalankan tugas-tugas rumah tangga dengan cermat dan teliti. Mulai dari memasak, membersihkan rumah, mencuci, hingga mengatur keuangan keluarga.
Semuanya dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan. Ibuku adalah pilar utama dalam menjaga harmoni dan kesejahteraan keluarga. Menjadikan rumah tempat yang nyaman dan damai.
Di balik segala kesibukan dan tanggung jawabnya, Ibuku selalu menyempatkan waktu untuk berdoa. Setiap hari, ia memanjatkan doa-doa yang penuh cinta dan harapan bagi kebahagiaan dan kesuksesanku.
Doanya adalah sumber kekuatan dan inspirasi bagiku, memberikan semangat dan motivasi untuk terus berjuang dan berkembang. Dalam doa-doa suci itu, aku merasakan kehadiran dan kekuatan Tuhan yang melindungi dan membimbing langkah-langkahku di mana pun aku berada.
ADVERTISEMENT
Setelah aku beranjak dewasa, keluargaku dikabarkan oleh berita duka yang tak terduga. Kakak laki-lakiku meninggal karena kecelakaan tragis. Kabar itu datang tiba-tiba dan menghancurkan hati keluargaku, termasuk Ibu.
Saat itu, aku masih ingat betapa terkejutnya Ibu ketika mendengar berita tersebut. Ekspresinya tak terlukiskan dengan kata-kata, aku melihat rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di matanya.
Ketika Ibu pingsan aku langsung mendekati dan segera menolong untuk mencoba menyadarkannya. Dibantu juga dengan Ayah dan beberapa tetangga yang mendengar teriakan dari rumahku.
Menyaksikan Ibu dalam keadaan seperti itu, aku merasa hancur dan hampa. Melihat Ibu kini rapuh dan terpukul adalah pemandangan yang sangat menyedihkan. Namun, dalam momen-momen tersebut keluargaku bersatu. Saling menopang satu sama lain, menghadapi cobaan dengan ketabahan.
ADVERTISEMENT
Setelah insiden tragis itu, kesehatan Ibuku agak menurun. Rasanya seperti beban emosional yang begitu berat telah menumpuk di pundaknya. Aku dan Ayah berusaha sebaik mungkin untuk merawat Ibu, memberinya dukungan yang dibutuhkan untuk bangkit kembali.
Ibu pernah bercerita kepadaku tentang rasa sesal yang mendalam dalam hatinya. Ia mengungkapkan penyesalannya karena terlalu sering marah dan mengabaikan Kakak semasa hidupnya.
Mendengar pengakuan yang jujur dari Ibu membuat hatiku tersentuh. Pengalaman tragis ini juga mengubah Ibuku secara positif. Ia belajar dari kesalahannya, menjadi lebih berhati-hati dengan perkataannya. Salah satu hal yang aku kagumi dari Ibu adalah kekuatannya dalam menghadapi kesedihan dan kehilangan.
Pada setiap Jumat, Ibu selalu mengunjungi makam Kakak. Terkadang, pergi bersama aku atau Ayah. Ibu membawa bunga dari rumah dan berdoa dengan penuh ketulusan, memastikan bahwa anaknya tahu bahwa ia selalu diingat dan dicinta.
ADVERTISEMENT
Dari kejadian itu aku pun belajar, aku tidak mau mengecewakan Ibu. Aku ingin membuatnya bangga dan bahagia. Meskipun aku tahu bahwa tidak mungkin untuk mengembalikan semua yang telah ia berikan padaku, tetapi aku berjanji selalu menjadi yang terbaik untuk Ibu.
Dalam setiap langkah yang ku ambil, dalam setiap pencapaian yang ku raih. Aku tahu Ibu selalu ada di sampingku. Kasih sayangnya seperti angin yang selalu menemani langkah-langkahku. Memberiku kekuatan untuk terus maju dan menghadapi segala tantangan yang ada di depan.
Pada akhirnya, aku menyadari bahwa tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan betapa besarnya rasa cintaku kepada Ibu. Ibu adalah anugerah terbesar dalam hidupku. Pribadi yang tak pernahku lepaskan dari pikiranku, dari hatiku, dan dari hidupku.
ADVERTISEMENT
Terima kasih Ibu, atas segalanya. Aku akan selalu mencintaimu dengan segenap hatiku.
Live Update