Konten dari Pengguna

Tetap Sehat dan Produktif saat Pandemi Corona

12 Agustus 2020 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Wahyuningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tetap Sehat dan Produktif saat Pandemi Corona
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kembang, Gladagsari, Boyolali (05/08/2020) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan KKN selama 42 hari di Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Kegiaan KKN dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2020 sampai 15 Agustus 2020. Sehubung dengan adanya pandemik Corona maka KKN dilaksanakan secara mandiri di wilayah tempat tinggal masing-masing dengan mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berkaitan dengan Tema tersebut terdapat 2 program utama yang telah dijalankan oleh mahasiswa undip , yakni edukasi tentang covid 19 serta upaya pencegahannya dan edukasi tentang cara membuat apotik hidup dan cara memanfaatkannya tanaman obat untuk
ADVERTISEMENT
Latar belakang dilaksanakannya kedua program tersebut yaitu tingginya angka persebaran covid-19, sementara kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya penularan covid 19 masih rendah. Masyarakat belum sepenuhnya megetahui apa sebenarnya virus corona, bagaimana penularannya dan bagaiman upaya pencegahan yang tepat. Banyak dijumpai masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas. Masyarakat keluar rumah tanpa mengenakan masker, tidak membiasakan diri untuk selalu cuci tangan, menganggap remeh situasi saat ini. Beberapa masyarakat saat diwawancarai menuturkan bahwa mereka sudah bosan dengan siuasi pandemi corona saat ini yang tak kunjung selesai. Hal tersebut membuat mahasiswa KKN tertarik untuk menggugah semangat masyarakat supaya tetap mematuhi protocol kesehatan dan menyadari akan pentingnya kesehatan.
Langkah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN yaitu dengan memberikan edukasi yang tidak hanya berisi penjelasan saja namun juga ada pelatihannya dan juga disertai pembagian hand sanitizer dan minuman herbal secara gratis. Edukasi kedua program tersebut dilakukan secara door to door dengan mengunjungi rumah warga untuk memeberikan penjelasan, pelatihan dan juga memberikan brosur untuk di pelajari. Selain itu juga diberikan beberapa video terkait program tersebut untuk membantu masyarakat supaya lebih mudah memahami dan mempraktekkan apa yang telah disampaikan.
ADVERTISEMENT
Pelatihan pertama yang diberikan kepada masyarakat yaitu cara membuat hand sanitizer dan langkah penggunaannya. Hand sanitizer dibuat dari 3 bahan yaitu alkohol 70%, aloe vera dan pengaroma. Sedangkan untuk pelatihan kedua yang diberikan kepa ibu rumah tangga yaitu mengenai cara membuat apotik hidup dan cara mengolahnya menjadi minuman herbal. Masyarakat diberikan beberapa resep untuk mengolah hasil budidaya tanaman terutama empon-empon seperti jahe, temulawak, kunyit, kencur, dll. Masing-masing program yang telah dijalankan, dilakukan evaluasi dengan melaui google form. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keberhasilan program yang dijalankan.
Tujuan dilaksanakan program pertama yaitu untuk mencegah terjadinya penularan covid19, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sedangkan program kedua yaitu untuk menambah nilai keindahan, keasrian dan juga nilai ekonomi. Masyarakat yang telah diberikan pelatihan, diharapakan dapat membuat hand sanitizer dan minuman herbal secara mandiri dirumah. Selain itu ibu-ibu rumah tangga juga diharapkan dapat mengembangkan hasil budidaya tanaman tersebut seperti mengolah empon-empon menjadi produk jamu kunyit asam, kunyit sirih , temulawak rempah kemudian dipasarkan supaya dapat menambah penghasilan.
ADVERTISEMENT
Disusun oleh : Agilia Wahyu Mustafidah
DPL : Dr. Ir. Martini, M.Kes