Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pemulihan Ekonomi Myanmar Melambat Akibat Tingginya Harga dan Kekurangan
2 November 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tria Sani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi perekonomian di myanmar Pada paruh pertama tahun 2023, dunia usaha terus menghadapi berbagai tantangan, pendapatan rumah tangga tetap lemah, dan ketahanan pangan ini pun telah menjadi perhatian yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Aktivitas ekonomi perlahan meningkat di maynmar, tetapi dari basis yang rendah, laporan tersebut, pemulihan yang rapuh, mengatakan. PDB yang di proyeksikan meningkat sebesar 3% dalam tahun hingga september 2023, tingkat yang masih sekitar 10% lebih rendah dibandingkan tahun 2019. Karena kendala pasokan dan permintaan yang parah terus membatasi aktivitas ekonomi. Selama satu hingga dua tahun ke depan, perekonomiana ini yang di proyeksikan akan tumbuh perlahan, namun dengan manfaat pertumbuhan yang didistribusikan secara tidak merata ke seluruh rumah tangga, perusahaan, dan industri. Inflasi tahunan rata-rata diproyeksikan akan mereda menjadi 14% Pada tahun yang berakhir september 2023, dan 18,3% tahun sebelumnya, dan akan turun lebih jauh pada tahun 2024.
Risiko terhadap prospek yang mencakup dalam konflik yang semakin memburuk, kemerosotan lebih lanjut dalam lingkungan bisnis. Kehancuran yang disebabkan oleh topan mocha pada bulan mei, yang mengakibatkan kerusakaan signifikan di negara bagian dan wilayah yang sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan yang besar, merupakan pengingat akan kerentanan maynmar terhadap bencana alam.
ADVERTISEMENT
Meskipun maynmar kembali mengalami kemajuan ekonomi, pertumbuhannya tidak merata dan masyarakat termiskin sangat terpukul oleh guncangan beruntun, “yang mengkhawatirkan, kemjuan dalam mengatasi kekurangan gizi tampaknya terhenti atau berbalik arah. Lebih dari separuh rumah tangga terpaksa menjual aset, menambah pinjaman, atau membatasi pengeluaran mereka, termasuk juga untuk kesehatan dan pendidikan. Strategi penanggulangan seperti itu tidak hanya akan merusak kesejahteraan dalam jangka pendek, tetapi juga memengaruhi kapasitas penghasilan jangka panjang,”
nilai tukar stabil selama hampir enam bulan terakhir, inflasi harga pangan dan bahan bakar mereda, produksi dan pesanan manufaktur meningkat, dan penjualan produk lokal di laporkan meningkat. Volume angkutan penumpang dan barang meningkat, dan meskipun produksi pertanian melemah, profitabilitas membaik karena harga di tingkat petani naik dan biaya input menurun, yang menunjukkan produksi mungkin lebih tinggi di musim mendatang. Di sisi lain, pemadaman listrik, konflik, dan gangguan logistik terus membatasi produktifitas, sementara indikator investasi tetap sangat lemah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan harga pangan yang tinggi dan melemahnya pasar tenaga kerja, pendapatan rumah tangga tetap berada dibawah tekanan yang subtansial. Dampak pada lapangan kerja, pendapatan rumah tangga tetap berada di bawah tekanan yang substansial. Dampak pada lapangan kerja dan pendapatan khususnya sangat besar di negara bagian dan wilayah yang paling terdampak oleh konflik yang sedang berlangsung kombinasi dari lapangan kerja yang lemah, lebih sedikit jam kerja, dan meningkatnya insiden pekerjaan sambilan atau wiraswasta telah mengurangi kapasitas penghasilan banyak keluarga. Upah turun rata-rata itu sebanyak 15% secara rill antara tahun 2017 dan 2022 dan hampir setengah dari rumah tangga myanmar melaporkan bahwa munurun selama tahun 2022.
Akibatnya, ketahanana pangan dan gizi tampak memburuk selama paruh pertama tahun 2023, dengan mekanisme penanggulanya yang semakin ketat. Menurut survei bank Dunia pada mei 2023, 48% rumah tangga petani khawatir tidak memiliki cukup makanan, karena naik dari sekitar 26& pada mei 2022. Survei tersebut juga menunjukan penuurunan signifikan dalam komsumsi makanan bergizi seperti susu, daging, ikan, dan telur.
ADVERTISEMENT