Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
ASEAN Menghadapi Tantangan Teknologi dan Keamanan Siber
29 Agustus 2023 7:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Triokta Pela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, teknologi menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia. Teknologi menawarkan kemudahan yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai inovasi teknologi dilakukan oleh pegiat inovasi teknologi.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan inovasi teknologi, terjadi perubahan kebiasaan dalam kehidupan masyarakat. Dahulu, setiap individu harus melakukan transaksi penjualan dan pembelian barang atau jasa dengan bertemu tatap muka.
Saat ini, masyarakat dimanjakan dengan hadirnya inovasi E-commerce untuk melakukan proses penjualan dan pembelian barang secara elektronik. Namun, perusahaan e-commerce menjadi sasaran serangan siber. Tercatat pada tahun 2020 bahwa 91 juta data pengguna e-commerce Tokopedia berhasil diambil oleh hacker (CNN Indonesia, 2020)
Jika melihat perkembangan siber saat ini, sangat penting bagi setiap negara untuk memperkuat keamanan dalam aktivitas siber. Teknologi yang maju akan menimbulkan risiko terjadi serangan siber. ASEAN kehilangan US$2.87 juta dari serangan siber yang menyerang sektor keuangan (IBM, 2022).
ASEAN sebagai organisasi regional berupaya dalam menghadapi serangan siber yang terjadi. Pada tahun 2017, ASEAN membuat roadmap ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy untuk kerja sama regional dalam perlindungan ruang siber.
ADVERTISEMENT
Dari kerja sama ini diharapkan negara anggota dapat memperkuat keamanan Information and Communications Technology (ICT) di kawasan Asia Tenggara.
ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy
1. Advancing Cyber Readiness Cooperation
Setiap negara saling bertukar informasi terkait dengan ancaman siber yang sedang dihadapi agar negara anggota lain dapat melakukan langkah mitigasi dampak atau potensi terkena serangan siber serupa.
2. Sthrengthening Regional Cyber Policy Coordination
Dalam upaya mencapai visi dari ASEAN Leaders’s Statement on Cybersecurity Cooperation “peaceful, secure, and resilient cyberspace that serves as an enabler of economic progress, enhanced regional connectivity and betterment of living standards for all”, ASEAN membangun koordinasi dalam beberapa platform seperti ASEAN Cyber-CC, ARF ISM on ICTs Security, dan AMCC. Platform ini tidak hanya digunakan oleh negara anggota, namun juga memperluas dialog dengan profesional.
ADVERTISEMENT
3. Enhancing Trust in Cyberspace
Membangun kepercayaan dengan mengadopsi standar keamanan siber internasional untuk mengamankan pengguna teknologi yang terus berkembang. Setiap orang memiliki peran masing-masing dalam menggunakan cyberspace. Pemerintah memiliki peran untuk menjaga infrastruktur digital. Perusahaan, organisasi dan individu harus memperkuat keamanan siber mereka secara mandiri.
4. Regional Capacity Building
Berfokus pada peninjauan investasi dalam cyber capacity building untuk menciptakan ASEAN cyberspace yang lebih aman. Tidak hanya meningkatkan kebutuhan untuk pelatihan operasional, ini juga termasuk membuat kebijakan keamanan siber, legislasi serta strategi. Pelatihan yang akan dilakukan juga harus mementingkan tujuan bersama tanpa melibatkan isu politik.
5. Internasional Cooperation
Dimensi ini berfokus kepada eksplorasi ASEAN untuk bisa bekerja sama dengan mitra internasional yang saling menguntungkan dan efektif (ASEAN 2021).
Keamanan siber menjadi hal penting dalam dunia digital saat ini. Semakin meluasnya penggunaan internet, biaya yang terkait dengan akibat serangan siber tentu akan lebih besar. Melihat dari upaya ASEAN dalam keamanan siber, rasanya kita bisa optimis akan keamanan siber yang sedang meningkat di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Negara anggota ASEAN dapat melakukan pengembangan kebijakan dan kerangka hukum keamanan siber yang dapat menciptakan keseimbangan antara pertahanan nasional dan investasi pada siber.
ASEAN yang masih di dominasi oleh negara dengan pendapatan menengah masih terkendala pada sumber daya manusia dalam bidang siber. Negara anggota dapat secara mandiri melakukan kemitraan internasional dan kerja sama dengan sektor swasta dalam membangun sumber daya manusia di sektor keamanan siber.