Konten dari Pengguna

Idul Fitri: Satu Hari, Beragam Tradisi, dan Harmoni dalam Moderasi

Tri Setianing Sukma
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan
7 April 2025 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Setianing Sukma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi Idul Fitri. Sumber: Canva design
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi Idul Fitri. Sumber: Canva design
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Senin, 31 Maret 2025, umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. Hari raya Idul Fitri, merupakan salah satu hari raya yang dilaksanakan oleh Umat Islam setelah mereka melakukan ibadah puasa selama satu bulan di Bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Idul Fitri menjadi salah satu momen yang penuh makna bagi Umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini tidak hanya sekedar ritual keagamaan tetapi merupakan simbol persatuan dan keberagaman.
Setiap daerah memiliki cara unik dalam merayakan Idul Fitri. Di Indonesia misalnya, tradisi mudik menjadi fenomena sosial di mana orang-orang kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga.
Di daerah lain, seperti di Timur Tengah, masyarakat merayakan festival makanan yang kaya rasa. Berbagai tradisi keberagaman ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda, semua umat Islam merayakan Idul Fitri dengan semangat yang sama.
Di hari Idul Fitri ini, Umat Islam Indonesia memperkuat ikatan sosial melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari itu. Berbagai kegiatan yang ada dalam perayaan hari raya Idul Fitri, misalnya sholat eid, silaturrahmi kepada sanak saudara, saling bersalaman dan bermaaf-maafan, berbagai THR dan masih banyak lagi kegiatan lainnya yang dilaksanakan dalam masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dibalik berbagai kegiatan tersebut, terdapat nilai-nilai universal yang dapat diaplikasikan dalam konteks multikultural, seperti saling menghormati, berbagi, dan toleransi.
Harmoni dalam moderasi beragama juga tercermin dalam cara masyarakat menerima dan menghormati beragam tradisi yang ada. Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki perbedaan keyakinan agama. Bukan hanya Islam saja, tetapi ada Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Meskipun Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, ternyata Idul Fitri bukan hanya dirayakan oleh umat Islam; banyak orang dari latar belakang berbeda turut merasakan kebahagiaan tersebut.
Kegiatan seperti open house, di mana umat Islam mengundang tetangga dari berbagai agama untuk berbagi makanan dan kebahagiaan. Hal ini menjadi contoh nyata dari harmoni dalam keberagaman.
ADVERTISEMENT
Idul Fitri adalah lebih dari sekadar perayaan keagamaan, ini merupakan simbol persatuan di tengah perbedaan. Melalui satu hari yang penuh dengan beragam tradisi, kita diajarkan untuk menghargai dan merayakan keberagaman.
Harmoni dalam moderasi beragama menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif. Dengan saling menghormati dan berbagi dalam semangat Idul Fitri, kita dapat membangun dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Tri Setianing Sukma, Penulis