Konten dari Pengguna

Pancasila di Era Digital: Menjaga Nilai-Nilai Ideologi dalam Gelombang Teknologi

trishnafitrian
Mahasiswa UNY Fakultas Hukum
9 September 2024 7:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari trishnafitrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar : kumparan.com. https://kumparan.com/zahra-izzah-rahmadina/pancasila-di-era-digital
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar : kumparan.com. https://kumparan.com/zahra-izzah-rahmadina/pancasila-di-era-digital
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, memiliki relevansi yang kuat di era digital ini. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi panduan moral dan etika yang penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam penggunaan teknologi. Pancasila, di era digital ditandai oleh perubahan cepat dalam teknologi, komunikasi, dan akses informasi yang tidak terbatas. Ini membawa tantangan baru, seperti penyebaran informasi yang tidak benar (hoaks), polarisasi sosial, dan perubahan nilai-nilai sosial. Dalam konteks ini, Pancasila dapat berfungsi sebagai pedoman moral dan etika untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam Sila Pertama, yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa," mengingatkan pentingnya nilai spiritual dalam dunia yang terdigitalisasi, mendorong penggunaan teknologi secara positif dan beretika sesuai dengan nilai-nilai agama.
Dalam Sila Kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," menekankan penghargaan terhadap hak asasi manusia di dunia digital, mendorong interaksi online yang adil dan beradab, serta menghormati perbedaan.
Sila Ketiga, "Persatuan Indonesia," sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa di era digital, mendorong penggunaan teknologi untuk memperkuat persatuan dan mencegah perpecahan.
Sila Keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, termasuk melalui platform digital. Era digital menyediakan ruang yang lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam diskusi publik dan pengambilan keputusan politik. Namun, Pancasila mengingatkan bahwa partisipasi ini harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, berdasarkan musyawarah dan mufakat, bukan hanya melalui opini yang dipaksakan atau manipulasi informasi.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Sila Kelima, yakni "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menuntut agar teknologi dimanfaatkan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata bagi semua lapisan masyarakat, sehingga tidak ada kesenjangan digital yang dapat memperburuk ketidakadilan sosial. Pancasila mengajarkan bahwa kemajuan teknologi harus membawa manfaat bagi seluruh rakyat, bukan hanya untuk segelintir orang.
Secara keseluruhan, Pancasila adalah panduan yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan era digital. Nilai-nilainya mengajarkan kita untuk tetap menjaga integritas, keadilan, dan kemanusiaan di tengah perubahan teknologi yang cepat. Dengan menerapkan Pancasila dalam kehidupan digital, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis, adil, dan beradab.