Konten dari Pengguna

Mitos-mitos yang Sulit Dimengertos

Trisnavia Voni Yulianika
TRISNAVIA VONI YULIANIKA Siswa SMA Negeri 1 Samigaluh, XII MIA. Tinggal di Kulonprogo, Yogyakarta. Peserta Bengkel Bahasa dan Sastra Balai Bahasa DIY 2023.
24 Agustus 2023 13:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trisnavia Voni Yulianika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAFsbq_DnEc/ZQY94l1rZi_ZI8fY-rj9lg/edit?utm_content=DAFsbq_DnEc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAFsbq_DnEc/ZQY94l1rZi_ZI8fY-rj9lg/edit?utm_content=DAFsbq_DnEc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
APA yang kalian pikirkan jika melihat kata mitos? Mengapa sulit dimengertos?
ADVERTISEMENT
Banyak dari kalangan masyarakat Jawa percaya terhadap mitos. Mitos ini sudah berkembang di masyarakat dari zaman dulu hingga sekarang atau sudah turun temurun. Masyarakat terdahulu masih percaya terhadap mitos. Padahal jika dipikir secara logika semua mitos yang berkembang itu tidak masuk akal. Apalagi masyarakat yang kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman modern ini. Mereka berkembang dengan pikiran kolotnya yang mungkin bisa menjerumuskan diri meraka ke lubang yang salah.
Mitos adalah cerita atau kepercayaan yang secara umum belum terbukti kebenarannya namun masih tetap dipercayai oleh banyak orang. Mitos tidak hanya terdapat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga di bidang kesehatan, kecantikan, dan bahkan sejarah. (Localstartupfest.id, 2023)
Mitos yang banyak beredar adalah mitos dalam kehidupan sehari-hari. Entah larangan ini,itu, dan lain-lain. Mitos seperti inilah yang sulit dimengertos. Sebenarnya apa itu dimengertos? Dimengertos merupakan kata dari Bahasa Jawa yang berarti dimengerti. Jadi sulit dimengertos sama berarti sulit dimengerti.
ADVERTISEMENT
Mitos didukung kuat dengan adanya pantangan dan pengalaman para orang tua terdahulu. Pengalaman yang dijadikan suatu pantangan untuk generasi berikutnya. Pantangan yang ada pun rata-rata berasal dari masa depan. Namun jika dipikir-pikir bukankah masa depan ini sudah diatur oleh Allah SWT? Lalu mengapa harus percaya terhadap mitos belaka? Jika kita mencari jawaban mengenai mitos yang melarang melakukan suatu hal pasti akan dijawab pokoknya tidak boleh. Nyatanya bertanya kepada sesepuh pun tak kunjung mendapatkan jawaban. Menurut Wahini (68) seorang ibu rumah tangga, mitos-mitos yang beredar itu memang suatu pantangan dan ra ilok (tidak pantas/pamali) untuk dilakukan, namun tidak tahu alasannya apa hanya saja disebut ra ilok.
Mitos-mitos yang beredar
ADVERTISEMENT
Ada beberapa mitos yang sangat familiar di kalangan masyarakat dan kehidupan sehari-hari. Mitos ini biasanya seputar nasib di masa depan. Pertama, perempuan yang masih perawan tidak boleh makan ujung sayap ayam karena akan mendapatkan jodoh yang jauh. Menurut Wahini (68) seorang ibu rumah tangga, jika perempuan yang masih perawan memakan ujung sayap ayam konon katanya akan dibawa terbang atau mendapatkan jodoh orang jauh. Padahal kelahiran, jodoh dan kematian sudah diatur oleh Allah SWT. Tidak masuk akal jika masih tetap percaya terhadap mitos seperti itu. Jika dilogika mengapa hanya orang Jawa saja yang seperti itu. Bahkan di daerah luar Jawa orang bebas memakan bagian mana saja yang terdapat pada ayam tanpa memikirkan adanya mitos. Sungguh aneh tapi nyata.
ADVERTISEMENT
Kedua, perempuan perawan tidak boleh makan sambil duduk di depan pintu karena akan menghalangi jodoh. Bukankah tidak masuk akal? Mengapa demikian? Sebenarnya makan dimana pun itu dibolehkan saja asalkan sambil duduk, karena duduk adalah salah satu adab saat makan. Namun, menurut Paijo (68) seorang petani, memang tidak dianjurkan makan sambil duduk didepan pintu, karena makanan yang kita makan itu disangga (dipegang/ditopang). Sehingga berkemungkinan tumpah dan kita tidak jadi makan. Terlihat sedikit masuk akal.
Ketiga, perempuan yang menyapu tidak bersih akan mendapatkan suami yang brewokan. Pemikiran yang sangat aneh. Menyapu tidak bersih tidak dapat menjadi tolak ukur fisik suami di masa depan. Jika memang kita mendapatkan suami yang brewokan, kita bisa saja menyuruhnya untuk mencukur brewoknya. Suatu hal yang simpel. Namun, dibalik itu sebenarnya kita dianjurkan menyapu dengan bersih agar tidak ada kotoran-kotoran yang tersisa. Apalagi kebersihan sebagian dari iman.
ADVERTISEMENT
Keempat, tidak boleh pura-pura menangis karena nanti orang tuanya akan meninggal. Hal ini sering beredar di kalangan anak-anak. Jika dipikir-pikir ini yang sudah melewati batas. Bagaimana mungkin hanya dengan pura-pura menangis bisa membuat orang tua meninggal. Lalu apa kabar dengan orang yang berakting menangis? Bukankah itu juga pura-pura menangis? Jika pura-pura menangis bisa membuat orang tua meninggal, pasti tidak ada yang mau berakting menangis. Akan masuk akal jika hanya untuk menakuti anak-anak agar tidak menangis.
Kelima, tidak boleh bersiul saat malam hari/saat di dalam rumah karena akan mengundang setan. Mitos ini sudah sering terdengar di kalangan masyarakat. Hal ini hanyalah sebuah alibi agar tidak menimbulkan suara berisik yang dapat mengganggu orang-orang sekitar. Apalagi pada saat malam hari adalah waktu untuk beristirahat. Namun, bersiul dalam rumah adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam. Hal itu dijelaskan dalam surah Al-Anfal ayat 35. "Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu." (QS : Al-Anfal : 35). Hukum bersiul kemudian ditafsirkan lebih lanjut oleh Al-Jashas."Siulan dan tepukan tangan dinamakan shalat, karena orang musyrikin menjadikan siulan dan tepuk tangan sebagai pengganti doa dan tasbih. Ada yang mengatakan, mereka bersiul dan bernyanyi ketika sedang beribadah." (Ahkam al-Quran, 3/76). (Fame.grid.id, 2023)
ADVERTISEMENT
Mitos ra ilok
Selain mitos-mitos yang memiliki dasar/alasan, ada juga mitos yang tidak memiliki atau mitos yang jawabannya ra ilok. Pertama, perempuan perawan tidak boleh mengatakan adem (dingin). Dari sekian banyak mitos, inilah yang paling tidak masuk akal. Masa hanya mengucapkan kata adem (dingin) saja ra ilok. Entah apa yang membuat kata itu tidak boleh diucapkan oleh perempuan yang masih perawan. Hal tersebut tidak mempunyai dasar/alasan yang tentu. Ra ilok adalah jawaban utamanya.
Kedua, tidak boleh membuka jendela ketika malam hari. Entah alasan apa yang tidak memperbolehkan membuka jendela saat malam hari. Namun, banyak orang tua yang bilang bahwa hal tersebut ra ilok untuk dilakukan. Hanya hal yang sepele namun para orang terdahulu sangat menentang.
ADVERTISEMENT
Ketiga, perempuan perawan tidak boleh makan brutu ayam. Brutu ayam adalah bagian ujung pantat pada ayam. Mengapa hanya perempuan perawan saja yang tidak boleh memakan brutu ayam? Hal itulah yang membingungkan. Namun ternyata brutu ayam memiliki kandungan lemak jenuh yang dianggap berperan dalam membentuk plak yang bisa menyumbat sirkulasi darah pada tubuh.(Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com, 2023) Sehingga akan masuk akal jika alasan tidak diperbolehkan memakan karena hal tersebut.
Keempat, tidak boleh menyapu saat malam hari. Menyapu adalah kegiatan yang bebas dilakukan kapan saja, karena menyapu juga termasuk menjaga kebersihan. Namun, masih ada juga yang tidak memperbolehkan menyapu saat malam hari karena ra ilok. Jika dilihat-lihat, ra ilok dari mananya? Jelas-jelas jika memang merasa ada suatu tempat yang kotor pastinya akan lebih baik jika dibersihkan entah itu pagi, siang, sore, ataupun malam.
ADVERTISEMENT
Kelima, tidak boleh memotong kuku pada malam hari. Ini juga termasuk hal yang aneh. Bagaimana bisa menjaga kebersihan diri pun dibilang ra ilok. Akan masuk akal jika larangan tersebut berdasar karena takut akan terluka saat memotong kuku karena dilakukan pada malam hari yang tentunya gelap. Tapi bukankah sudah ada penerangan? Pastinya akan memberikan cahaya yang cukup untuk menerangi saat memotong kuku. Entah karena alasan apa yang pasti ra ilok.
Itulah beberapa mitos yang memiliki alasan/dasar tersendiri dan juga yang tidak memiliki alias hanya berdasar pada kata ra ilok. Kita sebagai generasi millenial tentu akn percaya tidak percaya. Namun, kebanyakan anak milenial sudah tak percaya terhadap mitos-mitos yang beredar. Menurut Daffa (17) seorang pelajar, percaya terhadap mitos hanyalah 10% dan 90% adalah logika. Banyak yang sudah tak peduli dengan mitos-mitos tersebut. Walaupun masih ada juga yang beranggapan bahwa mitos ini sungguh nyata adanya. Mereka yang mempercayai mitos-mitos tersebut pada kenyataannya hanya tersugesti oleh ucapan orang-orang tua terdahulu. Dan sebagian menganggap bahwa orang-orang tua terdahulu tersebut benar.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, percaya pada mitos itu boleh boleh saja, namun juga harus tetap memakai logika. Kebanyakan mitos yang beredar itu tidak masuk akal dan tanpa alasan. Kadang juga terpaksa percaya karena kita akan kalah telak jika berdebat dengan orang tua. Semua pertanyaan mengenai mitos pasti akan dijawab dengan kata ra ilok. Ra ilok sendiri memiliki beribu arti namun tak dapat diartikan.
Kita juga harus bisa saling menghargai setiap kepercayaan, boleh tidak percaya tapi jangan sampai mengolok-olok yang mempercayai. Hanya karena hal sepele, masa bisa memecah persatuan. Jika percaya juga jangan terlalu percaya sampai bisa dibodohi pemikiran yang belum tentu kenyataannya.
Mitos juga termasuk hal yang unik dan menarik. Walau terkadang memiliki alasan yang tak masuk akal atu bahkan tak beralasan. Mitos ini memiliki maksud terselubung dan termasuk sebuah alibi yang bisa dijadikan pembelajaran. Hanya saja penyampaiannya kebanyakan sulit dimengertos.
ADVERTISEMENT