Benjolan di Kelopak Mata, Berbahayakah?

Tristira Urvina, dr
Resident of Ophthalmology Universitas Airlangga Writting Enthusiasm
Konten dari Pengguna
28 September 2022 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tristira Urvina, dr tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagian besar wanita meyakini bahwa mata adalah bagian yang penting terutama dalam hal riasan wajah. Riasan mata yang baik akan mengubah hasil akhir make-up, wajah tampak berbeda, dan kadang dianggap "manglingi". Namun, akan sangat menyebalkan bila saat mendekati acara penting yang mengharuskan wajah dirias sedemikian rupa supaya terlihat cantik, justru terdapat bintitan atau benjolan di kelopak mata yang sangat mengganggu. Alih-alih menambah cantik, justru malah mengganggu riasan yang ingin dibuat flawless.
Kalazion pada kelopak mata atas, tampak kemerahan (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)
Benjolan pada mata, khususnya pada kelopak mata dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik peradangan, infeksi, gangguan kulit lain, atau karena alergi kosmetik tertentu. Benjolan yang sangat sering dijumpai ini sebenarnya ada dua jenis, yaitu hordeolum dan kalazion. Perbedaan keduanya dilihat berdasarkan ada atau tidaknya proses peradangan yang menyertai munculnya benjolan. Umumnya, hordeolum terasa lebih nyeri, lebih bengkak, dan lebih merah. Berbeda dengan kalazion yang tidak disertai nyeri.
ADVERTISEMENT
Kedua benjolan ini sebenarnya dapat sembuh dengan pengobatan rumahan, seperti kompres hangat, pijat lembut pada benjolan, dan diberikan salep untuk mengurangi infeksi. Benjolan akan menghilang dalam waktu 2-6 minggu. Namun, apabila benjolan ini dirasa mengganggu sehingga penderita merasa tidak nyaman atau mengganggu penampilan, dapat dilakukan operasi kecil untuk menghilangkan benjolan. Dokter akan memberikan obat bius lokal, kemudian membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah maupun cairan yang ada di dalam benjolan tersebut. Tindakan operasi untuk mengatasi kalazion sebenarnya terdiri dari beberapa jenis yaitu kuretase, drainase, dan diseksi bedah, dimana jika dengan beberapa penanganan ini keluhan belum juga membaik maka dibutuhkan tindakan operasi yang lebih besar yaitu pengangkatan benjolan dari dasarnya.
Lalu, kapan penderita kalazion ini harus waspada? Kalazion yang berulang dan tidak sembuh meski dengan pengobatan atau tindakan bedah, perlu dicurigai sebagai suatu keganasan. Tentunya terapi yang diberikan harus lebih kompleks supaya tidak menimbulkan komplikasi yang lebih luas. Penderita kalazion harus lebih proaktif datang ke dokter bila benjolan sering muncul berulang. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan lanjut untuk memastikan apakah terjadi keganasan pada kelopak mata.
ADVERTISEMENT