Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
16.159 Ton Jagung Asal Lebak Siap Serbu Pasar Jakarta
20 Oktober 2018 0:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Puluhan ribu ton jagung asal Lebak siap serbu pasar DKI Jakarta. Produksi petani jagung mampu menghasilkan 16.159 ton. "Kita optimistis ke depan Lebak menjadi sentra lumbung jagung," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa (16/10).
ADVERTISEMENT
Keberhasilan petani Kabupaten Lebak mengembangkan komoditas tanaman jagung tidak lepas dari peran Kementerian Pertanian yang menggulirkan program upaya khusus (upsus) padi, jagung dan kedelai atau pajali.
Sebelumnya, produksi jagung di Kabupaten Lebak relatif kecil karena minat petani mengembangkan jagung sangat berkurang dibandingkan usaha pertanian pangan padi. Saat ini, diketahui produksi jagung sampai dengan September 2018 mencapai 16.159 ton dengan panen seluas 5.528 hektare.
Baca Lainnya : Jagung Hibrida Nasa-29 Jadi Solusi Petani Hadapi Kemarau Panjang di NTT
"Kami terus mendorong petani agar meningkatkan produksi dan produktivitas jagung," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat ini petani yang mengembangkan tanaman jagung di Kabupaten Lebak tersebar di 28 kecamatan. Namun, sentra jagung yang berhasil baru di Kecamatan Gunungkencanang, Muncang, Cimarga, Cilograng, Leuwidamar, Cihara, Sobang dan Cirinten.
Kemungkinan daerah lainnya diharapkan juga bisa menjadi sentra jagung sehingga mampu menyumbangkan kedaulatan pangan nasional. Gerakan percepatan tanam jagung sendiri dipastikan pada November 2018 sehubungan curah hujan cenderung meningkat.
Kebanyakan petani Kabupaten Lebak mengembangkan tanaman jagung di lahan darat.
Baca Lainnya : Hujan Berlebih, Harga Kedelai dan Jagung Merangkak Naik di AS
"Kami tahun ini menyalurkan benih jagung melalui program upsus pajale di atas 20 ribu hektare," katanya.
ADVERTISEMENT
Dede juga mengatakan, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Provinsi Banten. Mereka petani tidak khawatir lagi untuk mengembangkan pertanian jagung karena akan ditampung oleh GPMT itu. Kerja sama tersebut untuk membantu pemasaran petani jagung agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.
"Kami berharap kerja sama itu dapat menguntungkan petani," katanya.
Baca Lainnya : Akibat Gempa, Kampung Jono Oge di Sulteng Berubah Jadi Ladang Jagung
Sejumlah petani Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak mengatakan, mereka kini mengembangkan budidaya tanaman jagung hibrida dari bantuan program upsus pajale. Pengembangan budidaya jagung itu nantinya bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal yang selama ini masih didatangkan dari luar daerah.
ADVERTISEMENT
Tanaman jagung jenis varietas NK 212 tersebut memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani seluas 20 hektare.
"Kami saat ini telah mengembangkan tanaman jagung seluas 70 hektare," kata Yanto (45) Ketua Kelompok Tani Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak. [NN]