Konten dari Pengguna

437 Gempa Susulan Terjadi di Sulteng Meskipun Intensitas Semakin Menurun 

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
9 Oktober 2018 0:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, intensitas gempa susulan di Sulawesi Tengah (Sulut) semakin menurun sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
ADVERTISEMENT
"Gempa-gempa susulan terjadi karena lempeng bumi mencari keseimbangan sistem sesar dan antar lempeng," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/10).
Baca Lainnya : Pencarian Korban Gempa dan Tsunami Difokuskan di 9 Titik di Kota Palu
Sutopo mengatakan, hingga Jumat (5/10) pukul 06.00 WIB, telah terjadi 437 gempa susulan. Dia memperkirakan gempa susulan akan terus terjadi dengan intensitas menurun dan bisa jadi mencapai 1.000 kejadian.
Sementara itu, Sutopo juga memaparkan, jumlah korban meninggal dunia gempa Palu dan Donggala, Sulteng bertambah menjadi 1.571 orang. Mayoritas korban tewas ini ditemukan di Kota Teluk, Palu.
"Sebanyak 1.571 korban meninggal dunia. Rinciannya 144 di Donggala, 1.351 di Palu, 62 di Sigi, 12 di Moutoung, dan 1 orang di Pasang Kayu," kata Sutopo di kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Perhatikan, Ini yang Harus Dilakukan Sebelum, Selama dan Setelah Gempa Terjadi
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter, mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG baru mengakhiri peringatan dini tsunami Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB. [RN]
ADVERTISEMENT