Konten dari Pengguna

6 Penyakit yang Biasa Menyerang Burung Kicauan

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
12 Oktober 2018 0:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Semua jenis burung tentu memiliki masalah kesehatan, tak terkecuali burung kicauan. Namun, penyakit pada burung kicauan dapat dicegah loh. Selama sangkarnya bersih dan segala keperluan hidup seperti makan, minum serta perawatan yang benar terpenuhi, burung kicauan akan terhindar dari penyakit.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika ke­bersihan kandang, menu pakan serta penempatan sangkar tidak diperhatikan, ditambah perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak, sangat memungkinkan burung kicauan bisa terserang penyakit.
Ciri Burung Kicauan Sakit
Burung kicauan peliharaan yang terserang penyakit bisa dilihat dari fisik dan perubahan sikapnya. Burung yang sakit bisa lebih pendiam dan makannya berkurang. Berikut beberapa indikasi yang dapat diperhatikan dari ciri-ciri fisiknya.
1. Mata
Bagian mata mengeluarkan cairan. Kemudian, mata burung jadi pucat, sayu, sering terpejam dan terjadi pembengkakan.
Baca Lainnya : Begini Cara Merawat Burung Kenari yang Baik
2. Lubang hidung
Lubang hidung mengeluarkan ingus, ada yang membeku dan menutupi nostril, menjadikan burung bersin-bersin ataupun membuka bagian paruhnya karena sesak nafas. Tak hanya itu, bagian bulu–bulu di sekitar nostril serta bagian kepala biasanya kotor karena sering digaruk atau diusap.
ADVERTISEMENT
3. Sayap dan bulu
Bagian bulu terlihat suram serta tampak kusut. Kedua bagian sayap lunglai dan perilaku menata bulu-bulu tidak lagi dilakukan.
4. Nafsu makan
Burung yang terkena penyakit, nafsu makannya akan turun, bahkan hilang. Mereka jadi tidak pandai mematuk makanannya. Alhasil, berat badan juga ikut turun.
5. Keseimbangan
Burung terlihat sempoyongan, tak bisa bertengger dan sering berdiam di lantai sangkar serta tidak banyak bergerak.
Baca Lainnya : Tips Merawat Burung Perkutut, Simbol Sukses Pria Sejati
Penyakit Pada Burung Kicauan
Stres burung
Gejala penyakit pada burung kicauan ialah bulu berdiri, kepalanya diletakkan pada pun­dak, mata sayu, kotoran tidak normal dan badan lemas. Selain itu, burung juga terlihat tegang, tidak suka berkicau, badan tampak kurus karena tak mau makan.
ADVERTISEMENT
Burung juga kerap mencabuti sendiri bulu-bulunya dan juga menyendiri atau panik serta sering menabrak-nabarak sangkar. Umumnya hal tersebut disebabkan oleh perubahan lingkungan di tem­pat tinggal, perubahan cuaca yang men­dadak atau burung kaget saat sangkarnya jatuh. Oleh sebab itu, ada baiknya sangkar dikerodong saat perjalanan atau jika terjadi peru­bahan cuaca.
Kotoran putih atau berak kapur
Penyakit berak kapur biasanya disebabkan oleh bakteri Salmonella melalui kontak langsung atau pun air minum. Gejalanya dapat berupa diare dan kotorannya berlendir dan berwarna putih. Segera berikan obat yang biasa disediakan oleh produsen burung atau bawa ke dokter hewan terdekat.
Gangguan pernapasan
Penyebab penyakit pernapasan adalah infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh bakteri E.coli dan virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum, lebih dikenal dengan CRD (Chronic Respiratory Disease). Jika sudah kronis, penyakit ini sukar disembuhkan, menyebabkan burung mati.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Tips Menyiapkan Lovebird untuk Ikut Lomba Burung
Cacingan
Penyakit cacingan disebabkan dari cacing. Biasanya dari telur cacing atau kotoran burung yang tercemar telur cacing. Gejalanya antara lain malas berkicau, badan kurus, muka pucat, diare, kotoran berlendir dan kakinya lumpuh.
Snot atau coryza
Penyakit yang disebabkan oleh virus Hemophillius gallinarum ini menyerang sekitar bagian muka burung. Menyebabkan bengkak dan muncul benjolan merah di sekitar hidung, mata dan telinga. Cara penularannya dapat melalui keturunan selain karena tertular burung lain. Gejalanya dapat dilihat dari muka yang bengkak, hidung berlendir, bersin-bersin, sesak napas dan nafsu makan menurun. Penyakit ini harus segera ditangani jika tak ingin burung kesayangan Trubus Mania mati.
Baca Lainnya : Cara Merawat Lovebird, Burung Cinta yang Jago Berkicau Panjang
ADVERTISEMENT
Kaki bengkak atau bubul
Jenis penyakit yang sering menyerang hampir semua jenis burung, terutama kenari. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Staphylo coccus yang menyerang permukaan kulit, terutama kulit telapak kaki.
Gejala penyakit burung kicauan mudah dikenali karena kakinya akan mengalami pembengkakan dengan kuku memanjang, sisik kaki melebar, timbul benjolan kecil yang semakin membesar dan mengeras.
Untuk mencegahnya, jagalah kebersihan sang­kar, khususnya tenggeran kayu dengan rutin dan memperhatikan keadaan sangkar dan menghaluskan bagian-bagian yang terlihat kasar. Jika ada sedikit luka pada kaki burung, segera dikompres menggunakan air hangat dengan rutin hingga sembuh. [DF]