Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Fakta Capung yang Harus Trubus Mania Tahu
27 Agustus 2019 0:08 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
7 Fakta Capung yang Harus Trubus Mania Tahu
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Sekitar 300 juta tahun yang lalu, capung (Anisoptera) adalah salah satu serangga pertama yang menghuni planet ini. Mereka sudah lama menyempurnakan seni terbang, berburu, dan menjadi luar biasa. Berikut adalah tujuh fakta yang akan mengubah cara kita memandang serangga yang unik, kuno, dan sangat beragam ini.
ADVERTISEMENT
1. Capung dapat mencegat mangsa di udara
Capung benar-benar merupakan momok bagi agas, nyamuk, atau serangga kecil lainnya. Karena capung tak hanya mengejar mangsanya, namun mengambilnya dari udara dengan serangan yang diperhitungkan. Capung dapat menilai kecepatan dan lintasan target mangsa dan menyesuaikan penerbangan mereka untuk mencegat mangsa. Mereka sangat terampil sehingga tingkat keberhasilannya pun hingga 95 persen saat berburu.
Capung memangsa (Foto: MNN)
Mungkin "jet tempur siluman" adalah istilah tepat ketika bicara soal kemampuan capung menangkap mangsa dalam penerbangan cepat, efektif dan cerdas.
2.Capung memiliki mandibula yang sangat tajam
Strategi berburu mereka sangat mengesankan, namun kemampuan capung untuk memecah mangsa membawa kecakapan predasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Capung ada di urutan Odonata, yang berarti "yang bergigi." Alasan untuk julukan ini adalah mandibula bergerigi mereka. Saat berburu, capung menangkap mangsa dengan kaki, merobek sayap dengan rahang yang tajam sehingga tak dapat melarikan diri, dan kemudian membasmi mangsanya tersebut, semua tanpa perlu mendarat.
ADVERTISEMENT
Mandibula capung (Foto: Amazing Dragonflies)
Syukurlah, capung tidak bisa menggigit manusia, karena ebagian besar spesies tidak memiliki mandibula yang cukup kuat untuk menghancurkan kulit. Hanya segelintir kecil spesies besar yang benar-benar mampu menggigit, tetapi ini hanya terjadi sebagai strategi pertahanan. Jadi tak perlu khawatir ketika berjalan di sekitar cagar capung.
3. Capung adalah pilot luar biasa
Ada beberapa spesies di kerajaan hewan yang dapat menyamai capung untuk kemampuan terbang yang spektakuler. Capung memiliki dua set sayap dengan otot di dada yang dapat menggerakkan setiap sayap secara mandiri. Ini memungkinkan mereka untuk mengubah sudut setiap sayap dan melatih ketangkasan yang unggul di udara.
Capung - pilot andal (Foto: New Scientist)
ADVERTISEMENT
Capung dapat terbang ke segala arah, termasuk ke samping dan ke belakang, dan dapat terbang di satu tempat selama satu menit atau lebih. Kemampuan luar biasa ini adalah salah satu faktor dalam kesuksesan mereka sebagai predator udara - mereka dapat bergerak masuk pada mangsa yang tidak curiga, dari segala arah.
Tak hanya gesit, mereka juga cepat, dengan beberapa spesies mencapai kecepatan tertinggi 18 mil per jam. Satu spesies yang disebut globe skimmer, Pantala flavescens, terbang melintasi lautan selama migrasi, menempuh 11.000 mil dan menyabet gelar migrasi serangga terpanjang di dunia. Antara kecepatan, jarak, dan fleksibilitas saat berburu, capung adalah salah satu pilot paling luar biasa di planet ini.
4. Kepala capung adalah mata
ADVERTISEMENT
LIhatlah kepala capung, kamu mungkin memperhatikan satu hal secara khusus. Atau lebih tepatnya, 30.000 hal khususnya. Area kepala odonata ini terutama terdiri dari mata majemuknya yang besar, yang berisi 30.000 sisi, masing-masing membawa informasi tentang lingkungan serangga. Capung memiliki penglihatan hampir 360 derajat, dengan hanya satu titik buta tepat di belakangnya. Visi yang luar biasa ini adalah salah satu alasan mengapa mereka dapat mengawasi satu serangga di dalam gerombolan dan mengejarnya sambil menghindari tabrakan di udara dengan serangga lain di gerombolan tersebut.
Mata capung (Foto: Thought Co)
Mereka tidak hanya memiliki bidang penglihatan yang luar biasa, tetapi mereka dapat melihat dunia dengan warna yang bahkan tak dapat kita bayangkan. Incredible!
ADVERTISEMENT
5. Capung hidup selama 2 tahun di bawah air
Capung bertelur di air, dan ketika larva menetas, mereka hidup di bawah air hingga dua tahun. Sebenarnya, tergantung pada ketinggian dan garis lintang, beberapa spesies mungkin tetap dalam kondisi larva hingga enam tahun. Mereka akan berganti bulu hingga 17 kali saat mereka tumbuh dan bersiap untuk menuju ke permukaan dan berubah menjadi capung yang kita lihat di udara.
Capung hidup dalam air (Foto: MNN)
Capung secara khusus diadaptasi untuk kehidupan air pada tahap ini, dengan kemampuan untuk menangkap mangsa dengan kecepatan kilat. Mereka akan makan berbagai macam makanan, termasuk larva serangga lainnya, berudu dan bahkan ikan! Dan ya, mereka juga akan makan larva capung lainnya. These guys are predators to the max.
ADVERTISEMENT
6. Beberapa spesies capung bertelur di air asin
Ahli entomologi Chris Goforth menulis, "Ada sangat, sangat sedikit serangga yang hidup di lautan. Beberapa ide telah diajukan untuk menjelaskan mengapa ... tetapi salah satu alasan yang jelas adalah bahwa air laut itu asin dan beberapa serangga mungkin tidak dapat menanganinya. Itu tampaknya tidak menjadi masalah bagi beberapa capung! Beberapa spesies, seperti capung di tepi laut (Erythrodiplax berenicei) dapat berhasil menghasilkan keturunan dalam air beberapa kali lebih asin daripada lautan."
Capung bertelur (Foto: Pinterest)
Memang, capung pantai adalah spesies yang menonjol karena habitatnya terdiri dari rawa-rawa garam, bakau dan danau salin. Ini satu-satunya spesies capung di Amerika Utara (tetapi tidak di dunia) dengan kisaran yang terbatas pada habitat asin.
ADVERTISEMENT
7. Tempat-tempat perlindungan capung di seluruh dunia
Capung membutuhkan perlindungan dari bahaya yang diciptakan manusia, dari polusi hingga hilangnya habitat. Untungnya, ada tempat-tempat penangkaran di seluruh dunia.
Inggris mendapatkan suaka capung pertama, The Dragonfly Centre, pada tahun 2009. Terletak di cagar alam Wicken Fen di Cambridgeshire, pusat baru ini berharap dapat membalikkan penurunan 42 spesies yang ditemukan secara teratur di Inggris." penurunan hilangnya lahan basah, dan pestisida dan insektisida melayang dari lahan pertanian.
Ilustrasi cagar capung (Foto: MNN)
Di Amerika Serikat - bagian barat daya - penggemar capung dapat mengunjungi Dragonfly Sanctuary Pond di Albuquerque, New Mexico, adalah kolam perlindungan pertama di negara ini dan rumah bagi keanekaragaman yang luar biasa dari capung dan spesies damselfly.
ADVERTISEMENT
Di seberang Pasifik, para penggemar dapat menikmati odonata ini di salah satu dari beberapa suaka margasatwa di Jepang yang diciptakan untuk melindungi habitat capung dan keanekaragaman spesies.
Capung melakukan pekerjaan luar biasa dalam membantu manusia mengendalikan populasi serangga, terutama serangga yang paling mengganggu kita, seperti nyamuk dan lalat. Mereka juga menginspirasi manusia untuk menciptakan teknologi baru berdasarkan keterampilan luar biasa mereka dalam penerbangan dan visi. Paling tidak kita manusia bisa lakukan untuk membalas budi adalah mendukung konservasi habitat mereka sehingga mereka dapat hidup selama 300 juta tahun lagi. [Ayu/NN]