Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
7 Hewan yang Dianggap Punah Selama Dekade Terakhir
4 Oktober 2018 21:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kepunahan satwa bisa disebabkan banyak faktor seperti deforestasi, kehilangan habitat hingga perburuan liar. Sejak berabad lalu, jumlah hewan yang berstatus terancam punah hingga punah terus bertambah. Mirisnya lagi, mayoritas kepunahan tersebut karena ulah tangan manusia.
ADVERTISEMENT
Dekade pertama abad ke-21 telah matang dengan penemuan dan inovasi di dunia hewan. Spesies baru ditemukan, penelitian tentang spesies baru diterbitkan, dan beberapa spesies dibawa kembali dari ambang kepunahan. Tapi, dalam 10 tahun terakhir, ada beberapa binatang dihapus dari keberadaannya.
Memperingati 4 Oktober sebagai Hari Binatang Sedunia, berikut daftar binatang yang dianggap telah punah selama dekade terakhir.
Bintang laut derwent river
Bintang laut ini hanya dapat ditemukan di lima bagian Sungai Derwent di Tasmania, Australia. Pemerintah Australia mencantumkan bintang laut derwent river sebagai hewan yang sangat terancam. Namun, survei yang dilakukan pada tahun 1993 dan 2010 gagal menemukan satu pun bintang laut derwent river. Populasi menurun dengan cepat karena urbanisasi, kualitas air yang buruk dan spesies invasif. Tidak ada rencana pemulihan dan pemerintah secara efektif menjadikannya sebagai kepunahan hewan laut pertama didokumentasikan Australia.
ADVERTISEMENT
Katak emas
Foto: wikipedia.
Katak emas, terkadang disebut disebut kodok monteverde atau kodok oranye adalah spesies yang hanya hidup di Cagar Biologis Hutan Cloud Monteverde di Kosta Rika. Pernah menjadi spesies yang umum, namun tak ada spesimen yang pernah terlihat sejak tahun 1989. Pencarian luas untuk katak emas sejak itu telah gagal menemukan spesimen lain. Agustus 2007 dinyatakan sebagai kepunahan katak emas. Chytridiomycosis penyakit amfibi, polusi udara dan pemanasan global mungkin berkontribusi pada kematian spesies.
Burung gagak hawaii
Foto: BBC
Burung asli Hawaii ini dinyatakan punah di alam liar pada tahun 2002 ketika dua individu liar terakhir yang diketahui telah menghilang. Beberapa burung tetap di penangkaran. Antara tahun 1993 dan 1999, lebih dari 40 burung ditetaskan dalam program penangkaran. Kemudian, burung-burung itu dilepaskan ke habitat yang dimonitor secara ketat. Namun, pelepasan itu ditinggalkan pada tahun 1999 karena meningkatnya angka kematian. Alasan kepunahan burung tidak sepenuhnya dipahami. Para peneliti berspekulasi bahwa penyakit seperti malaria burung berperan penting dalam penurunan spesies.
ADVERTISEMENT
Burung macaw spix
Meski 50 burung makaw spix ada di penangkaran, burung terakhir yang diketahui di alam liar menghilang pada tahun 2000 dan tidak ada yang diketahui tetap hidup. Sekarang, spesies ini terdaftar sebagai sangat terancam punah, bukan lagi punah di alam liar karena tidak semua kawasan habitat potensial telah disurvei secara menyeluruh. Burung ini berasal dari Brasil utara dan kemundurannya dikaitkan dengan perburuan dan penangkapan, perusakan habitat dan pengenalan lebah afrika atau lebah pembunuh yang bersaing untuk tempat bersarang.
Baca Lainnya : 9 Fakta Unik Burung Dodo, Punah Setelah Berhadapan dengan Manusia
Badak hitam afrika barat
Yang paling langka dari subspesies badak hitam di Afrika Barat ini diakui oleh ICUN sebagai spesies punah. Spesies Diceros bicornis longpipe pernah tersebar luas di Afrika Tengah, tetapi populasi mulai menurun tajam karena perburuan. Badak jenis ini terdaftar sebagai sangat terancam punah pada tahun 2008. Akan tetapi, survei tentang habitat terakhir yang tersisa di Kamerun utara gagal menemukan tanda-tanda badak. Baik penampakan nyata atau bukti kehadirannya seperti kotoran atau tanda makan. Tidak ada badak hitam afrika barat yang diketahui ditahan di penangkaran.
ADVERTISEMENT
Merpati liverpool
Merpati liverpool atau burung merpati hijau adalah spesies burung punah yang tidak diketahui asalnya. Meski beberapa peneliti berspekulasi bahwa burung ini mungkin hidup di Tahiti. Satu-satunya spesimen yang tersisa dari burung ini berada di Museum Merseyside County. Para ilmuwan mengatakan, kemungkinan spesies ini hampir punah sebelum eksplorasi Eropa dimulai di Pasifik. Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam menilai spesies tersebut pada tahun 2008 dan menyatakannya telah punah. Namun, alasan kepunahannya masih belum diketahui.
Baca Lainnya : Detik-detik Kepunahan Burung Raksasa yang Hidup di Madagaskar
Alaotra grebe
Dinyatakan punah tahun 2010, meskipun mungkin telah punah beberapa tahun sebelumnya. Para ilmuwan ragu-ragu untuk segera menulis burung kecil itu karena ia tinggal di Danau Alaotra yang terletak di bagian terpencil Madagaskar. Survei menyeluruh dari area tersebut pada tahun 1989, 2004 dan 2009 gagal menemukan bukti dari spesies tersebut. Pengamatan burung terakhir yang dikonfirmasi terjadi pada tahun 1982. Populasi alaotra grebe mulai menurun pada abad ke-20 karena perusakan habitat dan karena beberapa burung yang tersisa mulai kawin dan menciptakan spesies hibrida. Mengingat jangkauan terbatas burung dan kurangnya mobilitas, para ilmuwan menyatakannya punah. [DF]
ADVERTISEMENT