Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Andi Amran Sulaiman: Beras Jadi Polemik karena Banyak Mafia Pangan di Indonesia
20 Januari 2019 0:05 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Terlalu banyak mafia. Kemarin, ada yang bilang kalau pemerintah membiarkan mafia pangan berkeliran, tidak diberantas. Mana buktinya? Yang jelas, di pemerintahan Jokowi dan JK, ada banyak mafia pangan yang kita selesaikan. Coba bayangkan, ada 400an mafia pangan yang sudah ditangani kepolisian dari 782 perusahaan. Boleh dicek. Kami sudah black list 15 perusahaan dan sebentar lagi ada 21 perusahaan yang diblack list," kata Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, ketika ditemui di sela-sela kunjungan kerja di Probolinggo, Rabu (16/1).
Baca Lainnya :
Amran mengaku jika dirinya tidak akan membiarkan para mafia berkeliaran.
"Tidak ada kompromi bagi para mafia beras. Sebab ini perintah Presiden Jokowi langsung. Ada banyak sekali mafia beras yang berkeliaran di Indonesia, misalnya saja mafia impor, mafia beras palsu, mafia pupuk dan lain-lain. Coba bayangkan, para petani kita diberi pupuk palsu untuk tanaman padi yang ditanamnya. Bukannya menghasilkan, yang ada malah rugi," kata Amran, yang raut mukanya terlihat marah.
ADVERTISEMENT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ia melanjutkan, "Mafia beras harus ditindak tegas. Hari ini, untuk pertama kalinya sejak jadi Menteri Pertanian, saya memakai baju merah. Biasanya, saya selalu pakai kemeja putih. Karena apa? Merah menunjukkan simbol kebenaran. Saya tidak takut memberantas mafia yang berkeliaran sampai sekarang."
Selama Amran menjabat sebagai Menteri Pertanian, ia mengatakan sudah ada 782 mafia beras yang terungkap.
Baca Lainnya :
"Di sisa jabatan saya, bisa jadi seribu mafia kalau ada lagi. Silahkan saja laporkan kalau mengetahui mafia beras dan pangan. Saya akan selesaikan tegas," aku Amran.
Harapannya, "Sudahlah, jangan ada lagi polemik tentang beras. Kemarin, ada yang bilang kalau harga beras di Indonesia itu termahal di Indonesia. Ini saya bawa data dari FAO tahun 2018, yang mengatakan posisi kita ada di urutan ke-81 dari sekian ratus negara. Artinya, harga beras di Indonesia itu rendah. Yang paling tinggi itu di Jepang, mencapai Rp57 ribu per kilogram. Di Jepang ya, bukan di Indonesia. Masih berdasarkan data FAO, Indonesia berada di urutan ketiga produsen beras dunia setelah China dan India." [DF]
ADVERTISEMENT