Konten dari Pengguna

Awan Misterius Menyerupai Letusan Gunung Anak Krakatau Gemparkan Warga Banten

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
8 Januari 2019 0:15 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Banyak warga yang panik karena mengira awak itu merupakan abu vulkanik Anak Krakatau yang sedang meletus.
"Dari Merak (Kota Cilegon) juga jelas kelihatan," kaya Sigit, warga Kota Serang yang bekerja di Kota Cilegon, melalui pesan singkatnya, Jumat (4/1).
Baca Lainnya :
Wiwid, salah atau relawan dari FesbukBantenNews, yang sedang membantu korban tsunami Selat Sunda juga mengaku melihat awak itu dari daerah Labuan, Kabupaten Pandgelang, Banten.
"Itu awan keliatan dari Labuan. Cilegon, Serang juga katanya keliatan," ujar Wiwid, melalui pesan singkatnya.
Baik petugas Pos Pantau Anak Krakatau maupun BMKG Klas I Serang dan Raden Inten, Lampung, belum bisa memastikan apakah itu awan biasa atau abu vulkanik dari letusan Gunung Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari situs https://magma.vsi.esdm.go.id/ , yang dibuat oleh Windi Cahya Untung, tercatat asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300-2000 meter di atas puncak kawah. Terdengar suara dentuman juga di pos PGA.
Baca Lainnya :
Hasil pemantauan yang dilakukan sejak pukul 12.00 sampai pukul 18.00 WIB itu pun mencatat jumlah letusan sebanyak 37 kali, dengan amplitudo 15-35 mm, durasi 29-187 detik.
Status Anak Krakatau masih berada di Level III atau siaga, dengan jarak aman sejauh lima kilometer dari puncak gunung yang kini memiliki ketinggian 110 MDPL.
Sedangkan berdasarkan data yang dikirimkan oleh Tarjono, Prakirawan dari BMKG Klas I Serang, yang dipantau melalui citra satelit Himawari per pukul 19.00 WIB, ketinggian Sebaran abu vulkanik Anak Krakatau mencapai 10 km Dari Permukaan Laut (DPL). Abu vulkanik bergerak ke arah timur laut, dan tidak terdeteksi hujan di Selat Sunda dan Banten. [RN]
ADVERTISEMENT