Konten dari Pengguna

Belajar Dana Desa, Indonesia-Malaysia Akan Saling Tukar Kepala Desa

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
29 Oktober 2018 0:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Model pembangunan desa di Indonesia menjadi daya tarik bagi negara berkembang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, salah satunya dari Kementerian Pembangunan Luar Bandar, Malaysia. Dari kunjungan antar ke dua negara tersebut diharapkan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan di desa-desa kedua negara.
ADVERTISEMENT
"Saat ini mendapat kunjungan dari Menteri Luar Bandar Malaysia untuk saling tukar pikiran dan disepakati akan saling tukar menukar kepala desa supaya kepala desa kita belajar di Malaysia, kepala desa di Malaysia belajar di Indonesia. Juga kita saling tukar menukar bisnis model yang sukses di negara masing-masing," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat menerima kunjungan Menteri Pembangunan Luar Bandar Malaysia di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta (25/10).
Dirinya mengungkapkan, di Indonesia ada dana desa yang masif, haal yang sama juga di Malaysia ada model yang sukses seperti FELDA (The Federal Land Development Authority), FELCRA (Federal Land Consolidation and Rehabilitation Authority), RISDA (Rubber Industry Smallholders Development Authority), dan dengan model itu mereka bisa mengurangi kemiskinan dari 50 persen sampai satu persen.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Selain Dana Desa, Jokowi Akan Kucurkan Dana Kelurahan Tahun Depan
"Kita sepakat untuk tukar menukar baik kades maupun program-program. Kami juga ada program inovasi desa bisa di share ke Malaysia juga. Kita juga mau belajar dari FELDA, FELCRA, RISDA, mereka jauh lebih berpengalaman. Kita juga kerja sama bagaimana membangun daerah perbatasan, kita juga ajak Malaysia untuk investasi pasca panen di daerah-daerah perbatasan untuk bisa mensuplay kebutuhan-kebutuhan di Sabah, Sarawak dan lain-lain. Untuk mematangkan kerjasama ini, nanti akan dibuatkan MoU supaya ada payung hukumnya," jelasnya.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Pembangunan Luar Bandar YB Datuk Seri Rina Mohd Harun mengungkapkan dalam kunjungan tersebut juga dibicarakan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia yang fokus pada Luar Bandar (pembangunan desa-desa) di bawah Kerajaan Baru, Pakatan Harapan, pihaknya terus memberi fokus yang sangat tinggi kepada Luar Bandar.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mempunyai 17.000 desa di Malaysia yang perlu kerja sama juga dengan Indonesia, karena kami juga punya beberapa model yang ingin dicairkan di desa-desa di Malaysia. Kita juga ada bisnis model di sini untuk membangun ekonomi desa," jelasnya.
Baca Lainnya : Jokowi Akan Prioritaskan Dana Desa untuk Pengembangan SDM
Dikatakan juga, selain pemerintah, pihaknya juga melakukan kerja sama dari sektor swasta, pihak universitas, perbankan, perusahaan yang akan bersama membangun desa hingga membangunkan ekonomi kampung. Hal tersebut dilakukan supaya kebergantungan kepada pemerintah akan dapat dikurangi, dan kampung akan dibangunkan dari segi ekonominya oleh penduduk kampung sendiri.
"Kita ada dana untuk Malaysia tahun ini, hanya digunakan untuk membantu program-program membantu ekonomi desa. Dari segi infrastrukturnya ada peruntukan yang lain, dananya ada dari pemerintah seperti membuat jalan. Kita juga akan ada Desa Harapan yang akan juga membantu kerja sama dari pihak swasta dan juga korporat dari sektor yang lain untuk membantu membangun desa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Satgas Kemendes Investigasi Penyalahgunaan Dana Desa di Sumut
Mengenai penggunaan dana dan pengawasan dilakukan dari desa itu sendiri, ada wakil di setiap negeri, jadi dana tersebut akan terus disalurkan kepada desa.
"Pengawasannya akan kita lihat dari perwakilan kita di negeri, Kementerian Pembangunan Luar Bandar juga memantau perjalanan dan akan diawasi laporannya. Kalau setelah di evaluasi ada kesuksesannya maka tahun depan akan kita tambah lagi dananya," tutupnya. [NN]