Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Belasan Gajah Liar Rusak Tanaman Kelapa Milik Petani di Pekanbaru
22 Februari 2019 0:03 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id --
Belasan gajah Sumatera memakan puluhan batang kelapa hybrida milik warga di Jalan Maharani, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru milik Mangido Nababan. Pria 59 tahun ini tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah melihat tanamannya porak-poranda oleh satwa liar tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi wartawan Senin (18/2) petang, Mangido menjelaskan, kabar kedatangan satwa bernama latin Elephas maximus sumatrensis itu dikabarkan penjaga kebunnnya, Nono. Kala itu, dia sedang tidur dan terbangun oleh dering telepon selulernya. '
'Pak Nababan cepat ke kebun, tanaman bapak habis dimakan gajah,'' kata Mangido menirukan perkataan Nono di ujung telepon.
Mangido memang tak bergegas ke kebun karena sadar takkan bisa mengusir belasan gajah itu. Dia baru pergi ke kebunnya pukul 9 pagi kemudian. Ia kemudian mendatangi Nono untuk mendengar cerita kronologis masuknya gajah liar itu ke kebunnya.
content baca lainnya Baca Lainnya : Jika Alih Fungsi Hutan Tak Dicegah, Selamanya Manusia Berkonflik dengan Gajah content baca lainnya
ADVERTISEMENT
Pengakuan Nono, saat gajah datang dirinya tengah tidur di pondok. Patahan demi patahan pelepah kelapa dan bunyi ringsek pohon membangunkannya. Ia lalu mengintip ke luar yang masih gelap.
"Nono ini tak berani keluar, dia hanya melihat dari kejauhan karena takut menjadi sasaran," cerita Mangido.
Pengakuan Nono, gajah itu berjumlah 13 ekor dan terdiri dari berbagai ukuran, mulai dari besar hingga kecil. Gajah itu bergerak meninggalkan kebun beberapa jam kemudian karena sudah kenyang.
"Barulah Nono ini keluar paginya untuk melihat, ternyata puluhan kelapa sudah tumbang," kata Mangido.
Ia menyebutkan, bukan kali ini saja kawanan gajah datang ke kebunnya. Hampir tiap tahun sejak tahun 2017, kawanan itu menghampiri kebun kelapa dan memakan isinya.
ADVERTISEMENT
content baca lainnya Baca Lainnya : Siklus Jelajah Terganggu, Invasi Gajah di Riau Makin Tak Menentu content baca lainnya
"Kalau kebun sebelah untuk tahun ini saja sudah lima kali gajah datang ke sana," jelasnya.
Mangido menyebut, kedatangan pertama kali terjadi pada 31 juli 2017. Kala itu gajah liar merusakan sekitar 90 batang sawitnya. Selanjutnya pada 10 Agustus 2018, di mana ada 40 batang kelapa dirusak. '
'Ada juga tanaman pisang yang dimakan dan tanaman lainnya selain kelapa hybrida," sebut Mangido.
Meski demikian ia sadar bahwa kebunnya terletak di perlintasan gajah. Diapun berharap ada solusi dari pihak terkait agar masalah ini tidak terulang tiap tahunnya.
"Harapannya gajah ini dipindah, kalau tidak bisa tak makan saya dan keluarga,'' ucapnya. [RN]
ADVERTISEMENT