Konten dari Pengguna

Berikut 9 Jenis Burung Finch atau Pipit yang Paling Digemari di Indonesia

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
1 Juni 2019 0:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Sudah beberapa tahun belakangan, masyarakat Indonesia banyak yang jatuh hati pada burung finch atau pipit. Burung ini banyak digemari lantaran keindahan bulunya yang berwarna-warni serta kicaunya yang merdu.
ADVERTISEMENT
Di Amerika, Eropa, dan Australia, orang justru lebih tertarik memelihara atau menangkar burung finch ketimbang burung kicauan seperti di Indonesia. Selain mudah dalam perawatannya, penampilannya yang cantik dan penuh warna cukup menggoda untuk disilangkan demi mendapatkan anakan dengan warna-warna unik yang menarik.
Sementara itu, dari puluhan jenis burung finch di seluruh dunia, ada beberapa jenis finch yang sangat popular dan cukup digemari baik di Indonesia maupun mancanegara. Berikut ini beberapa jenis burung finch baik impor ataupun lokal yang banyak dipelihara di Indonesia.

1. Gold Amadin (Chloebia gouldiae)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung yang juga dikenal dengan nama lain Gould ian finch dan Gould Amadian ini adalah salah satu jenis finch yang paling banyak penggemarnya di Indonesia. Wajar saja, burung asal Australia yang pertama kali ditemukan oleh John Gould ini sangat indah karena memiliki corak warna bulu yang menawan, variatif dan juga tampak cerah.
ADVERTISEMENT
Gold amadin, salah satu jenis finch yang paling digemari. (Foto: Trubus.id/ Syahroni)
Burung gold amadin memiliki warna beragam mulai dari punggung, kepala, dada hingga di bagian ekor tergantung dari jenis-jenisnya. Ukuran burung dewasa yaitu kurang lebih sekitar 12 – 14 cm dan berat badannya kurang lebih sekitar 12 – 20 gr. Gold amadin ini bisa bertahan hidup sampai dengan 6 tahun jika dirawat dengan baik. Sedangkan untuk masa birahi pada usia antara 10 bulan.

2. Zebra finch (Taeniopygia guttata)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung pipit zebra / zebra finch (Taeniopygia guttata) cukup dikenal di kalangan penggemar burung mancanegara. Spesies ini umum ditemukan di Australia, Indonesia, dan Timor Leste. Setelah diintroduksi hingga ke Brazil, Puerto Rico, Amerika Serikat, Portugal, dan lain-lain, zebra finch kini bisa ditemukan di hampir seluruh negara di dunia.
ADVERTISEMENT
Burung pipit Zebra Timor atau Zebra Finch (Foto: Trubus.id/Hadi Nugroho)
Zebra finch termasuk burung dimorfik. Artinya, burung jantan dan betina mempunyai warna tubuh yang berbeda. Burung jantan memiliki pipi dengan bercak oranye, garis-garis pada tenggorokan, dan corak hitam di dadanya serta sayap berwarna merah berbintik putih. Selain banyak dipelihara atau disilangkan untuk mencetak warna-warna unik dan menarik, zebra finch juga menjadi salah satu jenis burung yang sering diamati perilakunya untuk tujuan penelitian ilmiah.

3. Emprit jepang (Lonchura striata domestica)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Society finch (Lonchura striata domestica) merupakan salah satu jenis burung finch popular yang banyak dipelihara di mancanegara. Di Indonesia, burung ini kerap disebut emprit jepang alias emje.
Emprit jepang atau emje tengah mengerami telurnya. (Foto: Trubus.id/ hadi Nugraha)
ADVERTISEMENT
Emprit jepang bukanlah jenis burung yang bisa ditemukan di alam liar. Awalnya, burung cantik ini merupakan hasil persilangan antara sharp-tailed munia (Lonchura acuticauda) dari India dan striated munia (Lonchura striata) dari Jepang.
Selain digemari karena mudah dikembangbiakkan, emprit jepang juga sering dimanfaatkan sebagai baby sitter atau babuan untuk mengerami telur dan / atau mengasuh anakan burung jenis finch lainnya, terutama gould amadine.

4. Strawberry finch (Amandava amandava)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jenis finch lainnya yang banyak penggemarnya adalah red avadavat / strawberry finch (Amandava amandava). Di Indonesia, strawberry finch dikenal dengan nama pipit benggala atau emprit geni. Burung ini memiliki warna yang sangat menarik.
Strowberry Finch yang cantik (TRUBUS/Hadi Nugroho)
Strawberry finch juga termasuk burung dimorfik, sehingga burung jantan dan betina mudah dibedakan dari penampilan dan warna bulunya. Burung jantan mempunyai bulu berwarna merah padam, dengan bintik-bintik putih pada bagian dada, sisi tubuh, tunggir, dan sayapnya.
ADVERTISEMENT

5. Owl finch (Taeniopygia bichenovii)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung ini lebih sering disebut owl finch, karena motif bulunya menyerupai burung hantu. Padahal nama aslinya adalah double-barred finch (Taeniopygia bichenovii). Burung ini banyak ditemukan di padang kering sabana, hutan tropis, dan padang rumput di wilayah utara dan timur Australia.
Owl Finch yang memang mirip burung hantu (Foto: Trubus.id/Hadi Nugroho)
Bulu-bulunya berwarna lembut dan sangat menarik minat para penggemar burung finch di seluruh dunia. Selain itu, burung ini sering disatukan bersama jenis burung finch lainnya dalam kandang aviary. Namun demikian, tidak mudah membedakan burung owl finch jantan dan betina, karena keduanya terlihat sama.

6. Bondol haji (Lonchura maja)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bondol haji (Lonchura maja), pipit haji, atau yang dalam bahasa Jawa disebut emprit haji, adalah burung yang termasuk dalam suku Estrildidae. Burung ini hidup di Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Bali dan pulau-pulau di sekitarnya. Burung ini dinamakan emprit haji karena bagian kepala hewan ini berwarna putih, yang seolah memakai peci putih yang dalam masyarakat Indonesia dipakai setelah pulang dari haji.
ADVERTISEMENT
Burung Bondol Haji atau Emprit Haji. (Foto: Trubus.id/ Hadi Nugroho)
Burung ini sendiri mulai banyak digemari beberapa waktu belakangan ini. Pemicu saat gelaran Indonesia Bird Con 2019 yang digelar beberapa bulan silam, juri dari Eropa menobatkannya menjadi juara umum. 
Bertubuh sekitar 11 cm dengan warna dominan putih cokelat seperti finch. Mirip dengan bondol oto-hitam namun pucat cokelat, sementara seluruh kepala dan tenggorokan putih. Burung muda berwarna cokelat pada bagian atas badannya, dengan tubuh bagian bawah dan wajah kuning tua. Iris berwarna cokelat; paruh abu-abu kebiruan; dan kaki biru pucat. Adapun suaranya bernada tinggi seperti seruling, berbunyi : "puip" bila mengelompok. Sewaktu masih remaja, bagian belakang telinga bondol dan bagian bawah burung itu berwarna putih. Sementara itu, paruhnya berwarna biru abu-abu.
ADVERTISEMENT

7. Bondol oto hitam (Lonchura ferruginosa)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung bondol oto hitam / white-capped munia (Lonchura ferruginosa) adalah finch lokal berukuran kecil yang cukup banyak digemari di Indonesia. Burung ini memiliki panjang sekitar 11 cm. Namun tubuhnya besar dan tebal. Penampilannya mirip burung Emprit haji / bondol haji (Lonchura maja). Yang membedakan adalah warna hitam pada dagu dan tenggorokannya.
Selain itu, wilayah persebaran burung bondol oto hitam terbatas di Jawa dan Bali. Lain halnya dengan bondol haji yang juga dijumpai di Sumatera. Bondol oto hitam memiliki penampilan cukup eksotis, dan bisa kita dapatkan di sejumlah pasar burung dengan harga murah-meriah. Burung ini biasanya dipelihara untuk mempercantik kandang aviary yang berisi berbagai jenis finch, atau dikembangbiakkan untuk mendapatkan warna-warna yang lebih menarik. Burung jantan dan betina sulit dilakukan, karena penampilannya hampir sama. Tetapi burung jantan memiliki suara yang lebih bervariasi, dengan penampilan yang lebih gagah dan ramping.
ADVERTISEMENT

8. Bondol hijau (Erythrura prasina)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung bondol hijau / pin-tailed parrotfinch (Erythrura prasina) umum ditemukan di Asia Tenggara, yang meliputi Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Selain dipelihara serta ditangkar, burung bondol hijau sering ditempatkan bersama jenis burung finch lainnya dalam kandang aviary, terutama karena penampilan dan warna bulunya yang cantik.
Burung jantan dan betina bisa dibedakan dari penampilan dan warna bulunya. Burung jantan memiliki tubuh bagian atas berwarna hijau, muka biru, dan tubuh bagian bawah kuning tua, dengan bercak merah di bagian tengahnya. Adapun burung betina mempunyai kepala kehijauan dan ekor lebih pendek.

9. Gelatik jawa (Padda oryzivora)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End Page~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Burung gelatik jawa (Padda oryzivora) sebenarnya merupakan burung endemik Indonesia yang hanya ditemukan di Pulau Jawa dan Bali. Namun setelah diintroduksi di sejumlah negara, terutama Eropa, burung ini makin terkenal dan banyak dipelihara sebagai burung hias atau dilepasliarkan.
ADVERTISEMENT
Kalangan finchmania mancanegara bahkan sering menjadikan gelatik jawa sebagai burung yang “wajib” dipelihara. Berbagai mutasi baru, bahkan mencapai ratusan ragam mutasi, telah dihasilkan para breeder gelatik jawa di Eropa.
Itulah beberapa jenis finch yang banyak dipelihara di Indonesia dan mancanegara, tertarik memeliharanya?