Konten dari Pengguna

BMKG Temukan Lubang Baru Sedalam 1 Km di Puncak Gunung Anak Krakatau 

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
6 Januari 2019 0:15 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Jadi celah itu belum menyambung, kalau total sudah menyambung, itu total satu kilometer. Itu masih patah-patah, jadi belum begitu mengkhawatirkan," kata Kepala BMKG, Dwikora saat dikonfirmasi awak media di posko utama bencana tsunami Selat Sunda, di gedung PGRI Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca Lainnya :
Guna mengetahui aktifitas erupsi, kondisi cuaca dan ketinggian gelombang di sekitar Anak Krakatau, BMKG telah memasang dua alat baru di Pulau Sebesi. Lantaran, saat terjadi tsunami Selat Sunda, di duga penyebab utamanya karena longsoran badan GAK yang menimbulkan getaran setara dengan 3 magnitudo.
"Tadi untuk mencatat gelombang dan cuaca di Pulau Sebesi dulu. Pulau yang lebih dekat, di Pulau Sertung, tapi kondisi tidak memungkinkan mendekat di Pulau Saya," terangnya.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
Jarak aman diturunkan, dari satu kilometer, menjadi 500 meter dari bibir pantai. Meski begitu, masyarakat diminta tetap berhati-hati jika beraktifitas di laut. Lantaran GAK masih terus erupsi, meski mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Tapi alam itu biasanya memberi kabar, tapi sensor manusia itu bisa saja kurang menangkap," ujarnya. [RN]