Buntut Temuan Bangkai Paus di Wakatobi, Wapres Akan Perketat Pemakaian Plastik

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
Konten dari Pengguna
28 November 2018 0:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sampah-sampah plastik mulai dari tambang hingga sandal jepit itulah yang diduga menjadi penyebab kematian mamalia laut raksasa itu. 
Baca Lainnya :
Terkait itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengaku prihatin atas tragedi ini. Pemerintah melalui Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan telah lama mensosialisasikan pembersihan pantai dari kotoran plastik. Namun, sayangnya sampai saat ini plastik masih banyak bertebaran di laut.
"Kan sudah sering, khususnya Pak Luhut berbicara tentang perlunya pembersihan pantai-pantai dari kotoran-kotoran khususnya plastik," ujar JK di kantor Wapres Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (23/11).
JK juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah menyusun peraturan pemakaian plastik di Indonesia. Hal ini ditujukan agar sampah plastik tidak terlalu banyak mencemari lautan sehingga kejadian paus menelan sampah tidak terulang.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya :
"Sudah ada perencanaannya untuk tindakannya apa, termasuk juga insentif dan disinsentif pemakaian plastik," imbuhnya.
Nantinya juga akan ada sanksi bagi setiap pelanggaran pemakaian plastik. Dengan ini diharapkan limbah plastik di Indonesia bisa berkurang. Dan ekosistem laut tidak rusak. "Sedang dibahas ini apa sanksinya bagaimana tahapannya, teknologi apa yang dipakai," pungkasnya. [RN]