Konten dari Pengguna

Buta Warna, Kenapa Banteng Benci Matador Berkain Merah?

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
5 Oktober 2018 0:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Warna merah dan banteng dipercaya memiliki hubungan yang erat. Yah, banyak orang percaya, banteng sangat membenci warna merah ini. Karena itu, mereka akan mengamuk setiap kali melihat warna tersebut.
ADVERTISEMENT
Rapi nyatanya, warna merah ternyata tidak ada korelasinya sama sekali dengan kemarahan banteng. Pasalnya menurut penelitian yang diterbitkan di livesciense, banteng ternyata buta warna parsial.
Buta warna parsial sendiri merupakan kondisi dimana mata yang tidak mampu membedakan warna karena tidak sempurnanya sel fotoreseptor kerucut pada mata. Pada manusia, terdapat tiga sel fotoreseptor kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah, biru, dan hijau.
Baca Lainnya : Habitat Banteng Jawa di Taman Nasional Baluran Rusak Gara-gara Ini
Namun pada penderita buta warna, salah satu pada ketiga sel itu tidak sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk membedakan warna tertentu. Begitu juga dengan banteng. Hewan ini tidak memiliki sel fotoreseptor, sehingga kesulitan membedakan warna.
Lalu apa yang menyebabkan banteng bereaksi dengan warna merah? 
ADVERTISEMENT
Dalam pertunjukan matador, kain merah kerap dipakai untuk memancing kemarahan banteng. Kain merah itu sengaja dilambaikan di depannya untuk memancing banteng menyerang. Namun pernahkah anda memperhatikan, sebenarnya seorang matador tidak hanya menggunakan kain merah saat beraksi. Kadang-kadang mereka juga menggunakan kain warna merah muda. 
Dan faktanya, bukan kain warna merah itu yang membuatnya marah, melainkan lambaian kain itulah yang membuat banteng merasa terancam dan mencoba melindungi diri dengan menyerang kain tersebut.
Baca Lainnya : Agar Punya Hidung Menawan, Kerbau di Toraja Harus Operasi
Sebelumnya para peneliti telah membuat serangkaian percobaan untuk mengetahui tentang fakta warna merah yang dapat memancing amarah banteng. Awalnya, mereka meletakkan tiga bendera dengan warna yang berbeda, yaitu merah, biru dan putih di dalam kandang. Hasilnya, banteng tersebut menyerang semua bendera yang berada di tempat tersebut tanpa kompromi.
ADVERTISEMENT
Penelitian pun kembali dilakukan di sebuah arena dengan menempatkan seseorang berbaju merah bersama banteng. Dia ditugaskan hanya untuk berdiri saja tanpa melakukan gerakan apapun. Sementara di luar arena telah berdiri dua orang mengenakan baju berwarna lain. Kedua orang tersebut diminta untuk bergerak dan berlari-lari kecil. Hasilnya, banteng menyerang kedua orang di luar arena. Sementara orang di dalam arena yang menggunakan baju merah, sama sekali tidak dikejarnya.
Hal ini menandakan bahwa banteng akan marah dan merasa terusik pada hal-hal yang bergerak, bukan pada warna. Warna merah pada kain matador kerap digunakan dalam pertunjukan, karena warna merah adalah warna yang jelas terlihat pada siang maupun malam hari. Sehingga penonton bisa melihat dengan jelas pertunjukan sang matador. [RN]
ADVERTISEMENT