news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Cuaca Buruk Pukul Mundur Helikopter BNPB dari Kawasan Gunung Merbabu

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
22 Oktober 2018 0:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Kebakaran hebat yang terjadi di Gunung Merbabu, yang masuk wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah hingga Kamis (18/10), masih belum berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman dengan teknik water bombing juga terkendala cuaca buruk. Helikopter M18 yang melakukan pengeboman air (water bombing) akhirnya kembali mendarat karena awan tebal dan angin kencang.
ADVERTISEMENT
"Sejak pagi tadi dilakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di Gunung Merbabu, tapi karena terkendala awan tebal dan angin kencang jadi heli diistirahatkan dulu," jelas Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, Kamis (18/10).
Baca Lainnya : 400 Hektare Hutan Gunung Merbabu Terbakar, Begini Nasib Warga yang Tinggal di Lerengnya
Helikopter M18 ini diketahui milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Heli ini kemudian kembali ditarik kembali ke Lanud Ahmad Yani Semarang untuk menunggu hingga cuaca kembali kondusif sehingga water bombing bisa kembali dilakukan.
"Setelah menunggu, kita lakukan koordinasi dengan tim di lokasi titik api Gunung Merbabu apakah cuaca memungkinkan untuk dilakukan water bombing lagi. Tapi menurut tim di lapangan awan tebal turun lagi, sehingga water bombing hari ini baru dilakukan satu kali," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Baca Lainnya : Kebakaran di Lereng Gunung Merbabu Meluas Hingga ke Boyolali
Pihaknya juga mengatakan, selain melakukan operasi pemadaman lewat udara, sebanyak 300 petugas gabungan yang meliputi TNI, Polri, dan lintas relawan sampai saat ini masih terus melakukan penyekatan api dengan sabit dan parang untuk memotong ranting yang ikut terbakar sehingga kebakaran tidak meluas.
"Pemadaman personel gabungan secara manual masih terus dikerjakan. Ini kita masih menunggu cuaca membaik. Kalau memungkinkan dan belum gelap kita akan water bombing lagi, tapi kalau tidak bisa ya menunggu sampai besok pagi," ungkap Heru. [RN]