Konten dari Pengguna

Dispangtan Purwakarta Larang Warga Tebang Pohon Manggis Tua, Ini Alasannya

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
29 Maret 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, baru-baru ini menginstruksikan warganya untuk tidak menebang pohon manggis yang usianya di atas 50 tahun. Hal ini dilakukan karena pohon manggis yang usianya sudah tua masuk ke dalam plasma nutfah, sehingga keberadaannya harus dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan mengungkapkan, saat ini mayoritas pohon manggis yang ada di 4 kecamatan di wilayahnya, usianya sudah di atas 10 tahun. Bahkan, banyak pohon yang usianya 70 tahun. Pohon yang sudah tua itu, jangan sampai punah, tapi harus dilestarikan.
“Kenapa harus dilestarikan, karena pohon maniis berusia tua juga masih berproduktif dan masuk ke dalam varietas Wanayasa. Bahkan varietasnya sudah bersertifikasi dari Kementerian Pertanian,” jelas Agus di Purwakarta, Jawa Barat, Senin (25/3).
Lebih lanjut dikatakan Agus, saat ini jumlah pohon induk yang berusia 75 tahun dan tersertifikasi serta teregistrasi, mencapai 25 pohon. Pohon tersebut tersebar di kecamatan sentra produksi manggis seperti di Wanayasa, Bojong serta Kiarapedes.
ADVERTISEMENT
Guna meningkatkan produktifitas dari pohon yang sudah tua itu, lanjut Agus, perlu perlakuan khusus seperti perbaikan pemupukan. Langkah ini diambil agar tanah di lahan perkebunan tersebut kembali subur. Tak hanya itu, perlakuan untuk menghadapi serangan hama juga harus dilakukan.
Ia menuturkan, ada tiga jenis gangguan (hama) yang sering menyerang buah manggis. Yang pertama, hama getah kuning. Biasanya, buah yang terkena getah kuning, akibat dari sistem pengairan yang kurang baik. Selain getah kuning, hama lainnya yaitu warna kulit buah yang burik. Yang terakhir, ancaman semut.
"Tiga gangguan ini, yang paling banyak memengaruhi kualitas buah manggis," tambah Agus.
Dengan kondisi ini, pohon induk yang usianya di atas 50 tahun ini, jangan sampai musnah. Justru, harus dijaga dan dirawat. Kalaupun harus diperbanyak, maka disarankan dengan pola vegetatif. Seperti, pola pucuk sambung atau kultur jaringan.
ADVERTISEMENT
"Dengan pola vegetatif ini, akan menyebabkan varietas anak sama dengan induknya. Terutama dalam rasa," tandas Agus. [RN]