Ekspor Nanas Sumbang Devisa Rp3,3 Triliun

Trubus.id -- Beberapa komoditas pangan Indonesia mampu menembus pasar internasional. Menurut Direktur Jenderal Holtikultura, Suwandi, ekspor terjadi karena kualitas dan aspek hilir.

Sebelum melakukan ekspor perdana nanas dan pisang produksi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Kementan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Karimun, Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, pelaku usaha dan koperasi secara bersama memberi bimtek benih unggul, teknis budidaya dan fasilitasi packaging house untuk penanganan pasca panen sehingga produk memenuhi standar ekspor.

Baca Lainnya : Perdana, Kementan Ekspor 10 Ton Nanas dan Pisang Mas ke Singapura

"Kunci keberhasilan ekspor lainnya ialah nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan sebuah produk. Apabila nanas diolah menjadi produk enzim bromeolin, selai, keripik, dodol, konsentrat bahan industri, nanas kaleng, sirup dan lainnya, bisa memberi nilai tambah dan menyejahterakan petani," ujar Suwandi di Pulau Kundur, Kabupaten Karimau, Sabtu (20/10).

Direktur Jenderal Holtikultura, Suwandi (kemeja putih), saat launching ekspor perdana nanas dan pisang ke Singapura, Sabtu (20/10) di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun. Foto: Dok. Kementerian Pertanian.

Pada 2017 lalu, Indonesia berhasil mengekspor nanas dengan total 210.026 ton, di mana 95 persen di antaranya dalam bentuk olahan.

"Kita negara eksportir nanas, tidak ada impor nanas," jelasnya.

Baca Lainnya : Ekspor Nanas Kundur Sasar Pasar Singapura

Suwandi mengungkapkan jika nanas berkontribusi 82 persen dari total ekspor buah. Devisa yang dihasilkan dari ekspor nanas mencapai Rp3,3 triliun. Negara tujuan ekspor nanas ialah Jepang, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Arab Saudi, Hongkong, Singapura dan berbagai negara lainnya.

"Data statistik menunjukkan produksi nanas 2018 diprediksi 1,85 juta ton atau naik 3,1 persen dibandingkan 2017 yang hanya 1,79 juta ton," sebutnya. [DF]