Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ikan Marlin Raksasa Tabrak Perahu Nelayan Hingga Karam
15 Oktober 2018 0:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Petaka dialami 5 nelayan di Filipina. Mereka terpaksa terombang-ambing selama berhari-hari di atas rakit darurat setelah seekor ikan marlin besar menenggelamkan perahu mereka. Kejadian ini bermula ketika mereka tengah memancing di Laut Cina Selatan pekan lalu. Tiba-tiba ikan marlin sepanjang 1,8 meter menusuk lambung kapal mereka dengan ujung mulutnya yang lancip, kata nahkoda kapan, Jimmy Batiller kepada AFP, Rabu (10/10) kemarin.
ADVERTISEMENT
Perahu sepanjang 12 meter yang mereka tumpangi dengan cepat tenggelam di bawah ombak pada sore hari 3 Oktober lalu. Awak kapal bertahan dengan sedikit persediaan air minum atau makanan. Untungnya, mereka berhasil diselamatkan oleh Angkatan Laut AS pada hari Senin (8/10).
"Itu (ikan marlin) menghantam dasar perahu kami, meninggalkan dua lubang besar. Kami menduga ikan itu mengejar ikan yang lebih kecil. Ia berenang di sekitar perahu yang tenggelam untuk sementara waktu, tampaknya disorientasi," kata Batiller lagi.
Para nelayan itu kemudian mengeluarkan apapun yang mereka bisa selamatkan dari kapalnya. Termasuk mengeluarkan outrigger, papan dan tong untuk membuat rakit darurat.
"Air kami habis setelah dua hari. Kami melambaikan tangan pada kapal-kapal komersial yang melintas tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkan kami. Tapi kami tidak kehilangan harapan," kata ayah satu anak berusia 42 tahun itu seraya menambahkan jika awaknya berhasil selamat karena memakan beras mentah dan minum air laut.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami diselamatkan, saat itulah air mata kami jatuh," kata Batiller, yang sejak itu bersatu kembali dengan keluarganya di Subic, sebuah pelabuhan sekitar 80km barat laut Manila.
Bertahan hidup di laut
Angkatan Laut AS mengatakan, 5 nelayan yang terapung di lautan lepas itu sangat beruntung karena bisa selamat, terutama karena awak mengatakan mereka telah meminum air laut.
"Rata-rata, kematian terjadi 2 hingga 3 hari setelah minum air laut murni atau urin saat bertahan hidup di laut karena tubuh manusia membutuhkan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi tubuh untuk memproses limbah dan garam dari ginjal," ujar Leon Hadley, kapten kapal USNS Wally Schirra yang melakukan penyelamatan.
"Untungnya, kami berjalan dengan kecepatan yang cukup lambat untuk melihat para nelayan. Orang-orang itu melambaikan tangan dan bendera mereka di udara. Mereka juga memancarkan cahaya putih yang sebelumnya dianggap pelampung," katanya dalam laporan yang diterima Distribusi Informasi Visual Pertahanan Angkatan Laut AS.
ADVERTISEMENT
Ikan blue marlin adalah salah satu predator tercepat dan terkuat di lautan terbuka dan juga merupakan salah satu spesies ikan bertulang terbesar. Panjangnya bisa mencapai hingga lima meter dan beratnya sebanyak 820kg. Ikan ini dikenal dengan tombak panjangnya yang tumbuh dari bagian depan kepalanya yang digunakan untuk menyulut mangsa.
"Ini adalah insiden pertama yang kami jumpai di sini. Sebagian besar waktu itu adalah cuaca buruk yang menenggelamkan perahu nelayan di laut lepas," kata petugas operasi penjaga pantai Subic, Erman Besana kepada AFP.
Meskipun pengalaman mendekati kematian, Batiller mengatakan dia dan krunya berencana untuk kembali ke laut setelah istirahat beberapa hari, asalkan mereka dapat menemukan perahu baru.
"Ini pekerjaan kami," tambahnya. [RN]
ADVERTISEMENT