Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keren, Ritel Ini Gunakan Kemasan dari Bahan Jamur Kompos untuk Produknya
18 Juni 2019 0:09 WIB
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi untungnya, ketika krisis polusi plastik meningkat, bahan-bahan non-plastik baru telah muncul. Meningkatnya kesadaran tentang kelemahan plastik, dalam kombinasi dengan meningkatnya pembatasan legislatif pada bahan kemasan berbasis bahan bakar fosil, telah membuatnya penting untuk menemukan (dan menciptakan) bahan kemasan alternatif "hijau" untuk plastik. Salah satu kreasi terbaru adalah bahan yang disebut MycoComposite, bahan kemasan berbasis jamur, yang dikembangkan oleh Ecovative Design pada 2010 oleh teknologi miselium.Â
Bahan ini sepenuhnya alami dan kompos, sangat banyak sehingga dapat tumbuh di lingkungan yang terkendali dalam seminggu dan hanya membutuhkan 30 hari untuk terurai, tetapi dapat digunakan kembali jika tetap kering. Sebagai perbandingan, pengemasan Styrofoam (polystyrene) tradisional dapat memakan waktu berabad-abad untuk terurai tidak saat ini didaur ulang.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatannya cukup sederhana:
Tidak hanya cocok dengan sistem daur ulang alami planet ini secara efisien, tetapi juga hemat biaya untuk menghasilkan dan hampir tahan lama seperti plastik. MycoComposite juga telah terbukti sebagai isolasi dan tahan api seperti polystyrene. Namun, tidak ada yang tahu tentang bahan yang cemerlang ini sampai raksasa furnitur, IKEA menjadikan pengemasan berbasis jamur sebagai arus utama dengan mengumumkan bahwa mereka akan mengganti kemasan Styrofoam dengan MycoComposite untuk semua produknya.Â
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Intelligent Living, Kepala Keberlanjutan IKEA, Joanna Yarrow mengatakan, ini adalah langkah kecil namun signifikan pengecer untuk mengurangi limbah dan menjaga keseimbangan ekologis.
Kemasan berbasis jamur, di hanya menggunakan 12% dari energi yang digunakan dalam produksi plastik dan menghasilkan emisi karbon 90% lebih sedikit daripada yang dihasilkan selama pembuatan plastik.Â
Oleh karena itu, pengemasan berbasis non-minyak dapat membantu mengurangi ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon ke atmosfer, melawan dampak berbahaya dari limbah plastik, dan melindungi keanekaragaman hayati bumi kita. [RN]
Live Update