Konten dari Pengguna

Kolaborasi Semua Pihak Jadi Kunci Atasi Permasalahan Lingkungan di Indonesia

Trubus ID
Media online kekinian yang menyajikan informasi seputar gaya hidup hijau yang ramah lingkungan dan peristiwa terkait alam, lingkungan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat untuk bumi kita yang lebih hijau dan lestari
26 April 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trubus ID tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Trubus.id -- Permasalahan lingkungan hidup akibat perubahan iklim sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, kerusakan alam yang terjadi saat ini salah satu faktor penyebabnya adalah karena adanya perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, momentum Hari Bumi yang jatuh pada 22 April ini membuat Pemerhati komunikasi lingkungan dari Universitas Padjadjaran, Ade Kadarisman mengajak semua pihak berkolaborasi untuk mengatasi kompleksitas permasalahan lingkungan di Indonesia.
"Keadaan lingkungan sudah sangat mengkhawatirkan. Eksploitasi sumber daya alam secara berlebih, kegiatan pertambangan yang tak lagi diimbangi oleh kelestarian, hingga alih fungsi lahan untuk kepentingan meraup keuntungan perlu kita perhatikan," kata Ade di Jakarta, Senin (22/4) mengutip Antara.
Sejumlah permasalahan lain seperti minimnya ruang terbuka hijau membuat tak ada serapan air yang optimal mengakibatkan suatu wilayah banjir. Tak hanya itu, diakui Ade, masyarakat juga menghadapi persoalan kebutuhan energi yang semakin terbatas, serta ketersedian air bersih.
ADVERTISEMENT
"Agenda lingkungan hidup harus menjadi kepedulian bersama, karena dampak kerusakan lingkungan memiliki resiko jangka panjang," tambahnya.
Bukan saja soal rusaknya ekosistem, punahnya spesies dan kehidupan yang terganggu, tapi lebih dari itu, dalam jangka panjang akan merugikan keberlangsungan kehidupan generasi berikutnya.
Dikatakan Ade, komunikasi antar pemangku kepentingan menjadi faktor kunci. Dalam proses penyusunan kebijakan misalnya diharapkan dapat mengurangi egosektoral, dan mengedepankan aspek kerja sama dan solusi.
Peneliti Unpad SDGs Center ini menjelaskan, dalam SDGs dikenal dengan semangat dan pendekatan “No One Left Behind” yang menekankan bahwa semua pihak harus terlibat, bekerja sama, serta tak ada satupun yang tertinggal dalam upaya pencapaian tujuan SDGs untuk mencapai keadilan, perdamaian dan kemakmuran.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian penting dalam tujuan SDGs, persoalan lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari kompleksitas persoalan pembangunan itu sendiri." Paparnya lagi.
Menurutnya, SDGs sendiri telah digulirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak September 2015 yang memberikan arah bagi bangsa-bangsa di dunia untuk bersama mewujudkan tercapainya 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“SDGs sebagai kelanjutan dari MDGs (Millenium Development Goals) mengharapkan pada 2030, semua bangsa di dunia bisa mencapai 17 tujuan global yang dicita-citakan. Di dalamnya lingkungan menjadi faktor penting yang harus jadi kepedulian dan gerakan bersama dengan penuh komitmen dan tanggung jawab tanpa melupakan kekuatan budaya dan kearifan lokal,” tutupnya. [RN]